𝓝𝓮𝓸𝓻𝓪 : 𝓜𝓪𝓵𝓪𝓶 𝓨𝓪𝓷𝓰 𝓟𝓪𝓷𝓪𝓼

1.7K 132 372
                                        


An : Terdapat sedikit konten seksualitas yang dijabarkan secara terang terangan dipart ini, meskipun tidak hot tetapi bisa menambah dosa. Harap Bijak memilih bacaan, area 21+ bagi yang tidak suka Rate M silahkan Skip dan menekan tombol Bintang.


















Dua wanita cantik yang bergelar sebagai selir raja itu sedang bertatap satu sama lain disebuah paviliun yang jauh dari keramaian istana. Belum ada topik pembicaraan yang menemani pertemuan mereka sejak sepakat untuk bersua ditempatnya sekarang ini.

Hembusan napas terdengar dari salah satu mereka, tampaknya keduanya cukup lelah saling berdiam.

"Aku belum memulai rencana apapun, mengapa kau juga belum selir kim?"tanya wanita yang menggunakan hanbok berwarna nila gelap itu memulai percakapan.

"Sebenarnya aku tidak tahu apa yang harus ku laksanakan kedepannya, karena aku tidak memiliki pikiran licik nan cerdik sepertimu selir choi"ujarnya pelan.

Senyuman sinis terbit diwajah selir choi, "wah. Aku cukup tersanjung dengan pujianmu selir kim, aku tahu bahwa kau sebenarnya lebih cerdik dan lebih licik disini, namun kulihat lihat kau masih belum mengeluarkan taringmu yang sebenarnya"ia menatap tajam kearah selir kim yang dulu menjadi rekannya saat menjatuhkan selir park.

"Aku bukannya belum mengeluarkan taring, hanya saja aku sedang menunggu waktu yang tepat"jawabnya halus.

Selir choi membuang tatapan kearah samping, "waktu yang tepat seperti apa? sekarang adalah waktu yang tepat! Aku sedikit bosan melihat keadaan istana yang baik baik saja, Bukankah lebih menarik jika ada sedikit cekcok didalam keluarga istana?"usulnya dengan wajah cerah.

"Entahlah, aku masih belum menentukan siapa target selanjutnya, apakah anak raja, dirimu ataupun bocah utara itu, tapi yang jelas aku saat ini belum ingin mengusik bocah tengik itu. Aku membiarkannya untuk bahagia bersama raja saat ini, menikmati kebebasannya sebelum penderitaan menghampirinya"selir kim menghela napas halus.

"Benar, aku juga berpikir begitu, membiarkannya bahagia dan akhirnya menghancurkannya!. Awalnya aku berpikir raja akan mencelakai bocah itu setelah beberapa hari menikah tapi siapa sangka raja terlihat sangat patuh pada bocah tidak tahu malu itu, menurutmu apa mungkin raja mencintai bocah itu?"tanyanya penasaran.

Selir kim yang ditanyai pertanyaan seperti itu menjadi terdiam, ia memandang sendu kearah bawah dimana terdapat cincin putih yang melingkar manis dijemarinya.

"Entahlah aku tidak tahu, aku tidak bisa mengatakan bahwa raja tidak mencintai bocah itu tetapi aku ingin bahwa raja tidak pernah mencintainya. Aku sangat mencintai raja namun aku ragu apakah raja juga mencintaiku"ucapnya dengan nada sedih, jemarinya mengusap halus cincin putih miliknya itu.

"Raja tidak mencintaimu, maaf berkata kasar tetapi memang begitulah kenyataanya. Dia tidak mencintaimu, selir park, permaisuri, atau bahkan diriku sendiri. Dia tidak memiliki rasa cinta pada kita, Bukankah kau tahu bahwa raja menikahi kita hanya karena terpaksa? Jadi untuk apa kau mengharap lebih?"ucap selir choi dengan enteng.

"Tidak! Aku akan membuat raja mencintaiku bagaimanapun caranya! Aku harus menjadi wanita satu satunya yang bisa memiliki raja! Tidak ada yang boleh memiliki raja selain diriku!"tekadnya bulat, dari kilatan matanya ia terlihat begitu bersungguh sungguh.

Suara tepuk tangan terdengar dari wanita satunya, ia menggeleng kagum mendengar tekad selir kim, "bagus selir kim, aku sangat suka semangatmu, ambillah raja dan tinggalkan kekayaannya padaku"ujarnya dengan senyuman manis namun menakutkan.

"Apakah kau tidak menginginkan dicinta raja? Mengapa kau berkata seperti itu?"tanya selir kim, ia sedikit terkejut mendengar ucapan selir choi tadi.

Neora (Jaewoo) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang