𝓝𝓮𝓸𝓻𝓪 : 𝓜𝓮𝓷𝓰𝓪𝓼𝓾𝓱 𝓟𝓾𝓽𝓻𝓪 𝓜𝓪𝓱𝓴𝓸𝓽𝓪

737 124 275
                                    






Kabar mengenai kematian permaisuri yang disebabkan oleh selir park hari ini masih hangat dibicarakan oleh penduduk istana. Bagaimana tidak? Pusat kerajaan baru saja dipindahkan ke istana yang baru, namun kejadian memalukan seperti itu telah terjadi. Para penghuni istana juga bertanya tanya kemana perginya Park Chaeyong, Selir Raja yang sudah dihapuskan gelarnya itu. Wanita yang dihukum cambuk lima ribu kali itu hilang tanpa jejak setelah diusir dari istana, tak ada seorangpun yang tahu kemana perginya wanita itu.

Park Chaeyong adalah selir raja yang tidak memiliki kubu disisinya, tidak seperti selir kim yang memiliki klan kim yaitu petinggi istana yang bermarga kim ataupun selir choi yang memiliki klan Choi yakni para pejabat istana yang juga bermarga choi. Jadi tidak perlu heran jika Park Chayeong atau selir Park bisa dengan mudah dikambing hitamkan oleh selir lainnya karena tidak ada yang mendukungnya diistana itu, terlebih lagi mengingat bahwa ia adalah Gisaeng dulunya.

Jungwoo tentunya kasihan melihatnya sehingga ia lebih memilih untuk mengurung diri dikamar daripada menyaksikan penghukuman selir kim, ia ingin membantu tetapi tak mungkin. Itu sudah konsekuensi yang diterima selir park dari perbuatannya, lagi pula mengapa Jungwoo harus peduli? Sejak kapan ia mulai merasa prihatin dengan orang sekitarnya?, dengan keras Jungwoo harus menanamkan kembali prinsip tak punya hati yang perlahan mulai luntur dari dirinya.

Daripada memikirkan tentang selir park, akhirnya Jungwoo bangkit dari duduknya dan keluar dari kamar. Sebenarnya saat ini dia sangat malas beraktifitas, entah mengapa akhir akhir ini ia lebih suka merebahkan diri ditempat tidurnya namun karena tadi malam ia sudah terlanjur berjanji pada dirinya bahwa hari ini dia akan menemui Sungchan hingga iapun memutuskan untuk menepati janjinya tersebut.

Hari sudah hampir siang yang ditandai mulai teriknya cahaya matahari, Jungwoo merutuk pada dirinya, seandainya saja ia menemui Sungchan sejak pagi tadi pastilah cuacanya tak sepanas ini. Untungnya jarak kamar Sungchan yang berada di istana utama tidak terlalu jauh dari kamarnya yang terletak di istana sayap selatan, hingga kini Jungwoo sudah sampai disana dengan waktu yang cukup cepat.

"Sungchan? Kau ada didalam?"panggilnya malas setelah cukup lama berdiam didepan kamar putra mahkota itu, jujur Jungwoo merasakan ada aura aura buruk didalam kamar Sungchan sekarang.

"Sungchan?!"panggilnya lagi karena tak ada sahutan dari dalam sana.
Decakan halus keluar dari mulutnya, ketika ia menyadari bahwa tidak ada penjaga istana yang bersiaga di pintu masuk kamar Sungchan, jika ada pasti ia sudah langsung saja masuk, namun bila sudah begini tak mungkin ia langsung masuk kekamar pria muda itu, bisa bisa berita tak menyenangkan akan timbul lagi.

Suara derap kaki yang berasal dari dalam terdengar ditelinga Jungwoo, ia sudah tak sabar untuk memaki Sungchan yang lama membuka pintu untuknya.

"Das—"Jungwoo tak melanjutkan kalimatnya karena yang membuka pintu kamar bukanlah si empunya melainkan Dayang pribadi Sungchan.

"Maaf terlambat membuka yang mulia, hamba sedikit sibuk didalam, silahkan jika yang mulia hendak masuk, yang mulia putra mahkota sedang sakit sejak kemarin"ucap dayang itu sambil membungkuk hormat.

"Sungchan sakit? Mengapa bisa?!"tanya Jungwoo terkejut, iapun segera memasuki kamar si putra mahkota tanpa menunggu jawaban si dayang.

"Sung—"Kalimatnya terputus saat memasuki kamat tersebut, matanya membelak ketika melihat orang lain yang berada dikamar Sungchan. "Yang mulia?!"ucapnya terkejut.

Jungwoo sama sekali tak menyangka jika Raja berada dikamar Sungchan, pantas saja ia merasakan aura aura keburukan dikamar Sungchan saat tadi, ternyata Raja lah pembawa aura buruk itu.

"Apa yang mulia lakukan disini?"tanyanya yang terkesan tidak senang dengan pria itu.

"Bukankah ratu sendiri yang mengatakan bahwa aku harus mengakrabkan diri dengan Sungchan?"jawabnya tanpa melirik pada Ratu.

Neora (Jaewoo) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang