𝓝𝓮𝓸𝓻𝓪 : 𝓟𝓾𝓽𝓻𝓲 𝓑𝓾𝓷𝓰𝓼𝓾 𝓟𝓮𝓶𝓲𝓶𝓹𝓲𝓷 𝓒𝓱𝓲𝓷𝓪

617 94 221
                                    











Suasana di dalam ruang perjamuan menjadi hiruk pikuk sejak sang raja mempersilakan para tamu dari negeri china untuk beristirahat di tempat yang sudah disediakan.

Dayang dayang istana sudah dikerahkan untuk membimbing tamu dari negeri sebarang itu menuju tempat beristirahat.

Raja selaku tuan rumah menghembus napas lega karena perjamuan ini telah berakhir. Bagaimanapun ia sangat lelah duduk tegak seharian berbincang bincang dengan tamu dari china yang tak ada ujungnya.

Jujur saja jika hanya berbincang menggunakan bahasa korea sang raja sama sekali tidak keberatan, namun kini dia harus berbincang dengan orang dengan kedudukan paling tinggi diantara tamu lainnya melalui seorang penerjemah. Itulah yang membuat sang raja jengah dan lelah berbincang seharian ini, andaikan saja dia bisa ngebahas mandarin pasti tidak akan semelelahkan ini.

 Itulah yang membuat sang raja jengah dan lelah berbincang seharian ini, andaikan saja dia bisa ngebahas mandarin pasti tidak akan semelelahkan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kendala lainnya adalah tubuh sang raja yang terasa mati rasa akibat berjam-jam duduk tanpa bergerak sedikitpun. Meskipun ia sempat melarikan diri untuk menemui sang ratu akan tetapi itu sama sekali tak menghilang rasa penatnya.

Pria itu memutar pinggangnya kebelakang hingga bunyi peregangan tulang terdengar samar dari dalam tubuhnya, akhirnya ia bisa bergerak bebas tanpa merasa segan.

"Dàrén (Yang mulia)"
Raja tersentak ketika seseorang memanggilnya dengan bahasa mandarin. dia tersenyum kikuk, pasalnya ia tidak tahu apa yang diucapkan pria yang merupakan pemimpin besar dari cina itu. Lantas sang raja menoleh kearah penerjemahnya dan memberikan isyarat agar penerjemah itu segera datang.

"Maafkan aku tuan Wu, aku tidak paham berbahasa mandarin sehingga harus menggunakan penerjemah"ucap sang raja.

"Duìbùqǐ wú xiānshēng, wǒ bù huì pǔtōnghuà, suǒyǐ wǒ bìxū shǐyòng fānyì"sang penerjemah langsung mengartikan ucapan raja kedalam bahasa mandarin.

Pemimpin besar dengan janggut putihnya itu tertawa keras namun tidak melunturkan wibawanya sedikitpun, "Méiguānxì yǒu shé me róngyù. Bié xiǎngle (tidak apa apa yang mulia. Jangan memikirkan itu)"ucapnya.

Si penerjemah langsung membisikkan arti dari ucapan pemimpin besar pada sang raja.

"Aku akan belajar bahasa mandarin mulai sekarang agar apabila kita bertemu lagi maka kita tidak memerlukan penerjemah"raja terkekeh.

"Bìxià shuō yǐhòu jiànmiàn huì xué diǎn pǔtōnghuà róngyì xiē"si penerjemah berujar.

"A, wǒ hǎo xǐhuān nǐ gāoguì de jīngshén (Ah, aku sangat suka semangatmu yang mulia)"selesai pemimpin besar itu berucap, si penerjemah dengan sigap mengartikan ucapannya kedalam bahasa korea.

"Terima kasih tuan Wu. Kalau boleh tahu apa yang membuat tuan Wu masih disini? Perjalanan tuan Wu pastinya sangat menguras banyak tenaga. Saya khawatir tuan Wu jatuh sakit nantinya"ujar sang raja. Penerjemah itu dengan giat terus melaksanakan tugasnya hingga percakapan raja tan pemimpin besar itu tidak putus.

Neora (Jaewoo) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang