Tatapan mata setajam tatapan elang itu menatap khawatir kepada pria muda yang sedang terkulai lemas itu. Seorang tabib istana berada disampingnya memeriksa kondisi tubuh pria itu.
"Racun ular yang menggigiti yang mulia ratu sudah tidak ada ditubuhnya yang mulia"ujar tabib tersebut setelah memeriksa bekas gigitan ular di tangan sang ratu.
"Bagaimana tidak ada! Periksa dengan benar!"protesnya tak terima, ia takut tabib itu tak ahli dalam tugasnya hingga membahayakan sang ratu.
"Yang mulia tenanglah"ucap para selir menenangkan. Selir selir itu ikut serta melihat kondisi sang ratu yang sedang diobati dikamar Raja sejak kepulangan keduanya dari hutan.
Raja tersebut tidak mempedulikan ucapan selir selir nya itu. Ia lebih memilih menantikan penjelasan si tabib.
"Begini yang mulia, hamba berkata bahwa racun tersebut tidak ada di tubuh sang ratu bukan karena sang ratu tidak terkena bisa ular tersebut, racun ular itu memasuki pembuluh darah ratu namun untungnya yang mulia segera mengikat pergelangan tangan sang ratu agar racunnya tidak menyebar, racun ular itu hilang kemungkinan besar karena yang mulia ratu menghisap bekas gigitan ular itu sehingga racunnya ikut keluar. Yang mulia ratu keracunan bisa ular sepertinya dikarenakan bisa ular yang ia hisap tidak semuanya terludahkan hingga ada yang tertelan dan mengganggu kesehatan yang mulia ratu"tutur sang Tabib dengan sopan.
"Bukankah itu sangat berbahaya?!"tanya sang raja.
"Benar yang mulia, hamba juga tidak tahu mengapa Ratu nekat melakukan tindakan berbahaya seperti itu, namun untuk kesehatan yang mulia ratu. Hamba sudah meminumkan ramuan penawarnya hingga yang mulia raja tidak perlu khawatir lagi"ucapan tabib tersebut membuat sang raja bernapas lega, pernapasannya yang dari tadi sangat berat kini terasa ringan.
"Syukurlah kalau begitu"dirinya sudah tak lagi diiringi oleh rasa emosi seperti sebelumnya.
"Jika yang mulia ratu sudah sadar hamba akan memberinya obat herbal yang mulia. Kalau begitu hamba pamit undur diri yang mulia"tabib tersebut mengemas barangnya dengan kain merah, setelah itu ia bangkit dari duduknya dan keluar dari kamar milik sang raja.
"Kami turut prihatin dengan keadaan yang mulia ratu, semoga saja beliau segera siuman"ujar selir park mewakili selir yang lainnya, diantara keempat wanita itu. Wajah permaisuri choi lah yang berbeda romannya, dia terlihat murung dan tidak banyak berkata.
"Memang seharusnya begitu, permaisuri choi apakah sakit mu sudah sembuh?"tanya sang raja.
Permaisuri yang mendengar pertanyaan sang raja menunduk, ia tak berani menatap wajah suaminya itu. "Sudah yang mulia"cicitnya pelan."Baguslah, jika ratu sudah sadar bergaullah denganmu jangan biarkan dia sendirian dan kesepian. Terlebih lagi permaisuri, kuharap permaisuri bisa membimbing ratu dengan baik dan mengajarinya tentang kewajibannya sebagai seorang ist- maksudku sebagai seorang ratu"sang raja menjadi salah tingkah akibat hampir salah mengucapkan kata.
Melihat permaisuri yang tidak kunjung menjawab, selir kim tersenyum, "jika permaisuri choi keberatan untuk mengajari yang mulia ratu, hamba siap untuk menggantikannya yang mulia"wanita itu menawarkan diri dengan kalimat yang sangat halus.
"Tentu saja, itu menjadi lebih baik. Kalau bisa kalian berempat harus mengajarinya dengan baik"setujunya.
Wanita wanita itu sedikit senang karena bisa berbicara dengan sang raja, biasanya akan sangat sulit berbicara seperti saat ini dengan sang raja, terlebih lagi saat ini pria itu sangat murah tersenyum dan tidak tegas saat berucap seperti kesehariannya.
"Yang mulia, semuanya sudah berkumpul di aula. Hanya tinggal menunggu kedatangan yang mulia saja"ucap seorang penjaga.
Sang raja mendengus, ia sebenarnya langsung ingin membasuh tubuh dan segera tidur. Namun apa boleh buat, ia harus menghadiri rapat untuk menjelaskan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neora (Jaewoo) END
Fanfic[PRIVATE STORY] [RATE -M NC21+] [VULGAR WORDS, AND SEX SCENE] [HOMOPHOBIC GO AWAY] [DON'T LIKE DON'T READ!, EASY RIGHT?] 🏅#1 jaejung 09/10/21 🏅#6 dinasti 11/03/21 🏅#9 jaewoo 16/08/21 🏅#8 king 22/05/21 🏅#10 nc 21/05/21 🏅#3 kimjungwoo 14/08/21 C...