"Sungai?"
Jungwoo menatap Sungchan tak percaya, namun sebaliknya Sungchan hanya mengangguk polos membenarkan.
Raut wajah Jungwoo menjadi tak senang, lebih tepatnya dia kecewa bercampur kesal diiringi rasa tak percaya. Dia tidak akan mau jika tahu tempat 'bagus' yang dimaksud Sungchan adalah Sungai. Ayolah menyusup keluar istana ditengah malam seperti ini bukanlah hal yang mudah, ditambah Sungchan yang sama sekali tidak memiliki bakat sebagai penyusub hanya bisa membuat susah, contohnya saja saat hendak menaiki tembok beton yang menjadi pagar istana, pria itu tidak bisa memanjat pagar tersebut sehingga mau tak mau Jungwoo harus merelakan pundaknya dipijak oleh Sungchan agar pemuda itu bisa naik. Bukan hanya sampai disitu, untuk melompat saja ia tak berani hingga kembali Jungwoo merelakan pundaknya menjadi tumpuan lagi. Untungnya Jungwoo sudah terbiasa melakukan hal seperti itu dahulu ketika hendak kabur dari istana bersama Minhyung.
"Ck. Yang benar saja, kita sudah susah payah keluar dari istana dan aku juga sudah berkorban besar, masa iya tempat yang kita tuju hanya sebuah sungai?"keluh Jungwoo frustasi, ia sudah tidak mengerti lagi dengan cara pikir putra tunggal raja itu, dengan merasa tak berdosanya dia mendudukan dirinya diatas rerumputan yang sedikit berembun.
"Duduklah dahulu, sekejap saja kau pasti menyukai tempat ini"
Jungwoo memutar mata malas, ia jengah dengan tingkah Sungchan yang begitu sering berubah, normalnya Sungchan akan bertingkah menyebalkan namun sekarang pemuda yang memiliki tinggi semampai itu sedang duduk tenang seperti petapa yang bersemedi. meskipun merasa kesal akhirnya Jungwoo ikut menghempaskan pantatnya diatas rerumputan, pasalnya ia cukup lelah terus terusan berdiri.
"Aku akan memberitahu ayahmu jika kau sering datang ketempat seperti ini"ancam Jungwoo yang masih merasa kesal. Jarak dari istana ke sungai ini lumayan menguras tenaga, jadi ia merasa sia sia datang kesini mengikuti Sungchan.
"Kau tidak akan melakukannya karena kau akan menyukai tempat ini"
Jungwoo menatap takut kearah Sungchan, ia takut Sungchan yang berada disampingnya ini adalah sesosok makhluk yang menyamar menyerupai Sungchan, karena sikap Sungchan yang ini sangat bertolak belakang dengan Sungchan yang biasanya.
Akibat dari Sungchan yang tiba tiba menjadi pendiam, akhirnya Jungwoo jadi ikut terdiam juga. Ia mulai merasa nyaman berada disana padahal ia sangat ragu untuk keluar dari istana, bayangkan saja Sungchan mengajaknya menyusup tanpa membawa senjata dan juga penerangan, mereka hanya mengandalkan sinaran rembulan sebagai pelita malam, namun dengan ajaibnya Sungchan berhasil menunjuk arah tanpa kendala sedikitpun. Ia menjadi bertanya tanya seberapa sering putra mahkota itu mendatangi tempat ini.
Semilir angin malam berhembus menyerbu bulu kuduk mereka, suara air mengalir menjadi nyanyian yang menenangkan telinga, suara jangkrik yang beradu dengan suara burung hantu menemani sepinya malam. Jungwoo dan Sungchan sama sama terdiam, mereka hanya memandangi air sungai yang mengalir jernih, terpaan sinar rembulan membuat dasar sungai itu terlihat sangat dangkal, sedikit rasa ingin mandi tercipta dihati Jungwoo.
Kreskk.. kreskk.. kreskkk..
Jungwoo membulatkan matanya ketika mendengar gerakan dari balik semak belukar yang ada di seberang sungai, ia segera mengambil posisi siaga, meskipun berasal dari seberang sungai namun ia takut jikalau makhluk dibalik semak itu langsung menyerbu kearah mereka.
"Tenanglah"bisik Sungchan.
"Tenang kepalamu lima!, kita harus segera pergi bodoh!"maki Jungwoo ikut berbisik.
"Ssttss"jari telunjuk Sungchan menempel dibibir Jungwoo. Ingin rasanya Jungwoo menepiskan tetapi suara gerakan diseberang sana membuatnya jadi takut untuk bergerak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neora (Jaewoo) END
Fanfiction[PRIVATE STORY] [RATE -M NC21+] [VULGAR WORDS, AND SEX SCENE] [HOMOPHOBIC GO AWAY] [DON'T LIKE DON'T READ!, EASY RIGHT?] 🏅#1 jaejung 09/10/21 🏅#6 dinasti 11/03/21 🏅#9 jaewoo 16/08/21 🏅#8 king 22/05/21 🏅#10 nc 21/05/21 🏅#3 kimjungwoo 14/08/21 C...
