Ponte dei Sospiri

586 97 29
                                    

Waktu berjalan amat sangat cepat, Hoseok maupun Taehyung mulai mengukir bahagia mereka sendiri. Apartment yang mereka sewa, sejak beberapa waktu menjadi akhir kelana mereka. Menetap pada kota penuh sejarah, bergabung bersama ratusan ribu manusia disana. Genap sudah dua tahun, Taehyung juga Hoseok mengikat diri. Mengikat pola pikir mereka.

Tanpa dia, aku tidak mampu.

Mungkin hanya untuk Taehyung, sang Vampire muda terlampau memberi seluruh yang ia miliki pada Hoseok. Tak mampu menolak segala permintaan sosok Alpha, yang lambat laun mulai kembali menjadi Hoseok nya dahulu.

Lagi-lagi, hanya menurut Taehyung. Pasalnya, Hoseok total berubah. Bukan sebagai sosok yang dahulu ia kenal, penuh canda tawa, selalu berbicara ini dan itu padanya. Namun pandang Taehyung terlampau terbutakan karena cintanya pada sosok Alpha muda itu. Lambat laun, Taehyung mulai membuat Hoseok nya sendiri.

"Hoseok, ayok sarapan dulu."

Taehyung tersenyum lebar, ketika mendapati langkah lesu milik Hoseok yang telah bangkit dari atas sofa. Berjalan mendekati dirinya, lalu duduk dihadapan Taehyung. Hoseok segera meraih sendok, dan melahap masakan Taehyung tanpa gairah.

"Yang banyak ya, makannya! Ntar sorean, kita ke Ponte dei Sospiri." Taehyung mengusap lembut punggung tangan Hoseok, sebelum bangkit dari sana. Mengambil segelas jus jeruk dari dalam kulkas untuk Hoseok.

Walau Hoseok jadi jarang berbicara padanya, walau Hoseok tak lagi tertawa karenanya. Walau Hoseok jadi jarang tersenyum untuknya, walau Hoseok tak lagi bahagia bersamanya. Taehyung, ingin egois untuk terakhir kalinya. Sang Vampire muda tak ingin kehilangan Hoseok untuk kedua kalinya.

Jauh dalam ujung hatinya, Taehyung mengangguk mantap jika kini waktunya ia mengakhiri kisah mereka. Mau sedemikian rupa ia bentuk sosok Alpha yang kini tengah melahap makanan buatannya tanpa selera, ia tak akan berhasil. Karena aroma sang Kakak sudah kembali melekat kuat pada tubuh ringkih milik sang pemimpin manusia serigala.

Ada rasa tak terima, namun mau bagaimana lagi? Untuk sekarang, terakhir kalinya ia akan mengeratkan belenggu tak kasat mata pada tubuh Hoseok. Untuk terakhir kalinya, Taehyung akan mendekap erat tubuh milik sang pemilik hati. Dan untuk terakhir kalinya, Taehyung akan ada disampingnya.

Aku sangat cemas, saat aku tak bisa mengungkapkan bahwa aku mencintaimu.

Pandangan sendu pada bola mata cokelat yang tak lagi hangat itu terus mengarah keluar jendela mobil milik Taehyung. Hoseok terus mengabaikan setiap kalimat demi kalimat yang pemuda dengan senyum kotak itu katakan padanya. Hoseok terlalu sibuk pada deretan bangunan tua yang mereka lewati sepanjang perjalanan.

Pikiran Hoseok tak lagi ada disana, entah sejak kapan ia merasa jika yang tengah dirinya lakukan bersama Taehyung tidaklah benar. Beberapa kali mengalami Rut bersama sang Vampire muda, buat dirinya merasa tak nyaman. Mengunci diri didalam kamar, melebihi waktu Rut nya yang telah usai. Hoseok merasa bersalah entah untuk siapa. Hoseok merasa sakit entah karena apa.

Lagi, ia tidaklah mati rasa. Jika aroma Vampire lain sudah kembali melekat pada tubuhnya, buat Hoseok semakin merasa takut juga gundah yang begitu hebat melanda hatinya. Hoseok pula tak ingin bersikap acuh pada pemuda disampingnya, namun rasa sengatan menyakitkan ketika ia bersentuhan atau terlampau jauh membuka bicara dengan Taehyung membuatnya menyerah pada rasa sakit itu.

"Udah sampe! Hehe, gue kejar sunset disini."

Hoseok terlampau paham apa maksud dari Taehyung. Memilih untuk mengangguk, sebelum turun terlebih dahulu dari dalam mobil. Meninggalkan Taehyung yang diam-diam menarik napas dalam, sembari beberapa kali memukul dadanya yang terasa sesak.

Soulmate • namseok • [ End ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang