But don't be happier

720 114 42
                                    

Ruang makan dengan kesan hangat itu, hanya dipenuhi dua suara yang berbeda nada. Seokjin dengan sang Papa. Terus berceloteh, berbagi cerita tentang empat anggota keluarga Kim yang akhirnya kini dapat kembali bersama dengan utuh. Walau tanpa sang Mama. Walau tanpa kasih sayang sesosok Mama, wanita yang paling empat lelaki Vampire itu sayangi.

"Mama mati karena perang sama manusia serigala, udah Papa larang. Tapi Mama tetep mau ikut, ninggalin kita bertiga yang masih kecil disini sama banyak penjaga. Sedangkan dia sama Papa pergi ke perbatasan." Seokjin tersenyum tipis, luka menganga dalam hatinya tak terlalu terasa begitu sakit lagi. Pandangannya mengarah menatap dua sosok manusia serigala yang menunduk entah karena apa.

Empat lelaki Vampire itu menatap penuh dua sosok musuh lama, ada senyum berbeda arti yang muncul pada dua sudut bibir masing-masing. Anggota keluarga termuda memilih untuk bangkit, berjalan menuju sang Papa membisikkan sesuatu ditelinga lelaki setengah baya itu. Ada anggukan kepala yang buat Hoseok, mengernyit bingung menatap kepergian Taehyung dari dalam ruang makan.

"Taehyung izin ke toilet. Maklum, dia baru kembali dari perjalanan jauh." Sosok yang tertua disana menjelaskan.

Hoseok tersenyum kecil, seraya menyantap hidangan terakhir dihadapannya. Acara makan malam itu memang telah usai beberapa saat lalu, namun Hoseok terlalu semangat untuk mendengar kisah-kisah yang dilakukan oleh Seokjin bersama sang Papa. Buat ia sejenak lupa dengan kudapan manis yang pelayang hidangkan terakhir kali.

Namjoon, Vampire muda itu menggenggam tangan Hoseok dibawah meja. Buat sang pasangan jiwa, dengan pandangan penuh tanya. Gumaman kenapa Hoseok berikan pada Namjoon, mendapat senyum kecil pada bibir yang kini berangsur-angsur memerah.

"Maaf, meninggalkan ruangan." Taehyung dengan senyum kotaknya, kembali berjalan untuk duduk dihadapan Hoseok. Senyuman itu belum juga luntur dari bibirnya, buat rematan pada tangan Namjoon semakin menguat.

"Hoseok, kenapa?"

"Nggak.." Hoseok menoleh sekilas seraya mengulas senyum kikuk.

"Okay, Papa bisa kita mulai?"

Hoseok tersenyum lebar tak jauh beda dengan Seokjin, dua pemuda itu sama-sama bahagia. Karena peminangan Namjoon pada sang Ibu dari Hoseok, diterima dengan mantap. Walau beberapa syarat harus ia pikul pada bahunya, Namjoon berjanji akan selalu memberi bahagia pada Hoseok. Namjoon berjanji akan selalu memberi apapun yang ia miliki untuk Hoseok. Namjoon berjanji akan selalu melindungi Hoseok hingga akhir waktu memisahkan mereka.

Sang Ibu juga Papa dari Namjoon saling membalas senyum, pikir mereka mungkin ini waktunya untuk menyatukan dua musuh menjadi kerabat baik tanpa ada lagi peperangan dimana-mana.

Namjoon, sang Vampire muda sama halnya seperti Hoseok. Menggenggam tangan kecil itu lembut, membawa nya kedalam kecupan hangat yang tak luput dari perhatian saudaranya juga Ibu Hoseok. Sorotnya beralih pada sosok sang Adik, yang tengah menatapnya dengan beribu arti. Yang tentu ia tahu apa. Namjoon tersenyum kecil, buat Taehyung mengalihkan pandangnya.

"Oh ya ada satu hal lagi," Namjoon bangkit dari kursinya, membuat lagi-lagi seluruh tatap mengarah padanya.

"Kenapa bro?" Seokjin membuka suara, buat Namjoon kembali tersenyum lebar.

"Hoseok lagi hamil sekarang, enam minggu."

Nada semangat itu buat seluruh sosok disana tertegun sesaat, sebelum bersorak bahagia. Dentingan gelas terdengar diudara, namun berbeda dengan Taehyung. Senyum kotak yang biasa ia timbulkan, kini hilang begitu saja. Garis datar sepanjang bibirnya tercetak jelas, pandangannya berubah sendu. Ada rasa yang tak dapat ia jelaskan dalam hatinya. Bola mata cokelat kehitaman itu mengarah pada Hoseok, menatap nanar wajah elok yang tengah begitu bahagia karena dibubuhi kecupan lama pada dahi nya dari Namjoon.

Soulmate • namseok • [ End ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang