Neora (Jaewoo) END

𝓝𝓮𝓸𝓻𝓪 : 𝓡𝓮𝓷𝓬𝓪𝓷𝓪 𝓢𝓮𝓵𝓲𝓻 𝓚𝓲𝓶

"Yang mulia, Akhir-akhir ini banyak pedagang dari negeri seberang yang berdangang di pasar utama milik negara kita, semakin hari jumlah mereka semakin banyak yang mulia, bahkan hampir mengalahkan jumlah pedangang dari negeri cina"adu seorang pejabat pada raja. Hari ini mereka sedang mengadakan rapat yang biasa digelar tiap pergantian akhir musim.

"Pedagang dari Negara Jepang yang kau maksud?"tanyanya pada pejabat itu.

"Benar yang mulia, pedagang dari negeri jepang memasuki wilayah kekuasaan kita untuk menjual dagangan mereka di pasar pasar besar kita yang mulia"jawab pejabat itu dengan sopan.

"Yang mulia, jika ini terus berlanjut akan ada efek samping yang timbul, kita semua tahu bahwa orang orang jepang mendagangkan barang barang yang menarik masyarakat kita. Sehingga mereka mengabaikan pedangan lokal yang mulia"tambah pejabat lainnya.

"Kami mohon yang mulia segera bertindak demi kebaikan negeri kita"mohon seluruh pejabat yang berada diruang rapat itu secara bersamaan.

"Mengingat keadaan negara kita dab negara jepang yang belum terlibat peperangan apapun, akan sulit mengambil keputusan yang secara halus dapat mengurangi jumlah pedagang asing yang masuk ke negara kita"ucap sang raja, sambil menopang dagunya. Dia terdiam sebentar untuk mencari cara agar masalah ini bisa diatasi dengan cara yang damai tanpa menimbulkan keributan.

"Ah, begini saja. Naikkan pajak pada pedagang asing, himbau mereka untuk membayar pajak sebesar besarnya. Hanya pedagang yang membayar pajak paling besar yang diperbolehkan untuk berdagang. Dengan begitu pemasukan negara kita tidak hanya berasal dari pajak masyarakat tetapi juga dari pihak asing"usul sang raja.

"Yang mulia, dari laporan menteri yang mengawasi pasar secara langsung. Mereka mengatakan bahwa ada beberapa pedagang yang sepertinya tidak akan bisa membayar pajak apabila kebijakan ini ditetapkan"ujar pejabat yang lainnya.

"Itu mudah saja, potong harga barang dagangan mereka menjadi lebih setengah dari harga, dengan begitu mereka tidak akan mendapatkan keuntungan jika tetap berdagang. Ketika kebijakan ini diterapkan pasti banyak dari mereka yang hanya sanggup membayar pajak besar beberapa kali dan akhirnya mereka memilih untuk membiarkan harga barang mereka dipotong. Lama kelamaan mereka akan pergi dari negara kita karena tidak mendapatkan keuntungan berdagang disini"jelas sang raja panjang lebar dengan tegas yang membuat para pejabat itu mengangguk paham.

"Dan jangan lupa untuk mengecilkan biaya pajak pada masyarakat asli korea, buat pajak sekecil kecilnya untuk mereka. Sekarang ini kita mulai mencoba untuk mencari pemasukan kas istana selain dari pajak rakyat"perintah sang raja.

"Baik yang mulia, kami akan melaksanakan sesuai kehendak yang mulia"sahut para pejabat.

"Ingat! Pemasukan dan pengeluaran kas istana harus dicatat sejelas dan serinci mungkin, jangan ada kejanggalan ketika aku memeriksa laporan keuangan istana. Jika ada yang menyunat dana istana, kalian tahu bukan apa yang akan kuberikan sebagai hukumannya"peringat sang raja yang membuat para pejabat itu meneguk ludah kasar.

"Kami mengerti yang mulia"jawab mereka dengan kompak.

"Dan juga, Jangan sampai ada kesalahan dalam penjelasan kebijakan baru ini pada menteri yang bertugas, aku tak ingin ada kesalahan dalam pelaksanaannya."ujar pria berhanbok merah gelap itu, "Kasim Koo, kau yang bertugas menyampaikannya pada masing masing menteri bukan?"ia bertanya pada seorang pejabat yang terlihat cukup tua.

"Benar yang mulia. Hamba akan menjelaskan pada masing masing menteri sesuai dengan apa yang mulia perintahkan"sanggup kasim Koo.

"Bagus, sedikit tambahan sebagai evaluasi tata perilaku, kuharap kalian bekerja sejujur mungkin. Aku sangat tidak menerima ada pencuri kas istana ataupun pejabat yang berbuat semena mena pada bawahannya, meskipun kalian pejabat janganlah pernah sombong pada siapapun, kalau ada pejabat yang menyalahgunakan jabatannya Bukankah kalian tahu sendiri apa hukumannya yang akan ku beri?"