1

4K 261 18
                                    

Hari yang cerah. Angin yang berhembus. Daun yang berguguran. Dan suasana yang dingin dan menakutkan.

[Fullname] gadis yang ditakdirkan untuk memiliki sebuah kelebihan yang hanya dimiliki oleh orang tertentu. Dia memiliki kelebihan mengingat masa lalu. Atau bisa dibilang mengulang kejadian itu kembali lalu menyaksikan adegan yang sangat kejam.

Bagaimana tidak? Usia [Name] saat ini sudah mencapai 22 tahun. Didekat rumah nya sering mengalami kejadian perampokan, pembunuhan, pencurian, pelecehan, dll. Hanya [Name] saja yang dapat melihat itu semua.

Alias, dia adalah saksi mata kejadian tersebut.

Saat ini, dia menjadi guru alias Sensei idaman. Kenapa? Karna [Name] itu cantik, ramah, periang, dan...

45% agak polos..

Makanya, Sensei seperti [Name] harus dipertahankan dan dijauhkan oleh orang mes*um

Terutama Sensei yang non akhlak ini. Dia bernama Gojo Satoru.

Gojo Satoru. Dia selalu mendekati [Name] dan mengajaknya untuk menemani Gojo saat ada rapat. [Name] sih tidak masalah, tapi ya... Dia bingung. Kenapa harus dia? Kenapa tidak Miwa atau yang lainnya?

Kebetulan, hari ini Gojo ada rapat. Jadi [Name] menemaninya. Walaupun itu sudah dilanggar oleh Yoshinobu Gakuganji.

"Sudah ku bilang beberapa kali Satoru. Jangan bawa orang lain ke dalam ruangan rapat kita." Ucap Yoshinobu.

"Gomen Gomen~ habisnya aku bosan~" Balas Gojo.

"Seperti biasa, sifatmu kekanakan sekali. Gojo." Sambung Utahime.

"Hei, gadis cantik. Apa kau kekasih Satoru?" Bisik Mei.

[Name] yang mendengar bisikan itu sedikit memerah dan bermain dengan jarinya.

"Tidak. Aku bukan kekasihnya." Balas [Name]. Mei hanya mengangguk dan mengibaskan rambutnya.

"Jaa. Tapi kau menyukainya 'kan?"

Hal itu berhasil membuat [Name] memerah. [Name] menutup wajahnya dengan seragam milik Gojo.

Mei terkekeh dengan kelakuan [Name] dan akhirnya menghampiri Gojo.

"Nee, Satoru."

"Hm? Ah, are? Mei? Ada apa?"

"Sebaiknya kau membawa pulang kekasih mu itu. Dia kedinginan."

Gojo melirik [Name] yang menutupi wajahnya dengan seragam milik Gojo. Dan segera berpamitan dengan Yoshinobu.

"Ha'i Ha'i~ rapat nya sudah selesai kan? Maka dari itu aku pamit pulang yaa~"

"Hm. Ya. Lain kali kau jangan membawa Gadis itu lagi. Karna dia selalu bersin disaat yang tidak tepat." [Name] menundukkan kepalanya dan meminta maaf pada Yoshinobu.

"Hmm~ Hei Kakek tua. Jangan bicara kasar pada seorang gadis. Itu tidak baik loh~"

Gojo segera keluar dan menarik lengan [Name]. Hal itu hanya dibalas dengusan sang kakek tua yang berada di depan. Kemudian pergi kearah lain untuk mencari udara segar.

"Hei, Utahime-san"

"Hm?"

"Kira-kira.. Gadis itu siapa ya?"

"Entahlah. Dilihat dari perilakunya sepertinya dia orang dari keluarga baik-baik."

"Hm~ sepertinya begitu. Baiklah, aku akan menghubungi murid ku dulu~"

"Hei. Memangnya kau punya murid?"

"Punya lohh~ namanya Kugisaki Nobara. Siapa tau aku mendapatkan informasi darinya~"

"Kau dan Gojo sama-sama bersifat kekanakan. Entah mengapa aku bisa ada disini dan bertemu denganmu." Utahime pun pergi setelah berbicara seperi itu. Sedangkan hal itu hanya dibalas senyuman oleh Mei.

Dia memencet kontak yang bernama 'Kugisaki Nobara'. Sebenarnya, Mei itu sangat penasaran dengan [Name]. Menurutnya, wanita seperti [Name] itu susah didapatkan.

Bukan karna kalem atau alimnya.

Tapi, karna perilakunya.

Yaa. Dia bersin diwaktu yang tidak tepat. Lalu batuk disaat Yoshinobu memberitau inti dari rapat. Dan juga.. [Name] duduk di lantai sembari memakan cemilan dan kaki nya diselonjorkan kedepan.

Sungguh.

Memalukan.

"Moshi-moshi. Mei-Sensei? Ada apa?"

"Temui aku di taman belakang."

"Hum. Ha'i."


-keizory

H i k a r i - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang