I know i love you

567 89 18
                                    

Jimin yakin, bahwa hal terindah dalam hidupnya adalah saat ini. Melihat wajah elok sang Alpha muda yang kini sudah terlelap diatas sofa ruang tengah rumahnya. Kelam disana tak mengusaikan indah Jung Hoseok. Disoroti oleh sinar rembulan yang cukup terang. Buat Jimin harus sekuat tenaga, untuk tidak mengecup seluruh wajah milik sang pemimpin manusia serigala.

Jam dinding berwarna putih, yang terlihat mencolok disana berhasil mengambil perhatian Jimin. Waktu telah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Buat Vampire itu mengalihkan pandangan kesana-kemari, sebelum berhenti pada wajah Hoseok kembali.

Jimin menarik napas beberapa kali, lalu berupaya untuk membangunkan Hoseok yang belum juga merasa terganggu diatas sofa miliknya. "Kak. Kak Hoseok, bangun dulu."

"Kak?"

"Kak Hoseok." Jimin mendengus geli, saat justru mendapati Hoseok memunggunginya. Perut besar yang terlihat membatasi pergerakan sang Alpha muda, buat Jimin tersenyum kecil.

"Kak Hoseok, gamau pulang? Namjoon pasti nyariin elo."

Vampire itu menghela pelan, memilih untuk memeluk kedua lututnya hingga menyentuh dagu. Menatap Hoseok dari bawah sofa, Hoseok yang begitu lelap dalam tidur. Hoseok yang terlihat amat sangat bahagia. Hoseok yang begitu indah disana. Dan Hoseok yang begitu penuh dengan aura kelembutan. Buat Jimin menyadari satu hal.

Bahwa, mereka. Dirinya juga Hoseok. Bukanlah takdir yang pantas untuk bersatu.

Hidupku penuh kegelapan. Pernah pula menghancurkan duniamu. Namun aku tetaplah aku. Sesosok pemuda, yang begitu besar menginginkan kamu.

Hoseok terbangun, ketika perutnya berbunyi cukup nyaring. Rasa lapar menyergap dirinya ditengah malam. Sial sekali. Bola mata cokelat hangat miliknya terus berusaha untuk fokus, saat gelap menusuk retina matanya. Ruangan tanpa cahaya itu buat Hoseoj mengernyit heran.

"Namjoon?" Teriakan kecil lolos dari belah bibirnya, seraya memilih untuk bangkit dari atas sofa.

"Nam—"

"Haha, lo lupa ternyata Kak."

"JIMIN ?!"

Si empunya nama terkekeh geli, lalu meraih lengan Hoseok untuk kembali duduk pada sofa disana. "Tenang Kak, gue gak ngapa-ngapain kok! Mau gue ingetin semuanya?"

Sang Alpha muda melarikan pandangnya dari jerat bola mata milik Jimin, seraya berupaya untuk mengingat-ingat kembali apa yang ia perbuat. Hingga ada ditempat pemuda dihadapannya ini. "Gausah. Gue inget."

"Mau pulang? Ayok gue anterin,"

Jimin bangkit dari atas karpet berbulu yang entah sudah berapa jam ia duduki, memilih untuk mengambil kunci mobil yang berada diatas meja televisi. Lampu utama yang sudah dihidupkan, buat Jimin mampu melihat wajah elok milik Hoseok dengan jelas. Pemuda kecil itu belum juga beranjak dari atas sofa.

"Ayok, Kak?"

"O-oh. Iya."

Vampire itu menahan rasa kecewa entah untuk apa dalam hatinya. Dengan langkah santai menuju garasi rumahnya, dan mengeluarkan mobil sebelum menyuruh Hoseok untuk masuk kedalamnya. "Hati-hati Kak, sorry mobil ini agak tinggi."

"Gapapa."

Jimin tersenyum tipis, sembari melajukan mobilnya menjauhi rumah. Sesekali melirik Hoseok, pemuda itu tengah menatap jalanan sepi melalui jendela mobil. Bukan waktu yang tepat untuk keluar dari rumah pada jam dua pagi.

Soulmate • namseok • [ End ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang