11

750 96 1
                                    

"Tadaima..."

Kedua orangtua [Name] baru saja pulang. Mereka sudah disambut hangat oleh [Name] dan Gojo. Sedangkan Himiko, dia berada di Taman.

"Okaeri" Ucap [Name] dan Gojo serentak. Ibu [Name] mengecek suhu tubuh anaknya, dia bermafas lega. Panas nya sudah turun. Ini juga berkat Gojo yang sudah menjaga nya.

"Hah, syukurlah kau baik-baik saja [Name]... Tadi pagi tubuh mu panas sekali."

Ayah [Name] juga mengecek suhu tubuh anaknya, dia mengecek seluruh tubuh [Name]. Dia takut anaknya kenapa-kenapa. Karna yaa, dirumahnya ada seorang Pria. Nanti hal yang tak diingin kan terjadi.

"Baguslah tidak ada." Gumam Ayah [Name]

"Apanya?" [Name] menyadari bahwa Ayahnya tadi mengatakan sesuatu. Ayah [Name] berdiri dan hendak menuju kamarnya.

Hari yang melelahkan.

Lalu sampailah dia di dekat Gojo, dia membisikan sesuatu kepadanya.

"Besok temui aku di Cafè dekat toko roti srikaya."

Gojo hanya mengangguk, kemudian Ayah [Name] langsung pergi ke kamar nya untuk mandi. Sedangkan Ibu nya masih dibawah.

"Nah, kalian sudah mak--"

"Mamah! Papah!"

[Name] dan Gojo menengok kearah belakang. Ibu nya masih berdiam untuk memproses apa yang terjadi. Gojo mendatangi Himiko lalu mengelus surai Hitam anaknya.

"Hm? Ada apa?"

"Himiko lapar pah!"

"Yaudah.. Kita pulang ya..."

"Tapi, Himiko masih mau disini.."

"Mamah mu masih butuh istirahat, dia sangat lelah. Nanti kalau mamah mu sakit bagaimana?"

"Hm~ benar juga ya.. Yaudah deh!"

"Anak pintar."

Gojo menggendong Himiko lalu mengemasi barang-barang yang tadi dia bawa. Gojo dan Himiko menuju kearah pintu dan berpamitan kepada Ibu [Name] dan juga [Name].

"Ibu. [Name]. Aku pulang dulu ya. Lagi pula juga ini sudah malam. Besok Himiko sekolah. Tidak baik dia terus-terusan bermain sampai malam."

"Iya. Himiko, jadi anak yang pintar disekolah ya.."

"Iya mah! Nanti Himiko pasti dapat juara pertama disekolah! Terus Himiko mau mencapai cita-cita Himiko menjadi Guru seperti ayah!

"Iya Himiko.. Himiko pasti bisa kok."

"Mamah cepat sembuh ya. Jangan makan IceCream lagi ya.."

"Darimana kamu tau?"

"Dari Papah..."

"Dasar.. Iya, mamah pasti cepet sembuh kok."

"Yaudah. Himiko, salim Mamah mu dan Nenek mu."

"Nenek?"

"Nanti Papah jelaskan."

Himiko menyalimi [Name] dan Ibu [Name]. Lalu berpamitan untuk pulang.

"Nenek! Mamah! Himiko pulang dulu ya! Baaabaay!~"

"Dadaah!"

"[Name]. Aku pulang dulu. Kau cepat sembuh ya."

"Iya.."

Gojo mengecup kening [Name], lalu pergi dari sana. Tak lupa melambaikan tangan pada mereka berdua.

"Hati-hati ya!"

Sementara itu, Ibu [Name] masih memproses apa yang terjadi.

"Ibu? Ibu kenapa?"

"Siapa... Siapa anak yang bernama Himiko itu..? Apa dia anak Satoru..?" [Name] mengangguk dan menuntun Ibunya untuk duduk di sofa dan menenangkan pikiran Ibunya.

"Jangan salah paham bu. Biar aku yang menjelaskannya."

Butuh waktu panjang untuk menjelaskan apa yang terjadi. Tapi walau bagaimanapun, Ibu [Name] harus mengetahuinya. Setelah mendengarkan itu semua, Ibu [Name] merasa kasihan pada Wanita yang melahirkan Himiko.

"Begitu ya.."

"Hm.. Ya.."

"Jaa. Sekarang kau istirahat ya. Jangan mudah terfikirkan."

"Iya bu. Ibu juga istirahat ya. Ibu pasti kelelahan"

"Hm~ ya. Baiklah, Ibu mau ke kamar dulu."

Ibu [Name] kekamar, begitupun juga dengan [Name]. Mereka berada dikamar yang berbeda dan juga berlawan arah. Kamar [Name] disebelah Kanan, dan Kamar Orangtua [Name] disebelah Kiri.

Sesampainya di kamar Ibu [Name], dia melihat lampu masih menyala. Dan disamping itu, Suami nya sedang menonton berita hari ini.

"Pembunuhan, Perampokan, Pencurian, Pelecehan, dan Penistaan. 5 P yang membuatku muak dengan keadaan dunia kejam dan penuh derita. Aku merasa kasihan pada korban yang mereka tindas. Ketidak adilan selalu memihak kepada kejahatan, sedangkan kelemah lembutan memihak pada kebaikan." Ucap Ayah [Name] yang kesal pada berita hari ini.

Menyakitkan. Tapi itulah kenyataan.

"Terkadang, dimasa seperti ini banyak sekali kendala dan kesulitan yang dialami banyak manusia. Kebohongan, Kebencian, dan Kelicikan merupakan ide utama dari Kejahatan. Percuma saja jika dihentikan, masyarakat pada saat ini memang egois. Tak memiliki rasa prihatin sama sekali." Balas Ibu [Name] dengan santai dan lembut namun tegas.

Sedangkan, Ayah [Name] mematikan televisi dan kembali tidur.

"Apa Gojo sudah pulang?"

"Dia sudah pulang daritadi."

"Oh."

"Ada yang harus kubicarakan padamu."

"Katakan saja."

Ibu [Name] menceritakan apa yang terjadi. Disamping itu, Ayah [Name] hanya mengangguk dan kembali tidur.

"Aku sudah tau bahwa Gojo Satoru mempunyai anak perempuan yang bernama Gojo Himiko. Dan disisi lainnya, mantan kekasih nya itu sudah tiada."

-keizory

H i k a r i - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang