Jungwoo meremat hanboknya ketika mengingat bagaimana tawarannya ditolak mentah mentah oleh raja. "Seharusnya kau tak usah menawarkannya jung!"geramnya pelan.
Ia geram kepada sang raja yang tidak memikirkan akibat dari penolakannya itu, bisa saja bukan kabar tidak menyenangkan seperti kemarin itu terulang lagi? Ia bukan mengharap raja tidur bersamanya! Dia tidak mengharapkan hal itu. Jungwoo hanya menghindarkan kabar kabar miring!.
"Yang mulia, mau memakai yang mana?"tanya dayang min sambil menunjukkan kotak kayu yang berisikan kumpulan Binyeo emas miliknya.
"Pakai yang biasa saja dayang min"jawabnya pelan.
Dayang berumur paruh baya itu meletakkan kotak kayu itu di meja yang berada di hadapan sang ratu, ia mengambil Binyeo emas berukir Pheonix kesukaan sang ratu kemudian menusukkannya kerambut ratu yang sudah disanggul agar semakin kuat.
"Memangnya yang mulia hendak kemana hingga bersiap sepagi ini?"tanya dayang min ragu ragu, ia takut sang ratu terusik akibat ditanyai seperti itu.
"Entahlah.., semalaman aku berpikir bahwa aku harus menjenguk permaisuri choi. Aku bahkan tidak tahu jika dia sudah sakit selama empat hari, padahal saat terakhir kali bertemu dia masih sangat sehat"gusar sang ratu. Meskipun hubungannya dengan permaisuri itu merenggang sejak kejadian di paviliun namun sebagai orang yang memiliki perasaan, sang ratu harus menjenguk si permaisuri.
"Hamba sudah tahu kalau permaisuri sakit sejak mengantar bunga, namun dayang dayang mengatakan bahwa permaisuri hanya terkena demam biasa. Jadi hamba tak menyampaikannya pada yang mulia"dayang min takut takut kala berucap, tangannya bahkan sedikit gemetar saat menusukkan beberapa hiasan sanggul digulungan rambut sang ratu.
"Jika demam biasa mengapa dia tak kunjung sembuh, pasti sakitnya sangat parah"gumamnya pelan.
"Apakah sudah selesai?"sambungnya lagi.
"Sudah yang mulia"jawab dayang min.
Ratu tersebut bangkit dari bangku yang ia duduki kemudian mengambil sebuah bingkisan cukup besar yang dibalut oleh kain hitam pekat.
"Aku akan pergi dayang min, jika Sungchan sudah bangun berikan sarapan dan bantu dia kembali kekamarnya"perintah sang ratu yang diiyakan oleh dayang min.
Penjaga dari luar kamar membukakan pintu untuk sang ratu, ratu itupun keluar dari kamar sesudah memakai sepatu kulit yang terletak didepan pintu. Ia melenggang pergi melintasi kamar sang raja.
Srett...
Suara pintu yang ditarik membuat sang ratu terkejut, saat ia menoleh ternyata rajalah pelakunya. Mereka berdua sama sama terkejut. Terlebih lagi sang raja yang terlihat baru selesai mandi.
Ratu menatap sebentar, kemudian ia membuang pandangannya tak acuh dan angkuh dengan dagu yang diangkat tinggi, ia kembali melanjutkan jalannya tak mempedulikan keberadaan sang raja.
***
Mulut sang raja menguap lebar, ia menghirup udara dalam dalam untuk menghilangkan rasa mengantuk yang melanda dirinya.
"Hoamm.. Seharusnya aku tidur tadi malam bukan berjaga sepanjang malam"gumamnya sambil meregangkan lengannya.
Pria itu masih mengantuk meskipun ia sudah mandi pagi tadi. Ia bahkan sudah berendam sangat lama namun rasa mengantuknya tak juga pergi.
Akhirnya ia pun memutuskan untuk berjalan mengelilingi istana agar mendapat keringat dipagi hari sekaligus mengurangi rasa mengantuknya.
Dayang dan prajurit istana ataupun para pejabat menunduk hormat padanya ketika berselisih, dengan malas ia membalas dengan anggukan pelan.
Tiba tiba ia memikirkan bagaimana kepada malam tadi dikamar sang ratu, apakah Sungchan nyenyak tertidur sambil memeluk sang ratu, atau Ratu dan Sungchan saling bersenda gurau sepanjang malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neora (Jaewoo) END
Fanfiction[PRIVATE STORY] [RATE -M NC21+] [VULGAR WORDS, AND SEX SCENE] [HOMOPHOBIC GO AWAY] [DON'T LIKE DON'T READ!, EASY RIGHT?] 🏅#1 jaejung 09/10/21 🏅#6 dinasti 11/03/21 🏅#9 jaewoo 16/08/21 🏅#8 king 22/05/21 🏅#10 nc 21/05/21 🏅#3 kimjungwoo 14/08/21 C...
