Venezia, kota romantis di Italia. Sudah Namjoon singgahi tiga minggu lamanya, ada rasa enggan untuk meninggalkan kota penuh sejarah itu. Bersama Hoseok, dunia sang Vampire muda amat sangat sempurna. Berjalan dengan baik, juga menyenangkan.
Namjoon tuntas sudah membuat sebuah ikatan bersama Hoseok. Saat bulan purnama menyirami tubuh mereka berdua malam itu, saat Hoseok usai memberi ucapan cinta dan mengecup bibirnya cukup lama nan manis. Namjoon juga Hoseok menyetujui, jika mereka akan membuat ikatan dengan diisi janji yang tak bisa mereka ingkari.
Sang Vampire muda sudah membuka mata lebih dahulu dari Hoseok, lalu bangkit dari atas kasur besar yang mereka tempati. Menapakkan tungkainya keatas lantai marmer dingin, seraya mengenakan celana training hitam yang semula teronggok diatas lantai dengan santai. Bagian atas tubuh nya ia biarkan begitu saja, tanpa mengenakan apapun hanya kulit yang penuh bercak merah keunguan disana. Buat Namjoon terkekeh tipis, sebelum mengecup bibir Hoseok cepat.
"Morning sunshine."
Langkah dari tungkai panjang itu terdengar begitu seirama menuju balkon kamar unit apartment Hoseok. Embun pagi terlihat jelas pada kaca yang tertutup gorden tipis berwarna putih, buat Namjoon berbalik untuk berjalan menuju dapur. Ia harus menghangatkan tubuhnya, bukan begitu?
Botol kaca berisi minuman berwarna merah kental itu Namjoon tuangkan kedalam gelas tinggi. Tubuhnya sangat merasa segar, setelah semalam meminum darah Hoseok melalui ceruk leher sang Alpha muda. Bahkan rasa manis juga aroma Hoseok yang begitu menguar hebat saat itu, masih dapat Namjoon rasakan didalam tenggorokan nya.
Vampire muda itu mengukir senyum lebar, sebelum kembali melangkah kedalam kamar Hoseok. Mendapati si pemuda kecil masih senantiasa berbaring diatas kasur dan menutup matanya rapat. Hari ini mentari tak terlalu bersinar terang, tertutup awan mendung. Angin berhembus melalui pintu kaca balkon yang sedikit terbuka.
"Hoseok, bangun dulu ayok?"
Namjoon menepuk lembut lengan atas Hoseok, buat si empunya menggeliat perlahan didalam selimut tebal mereka. Dengan sabar, Namjoon mendudukan diri disamping tubuh Hoseok. Mengelus perlahan bekas gigitan kecil pada ceruk leher kiri sang Alpha muda. Buat pemuda itu membuka matanya perlahan, mendapati Namjoon yang tengah tersenyum simpul disampingnya.
"Hei, how do you feel? Better?
"Uhm, lumayan. Lo bawa apa?"
"Darah, mau?"
Dua sosok itu tergelak cukup nyaring, sebelum Hoseok bangkit dari tidurnya. Duduk menghadap Namjoon yang kini tengah menenggak cairan merah itu cepat. Dapat Namjoon dengar ada ringisan keluar dari belah bibir Hoseok beberapa kali.
"Sorry, sakit banget ya?"
"Iya! Lo mau rasain sakitnya? Mau gantian?" Hoseok menaik turunkan alisnya, sembari menatap wajah sang Vampire muda jahil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate • namseok • [ End ✓ ]
FanfictionTak pernah mengenal, juga berbeda. Namun, ia mampu membuat kamu menjadi sosok yang lebih baik. Apapun yang terjadi, kamu akan selalu mencintainya. (n.) soulmate. Kim Namjoon dan Jung Hoseok -; Namseok.