𝓝𝓮𝓸𝓻𝓪 : 𝓚𝓲𝓵𝓪𝓼 𝓜𝓪𝓼𝓪 𝓛𝓪𝓵𝓾

830 104 265
                                    

An : vote dan komen jangan lupa.












Jaehyun terbangun dengan tubuh yang dipenuhi rasa sakit terutama dibagian pipi dan juga perutnya. Mata elangnya menelisik ruangan yang terlihat sangat asing dimatanya. Ruangan ini sangat kecil dan juga cukup sempit baginya akan tetapi karena barang-barang yang ada di dalamnya ditata sangat rapi maka ruangan ini terlihat cukup luas.

Tidak terdapat adanya barang berharga diruangan ini, hanya ada beberapa guci yang terbuat dari tanah liat, sebuah lemari kayu kecil dan sebuah rak di dekat pintu belakang yang menampung peralatan makan dan memasak. Sederhana namun bersih. Dia tak bisa menampik bahwa ruangan itu dipenuhi rasa nyaman dan juga aroma manis jeruk bercampur susu yang biasanya ia hirup dahulu pada tubuh Jungwoo.

Ada kepuasan tersendiri baginya. Ia merasa puas karena membiarkan Jungwoo menyalurkan kemarahannya dengan menghajarnya habis-habisan hingga ia tak tahu apa yang terjadi selanjutnya dan tiba-tiba saja dia terbangun dengan rasa sakit yang menyelimuti tubuhnya. Namun itu semua tak menjadi masalah, karena sisi baiknya sekarang dia berhasil masuk kedalam paviliun Jungwoo dan tidak akan pernah mau keluar sebelum diizinkan tinggal disana. Terkesan licik namun cerdik.

Pria yang sudah berumur itu mencoba untuk duduk, akan tetapi perutnya terasa langsung perih dan sakit sekaligus meskipun begitu ia tetap memaksakan dirinya agar tetap duduk karena punggungnya terasa pegal terus-terusan berbaring.

Semangkuk bubur berwarna putih lengkap dengan irisan buah segar dan juga air putih terlihat olehnya diatas sebuah meja kecil disamping ia terbaring tadi, bubur itu terlihat masih hangat karena ada asap tipis yang mengudara diatasnya. 'Ah.. Berarti sang istri sudah menyediakan sarapan untuknya' Pikir Jaehyun dengan bangga.

Jaehyun juga baru tersadar bahwa ia tak lagi mengenakan hanbok miliknya. Ia menggunakan hanbok yang baginya tidak mahal seperti hanbok yang biasanya digunakannya saat berada diistana, akan tetapi melihat dari ukurannya yang kekecilan ditubuhnya. Jaehyun menebak bahwa hanbok yang digunakanya ini adalah milik Jungwoo.

Perlahan pria itu berdiri dengan ringisan pelan yang keluar dari bibirnya, ia ingin mencari keberadaan Jungwoo saat ini. Dia takut jikalau misalnya istrinya itu menghilang karena kedatangannya, jujur Jaehyun tak tahu lagi kemana harus mencari istri tercintanya itu bila kembali menghilang. Pria itu sama sekali tak berniat menyentuh bubur hangat guna mengisi perutnya karena baginya yang terpenting adalah melihat wajah manis Jungwoo saat ini.

Sungguh paviliun milik Jungwoo ini benar benar sangat pendek, hanya ada jarak tiga jengkal dari ubun-ubun Jaehyun agar mengenai langit-langit kalau saja ia melompat maka dapat dipastikan kepalanya akan membentur langit-langit. Sayup-sayup ia mendengar percakapan dari balik pintu belakang paviliun, pria itupun melangkahkan kakinya sangat pelan menuju sumber suara.

Mungkin karena paviliun ini sudah sangat tua sehingga banyak terdapat celah-celah yang cukup besar didindingnya, celah tersebutpun digunakan Jaehyun untuk mengintip siapa yang bercakap diluar sana.

Pertama kali yang dilihatnya adalah sebuah alat penanak nasi yang sudah mengeluarkan asap dari penutupnya yang tidak tertutup rapat, tak jauh dari sana terlihat Jungwoo yang duduk membelakanginya sembari menimang buah hati mereka dengan penuh kasih dan sayang.

Bayi dengan pipi gembil itu tertawa keras saat Jungwoo menimangnya keudara dengan pelan sehingga gigi-gigi kecilnya terlihat jelas saat ia tertawa, begitu pula dengan Jungwoo. Pemuda itu juga tertawa bahkan sesekali ia mencium geram pipi anaknya tersebut.

Hati Jaehyun yang melihatnya terasa hangat, ia sangat senang melihat kedua malaikat hatinya yang tertawa bersama itu. Ingin rasanya dia ikut bergabung namun ia masih sadar kalau tak mungkin bagi Jungwoo untuk memaafkannya dalam waktu secepat itu, sehingga ia lebih memilih untuk tetap mengintip dari celah dinding sembari mendengarkan percakapan ibu dan anak itu.

Neora (Jaewoo) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang