Neora (Jaewoo) END

𝓝𝓮𝓸𝓻𝓪 : 𝓚𝓮𝓹𝓾𝓵𝓪𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓡𝓪𝓳𝓪

Ini malam keenam Jungwoo dan Sungchan keluar dari istana saat tengah malam. Akan tetapi saat ini Jungwoo merasa malam ini tidak semenyenangkan malam malam kemarin, biasanya mereka akan tertawa dan bersendagurau sepanjang waktu karena Sungchan akan mengeluarkan lelucon yang mampu membuat Jungwoo sakit perut akibat kebanyakan tertawa, dan sekarang keadaannya berbanding terbalik. Sungchan malam ini hanya terdiam tanpa bersuara bahkan Jungwoo saja sempat berpikir bahwa malam ini mereka tidak akan keluar.

Jika dahulu Jungwoo berharap Sungchan diam untuk selama-lamanya maka kini Jungwoo mengharapkan pria itu untuk bersuara bahkan hanya sedikitpun. Jungwoo tidak terbiasa untuk memulai percakapan terlebih dahulu seperti yang dilakukan Sungchan.

"Ah! Aku sudah tidak tahan dengan suasana sepi ini, Sungchan bicaralah jangan diam seperti ini"keluhnya kesal sambil memukul pundak Sungchan, namun itu tetap tak membuat Sungchan untuk bergeming
"Tidak enak, berteman denganmu tidak enak"sungut Jungwoo karena Sungchan tak kunjung mengeluarkan suaranya.

"Bagaimana bisa aku berbicara seenaknya pada mu jung setelah apa yang dilakukan ibuku padamu"gumam Sungchan, nada putus asa bercampur sedih mendominasi kalimatnya.

Jungwoo menghembus napas kasar, ia memegang tempurung lutut Sungchan, "Dengar, itu urusanku dengan ibumu kau tidak perlu memikirkannya. Jika aku ada masalah dengan ibumu bukan berarti kau ikut terseret juga. Kita akan tetap berteman!"dia mencoba meyakinkan Sungchan.

"Aku tahu, dan aku juga ingin seperti itu, tetapi bagaimanapun ibuku telah melakukan kesalahan fatal, cepat atau lambat dia akan menerima hukuman"Sungchan menoleh kearah samping agar Jungwoo tidak melihat apa yang terjadi dengannya.

"Kau menangis?"tanya Jungwoo, padahal ia sudah tahu jelas bahwa Sungchan memang sedang menangis namun ia masih saja bertanya. dia mendekat kepada Sungchan lalu memeluk tubuh putra mahkota itu. "Sudahlah jangan menangis, ibumu akan baik baik saja"ucapnya menenangkan. Ia juga mengelus punggung lebar Sungchan agar berhenti mengeluarkan air matanya.

"Aku tidak bisa hiks, meskipun aku berkata membencinya tetapi aku juga menyayanginya"Sungchan menangis sejadinya dipelukan Jungwoo.

"Ssttss tenanglah, aku mengerti bagaimana perasaanmu"bisik Jungwoo lembut, meskipun ia tak terbiasa mendiamkan orang yang sedang menangis, namun setidaknya Jungwoo sudah berusaha, lagi pula ia merasa janggal melihat Sungchan yang biasanya menyebalkan kini berubah menjadi pria berair mata.

***

"Bagaimana perasaan mu sekarang?"

"Sudah lebih baik, pelukanmu terasa sangat nyaman"

Jungwoo memukul Sungchan yang berada disampingnya. "Dasar! Lain kali ketika kau menangis aku akan memanggil rusa rusa itu untuk memelukmu"ancam Jungwoo. Sebenarnya itu hanya main main saja, Jungwoo kini merasa lega karena Sungchan sudah mulai menyebalkan.

"Jung, kau pasti sering ke benteng Neora bukan?, aku belum pernah kesana sama sekali"tanya Sungchan.

Jungwoo menoleh kearah Sungchan dengan senyuman remeh, kemudian ia kembali keposisi terbaringnya, mereka saat ini berbaring di atas rerumputan dengan pandangan yang dipenuhi oleh taburan bintang bintang yang berkelip indah.

"Kasihan sekali kau tidak pernah kesana, tapi jika kau kesana pun tidak ada gunanya. Karena benteng itu hanya benteng biasa seperti pada umumnya, berbicara tentang benteng Neora.. Sangat banyak dulunya penduduk dari selatan yang mencuri hasil hutan di seberang benteng, namun ada seorang pria yang berniat mencuri dan pria itu berhasil ku sudutkan tetapi anehnya dia sangat ketakutan sampai sampai dia terpingsan, aku bahkan hampir tertawa melihat wajah ketakutannya ketika dia kuancam akan kubunuh. Dan yang paling anehnya pria itu bernama Jaehyun! Nama yang sama dengan Raja. Tetapi bedanya pria itu terlihat sangat tua serta wajahnya dipenuhi jambang dan kumis sedangkan raja memiliki wajah yang bersih"Jungwoo bercerita, ia juga tertawa disela sela kalimatnya ketika mengingat kejadian dengan pria yang ditemuinya saat berada dibenteng Neora.