42

247 32 3
                                    

Eaaa, kangen ga?

Kalo engga ysdh.

Shida : Najis baperan

Ray : diem.

Ok. Skip sj adegan yg sangat tidak membantu itu.

Kita lanjut saja.

☆ ☆ ☆

Gojo mencari melacak orang yang menelfon dia tadi. Sesampainya dia tiba dirumah sakit, dia bingung.

(Apakah Name disini?)

Dia urungkan niat untuk berfikir dan segera ke ruangan dimana Name dirawat.

Gojo terkejut karena melihat sosok yang ia kenal selama ini. Berambut pirang, memakai kacamata, memakai jas. Dia begitu kenal dengan pria ini. Tapi siapa?

(J-jangan-Jangan..!? N-Nanami..?)

Dia menepuk pundak pria itu upaya untuk memanggilnya.

(Woaahh, ga nembus! Keren!)

Pria itu yang merasa dirinya terpanggil pun menengok ke arah Gojo.

(Yappari...)

"Kau... Nanami, kan?"

"Ya."

"Bagaimana bis---"

"Akan kuceritakan."

Nanami menjelaskan semuanya. Gojo mengangguk paham dan terdiam sebentar.

"..."

"Gojo?"

"..."

"Go--"

"Berarti kau ayah mertuaku kan..?"

"Ya."

"YEAYY!! NANAMI JADI AYAH MERTUA KU!!"

(Entah kenapa aku merasa sangat menyesal karena menjelaskan cerita itu pada Gojo.) Batin Nanami.

"Pak.. Maaf, ini dirumah sakit. Kalau bapak mau teriak-teriak di jalanan saja" -Shida

"Ya. Maaf. Silahkan lanjutkan kegiatan kalian"

Setelah Shida pergi, Gojo dan Nanami tidak ada yang bicara satupun. Sepi sekali. Daripada sepi begini, Gojo pun memutuskan untuk bertanya pada ayah mertua nya itu

"Hei ayah mertua"

"Tak perlu repot-repot. Panggil saja aku Nanami."

"Oke. Nanami-san."

"Apa?"

"Bagaimana keadaan Name?"

"Yaahh, tidak terlalu buruk."

"Maksudmu?"

"Dia baik-baik saja. Awalnya dia mengalami pendarahan, tapi untung saja dia tidak keguguran."

H i k a r i - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang