Neora (Jaewoo) END

𝓝𝓮𝓸𝓻𝓪 : 𝓐𝓴𝓱𝓲𝓻 𝓓𝓪𝓻𝓲 𝓒𝓮𝓻𝓲𝓽𝓪

An : Vote dan komen jangan lupa

Warn!! Ada adegan 21+ baik itu seksualitas ataupun konten eksplisit, bagi yang dibawah umur silakan di skip. Kalau gak mau ya gak papa. 13015 kata, semoga tidak bosan dan semoga mengerti alurnya.

***

Matahari bersinar terik seakan membakar apapun yang terpapar panasnya, Raja siang itu sudah berada tepat diatas ubun-ubun sebagai tanda tengah hari telah tiba.

Mungkin sebagian orang akan memilih untuk berteduh serta beristirahat sejenak menghindari panas mentari yang tidak sehat itu, namun pemikiran itu tidak berlaku bagi Jungwoo. Pemuda itu tetap melanjutkan pekerjaannya meskipun tubuhnya sudah dibanjiri keringat.

Dengan teliti pemuda itu menanam satu persatu bibit padi yang sudah tumbuh di sawah yang sudah ia bajak kemarin. Ia melangkah kesana kemari dengan sangat sulit karena kakinya yang terbenam dalam hampir setempurung lututnya. Meskipun begitu dia tidak mengeluh dan terus melakukan pekerjaannya itu dengan gigih agar cepat selesai.

Tak jauh dari tempatnya menanam padi, terlihat Jaehyun yang duduk dibawah pohon rindang, disampingnya ada bayi gemuk yang sedang tertidur pulas dengan mengisap ibu jarinya.

Jaehyun menatap kasihan pada Jungwoo yang bekerja keras dibawa panasnya sinar matahari. Ingin sekali rasanya ia membantu istrinya tersebut namun dia tidak bisa karena sedang menjaga buah hati mereka yang tertidur.

Tak tahan terus-terusan melihat sang Istri yang terlihat kelelahan dan membuat hatinya terus merasa bersalah, akhirnya ia pun mengambil posisi tidur disamping si bayi gemuk dan mencoba untuk menyelami dunia mimpi agar ia tidak lagi melihat Jungwoo yang sedang berkerja keras.

Begitulah keadaan keluarga mereka saat ini. terbilang tidak ada yang berubah sejak kehadiran Jaehyun, semuanya masih sama. Jungwoo tetap melakukan semuanya sendiri tanpa bantuan siapapun padahal sebelumnya pria itu pernah bertekad untuk membuat dirinya berguna bagi Jungwoo namun kenyataannya ucapan itu hanya sebatas bualan saja.

Jungwoo sendiri sudah tidak ambil pikiran tentang itu, dari awal dia sudah dapat menduga bahwa suaminya itu tidak berguna sama sekali, pria itu hanya bisa menambah penderitaan hidupnya akan tetapi dibalik itu semua sang suami-Jaehyun juga memiliki sedikit dampak yang bermanfaat bagi Jungwoo. Misalnya saja keadaan mereka menjadi cukup ramai, Jungwoo juga memiliki tempat pelampiasan dari kekesalannya dan juga pria itu dapat digunakan sebagai penjaga Sunghoon sehingga Jungwoo dapat bekerja tanpa merasa khawatir sedikitpun.

Dan juga, dia bisa menyuruh Jaehyun untuk menangkap ikan di sungai sebagai lauk mereka, karena diantara semua kebolehan yang dimiliki pria mantan Raja itu hanya kemampuan menangkap ikannya yang tidak perlu diragukan lagi. Jungwoo sendiri juga mengakui kalau sang suami memang sangat lihai dalam hal tersebut.

Jungwoo terduduk lemas disamping anak dan suaminya yang tengah tidur pulas. Pria itu melepas semua pakaian kotornya yang sudah bercampur lumpur kemudian menggantinya dengan pakaian yang bersih, tentu sesudah membasuh tangan dan kakinya yang turut kotor juga.

Sepotong kain dia sapukan kedahinya dengan kasar hingga kain itu lembap akibat menyerap keringat yang membasahi kepala sampai bagian leher. Sungguh dia terlihat bermandikan keringat.

Ia menuang air dari guci kecil kedalam sebuah cawan yang terbuat dari kayu lantas meminumnya dengan sekali teguk, bunyi lega keluar dari mulut mungilnya seiring dengan dilapnya sisa air yang menetes di sekitaran mulutnya.

Pria berambut pendek itu tersenyum melihat dua pria lainnya yang sedang asik tertidur pulas meskipun hanya beralaskan selembar kain tipis, padahal rentang usia kedua pria yang sedang menjelajahi alam mimpi itu terpaut sangat jauh namun baginya hidup bersama kedua pria itu sama dengan hidup dengan dua orang bayi yang bisanya hanya menyusahkan saja meskipun begitu dia sama sekali tidak merasa keberatan.