𝓝𝓮𝓸𝓻𝓪 : 𝓐𝓶𝓪𝓻𝓪𝓱 𝓡𝓪𝓳𝓪 𝓙𝓮𝓸𝓷𝓰

810 110 407
                                    




An : Jangan lupa vote dan komen.
        Mohon maaf kalau sulit dipahami








Pria dengan hanbok putih yang membalut tubuh tegapnya itu menatap wajahnya di cermin bundar yang ada di dalam kamarnya. Tangan besarnya meraba area dagunya yang sudah kasar akibat ditumbuhi oleh rambut kasar yang nantinya akan berubah menjadi janggut.

Ia meraih pisau tipis yang terletak di meja kecil lantas menempelkan sisi tajam benda pipih itu kearah wajahnya yang ditumbuhi rambut kasar. Saat ingin menorehkan pisau itu mendadak pergerakannya terhenti.

Kembali ia menatap pantulan wajahnya dicermin. Ia sudah sangat lama sekali tidak mencukur Kumis ataupun Janggutnya sendiri seperti ini dan pemikirannya itu membuatnya menjadi sedikit tidak tenang. Ia meletakkan kembali pisau cukur yang diambilnya tadi ketempat semula; ia tidak jadi mencukur Rambut kasar diwajahnya.

Pria tersebut menjentikkan jemarinya hingga menimbulkan suara petikan keras, sejurus dengan itu tiga orang dayang langsung masuk kedalam kamarnya.

Ketiga wanita paruh baya itu memberi hormat kepada si pria sebelum mendengar perintah yang diberikan pada mereka.

"Siapkan hanbok dan perlengkapan yang lain"ucap pria itu pelan.

Para dayang itu menatap satu sama lain, mereka sedikit bingung dengan perintah dari si pria.

"Yang mulia, Bukankah—"

"Apa kalian tidak mengerti bahasa manusia!"bentak pria yang disebut yang mulia itu pada salah satu dari dayang itu yang tadinya ingin bertanya.

Para wanita itu sedikit terkejut mendengar intonasi suara si pria yang meningkat. "B-baik yang mulia"ujar ketiganya serentak dengan kegugupan yang terdengar jelas disuara mereka.

Si pria mendengus mendengarnya.
Sebenarnya bukan salah para dayang itu bila mereka bertanya pada pria bergelar raja itu tentang perintah yang diberikannya. Pasalnya sudah sangat lama sekali mereka tidak melakukan pekerjaan seperti menyiapkan pakaian Sang Raja, karena biasanya Sang Ratu yang akan menyiapkannya bahkan Ratu melarang keras para dayang untuk menyentuh pakaian Sang raja dan Raja menyetujui tindakan si Ratu. Jadi tugas para dayang selama ini hanyalah Menyajikan Makan, Menyiapkan air hangat untuk mandi Sang raja, dan Juga mencuci pakaian. Mereka tak lagi membantu sang Raja berpakaian, sehingga tak heran bila para dayang itu terkejut mendengar perintah sang raja.

Dengan cepat para dayang itu mempersiapkan pakaian sang raja, sedangkan pria itu sudah berdiri tegak menunggu Ketiga dayang melayaninya.

Para dayang itu sedikit gemetar kala hendak ingin membuka hanbok tidur yang digunakan Si Raja, pekerjaan seperti ini sudah sangat lama tidak mereka lakukan.

Setelah berhasil membuka hanbok tidur berwarna putih polos itu, para dayang langsung memakaikan Hanbok lapisan pertama yang juga berwarna putih lalu di Lanjutkan dengan memakaikan Hanbok terluar berwana merah dengan sulam emas membentuk gambar naga di tengah-tengahnya dan akhiri dengan mempererat tali pinggang emas yang hanya boleh digunakan untuk Raja.

"Aku bisa sendiri"sang raja menghentikan pergerakan Dayang yang ingin memakaikan penutup kepalanya.

Ia merampas penutup kepala yang tadinya dipegang oleh salah satu dayang, "keluar"perintah sang raja dengan suara yang teramat dingin.

"Baik yang mulia"patuh ketiganya, kembali mereka membungkuk hormat sebelum menghilang dari tatapan sang raja.

Ketiganya menghela napas lega setelah keluar dari kamar Sang raja, mereka memegang dada masing-masing, sembari mencoba menormalkan pernapasan mereka yang masih memburu.

Neora (Jaewoo) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang