9

794 116 6
                                    

"Aku akan jelaskan semuanya [Name]... Tapi hapuslah dulu air mata mu.." Gojo takut ditinggal oleh orang yang disayanginya, dia tak mau lagi kehilangan siapapun.

"......"

"Baiklah. Akan ku jelaskan."

☆ ☆ ☆

"......"

"[Name]?"

"......"

"[Name], setidaknya bicaralah dulu padaku..."

"Pergilah.."

"Kenapa?"

"Aku mohon, tinggalkan aku sendiri..."

"Tidak. Ini perintah dari Ibu mu."

"Jadi kalau bukan karna Ibu ku kau tidak akan mau datang kan?"

"Apa maksudmu?"

"Kau datang kesini karna terpaksa kan?"

"Tidak [Name]. Walau bagaimanapun aku akan tetap datang kesini dan menjagamu."

"Sudahlah.. Tinggalkan aku sendiri..."

"[Name]...."

"......"

"Baiklah jika itu yang kau mau. Himiko! Ayo pulang!"

Gojo mendatangi tempat Himiko lalu menggendongnya dan langsung pulang. Dia tidak berpamitan dengan [Name]. Sebelum itu, tangan kecil Himiko menyentuh rambut [Name] dengan lembut. Hal itu terasa hangat dan nyaman ditubuhnya.

Lalu tiba-tiba saja [Name] merasa pusing. Dia terjatuh dan hampir mengenai pojok meja.

"Ayah..."

"Apa?."

"Ayah berhenti.."

"Kenapa?"

"Itu ibu.."

"Ibu mu mau sendirian dulu. Dia tak mau diganggu."

"Ibu jatuh ayah.."

"Apa?"

Gojo melirik ke belakang yang terbaring lemas. Gojo segera memindahkan [Name] ke kamar milik [Name].

"Himiko, kau mau disini atau ikut dengan ayah?"

"Kemana?"

"Ke kamar ibu mu."

"Aku ikut!"

"Ayo."

Saat sudah sampai di kamar, Gojo membaringkan [Name] dikasur empuknya. Lalu Gojo mengompres [Name] dengan air hangat dan memberikannya sedikit ruang agar [Name] nyaman.

☆ ☆ ☆

"Ayah! Kenapa tempat ini banyak bunga?"

H i k a r i - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang