𝓝𝓮𝓸𝓻𝓪 : 𝓢𝓾𝓷𝓰𝓬𝓱𝓪𝓷, 𝓡𝓪𝓳𝓪 𝓭𝓪𝓷 𝓡𝓪𝓽𝓾

842 103 42
                                        


Nb : part ini hambar dan kurang bagus, sehingga terkesan asal, mohon ktitiknya🙏

Suram, kata itulah yang menggambarkan suasana sebuah ruangan yang didalamnya terdapat empat wanita yang bergelar selir itu. Amarah terpancar dari masing masing manik mereka, seperti ada sesuatu yang menyulut api amarah didalam diri mereka.

"Dengar, aku tak peduli apa tanggapan kalian tentang bocah tengik itu, aku mau kita disini mengesampingkan urusan pribadi dan Bekerja sama untuk melingserkan bocah itu dari gelar Ratunya"

"Benar! Aku sudah sangat jijik melihat wajahnya! Aku sangat ingin mengoyak wajahnya yang tidak punya malu itu"

"Bukan hanya melengserkannya kita perlu membunuhnya!"

Semuanya menatap ngeri kearah wanita itu. Namun Wanita yang ditatap malah mengerti dahi pertanda bertanya.

"Selir choi apa kau yakin dengan ucapan mu itu?"

"Aku bahkan lebih dari yakin selir Kim! Kalian tidak merasakan apa yang kurasakan ketika ia memanggil para penjaga dan masuk kekamar ku dan yang mulia!. Aku benar benar membencimu!"ucap selir choi penuh emosi.

"Tidak perlu sampai membunuh, resikonya sangat besar! Cukup melengserkannya saja"

"Terus saja kau bertingkah lembut seperti itu permaisuri dan bocah itu akan terus menginjak-injak harga diri kita. Lihat diri mu! Seharusnya kau yang menjadi ratu bukan bocah itu.
Kalau aku menjadi dirimu aku akan menyingkirkan siapa saja yang menghalangiku" permaisuri terdiam mendengar ucapan selir park tersebut.

"Lantas apa yang harus kita lakukan sebagai langkah pertama?"tanya selir kim.

Selir choi tersenyum sinis sementara selir yang lain menunggu apa yang akan diucapkan oleh perempuan yang termuda diantara mereka itu.

"Aku punya kenalan Ahli Racun, kita bisa memakai Racun sebagai alat untuk membunuhnya"katanya dengan nada ucapan penuh dendam.
selir yang lainnya menatap tak percaya.

"Maksudmu kita yang secara langsung melakukannya? Apa tidak lebih baik memakai jasa pembunuh saja? Kita bisa dengan mudah tertangkap jika bertindak langsung tanpa perantara"selir park angkat bicara.

"Tidak, aku sudah memikirkannya secara matang, sekarang hanya tinggal memastikan siapa saja yang terlibat didalam rencana ini?"ujar wanita itu dengan santai.

"Aku ikut!"ujar selir kim.

"Aku juga"selir choi menimpali.
Mereka menatap kearah permaisuri yang masih terdiam dalam pikirannya.

"Sudahlah jangan mengharapkannya, dia memang sangat lemah. Dia pikir dengan dia berdiam tanpa melawan, bocah itu akan memberi gelar ratu kepadanya, dasar wanita lemah, aku bahkan yang satu kubu dengannya merasa malu padanya"kalimat tajam itu keluar dari mulut swlir choi.

"Permaisuri, ingat! Kemungkinan besar bocah itu akan bertindak sebagai pembunuh seperti yang dilakukan orang utara pada umumnya, pertama-tama ia akan membunuh Raja dan selanjutnya? Kau tahu siapa? Ya. Yang akan dibunuh selanjutnya adalah Putramu! Ku yakin bocah tengik itu sangat berhasrat untuk menjadi raja"si permaisuri bergetar mendengar ucapan selir kim itu, karena ucapan tersebut bisa saja terjadi, mengingat bagaimana kejamnya orang utara yang gemar membunuh siapapun yang dianggap menjadi penghalang bagi mereka.

"Apakah kau tidak menyayangi putaramu? Apakah kau tak ingin melihat putra mu menjadi raja? Permaisuri bukankah ada pepatah yang mengatakan 'dibunuh atau membunuh'?"provokasi itu dilakukan oleh selir park yang membuat sang permaisuri semakin bergetar bahkan maniknya ikut memerah.

"Kami bertiga akan bersekongkol dalam hal ini dan tekad kami sudah bulat, ini tawaran terakhir untuk mu permaisuri Choi, apakah kau ikut ambil posisi dalam rencana ini?, jangan khawatir tentang kedepannya. Bukankah ibu suri juga tidak suka dengan Si Ratu? Jadi kita sudah punya benteng untuk melancarkan rencana ini"selir choi memberi tawaran sekaligus disertai alasan yang kuat.

Neora (Jaewoo) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang