Di rumah Gojo---Maksudku Hina, Gojo berkeliling di sekitar taman sembari menikmati udara yang segar dan menyeruput kopi kesukaannya.
Kegiatan itu memang sudah sering dilakukan Gojo.
Setelah kegiatannya selesai, Gojo menuju ke kamarnya. Dan secara tidak sengaja dia mendengarkan sesuatu dari dalam.
"Bodoh. Cepat kau pergi Mahito."
"Tidak akan~ kau itu seharusnya milikku, tapi kau justru tertarik dengan albino si*al*an itu. Cih."
"Mahito, aku mohon pergilah dari sini. Nanti Satoru melihatnya."
"Apa peduliku? Lagipula Gojo Satoru tidak akan cemburu. Karna kau bukan cinta sejatinya."
Dalam hati Gojo, dia bertanya-tanya siapa orang itu.
(Hah? Mahito? Kok namanya kyk laki ya? Seharusnya kan Marita biar sesuai)
Gojo menggeleng cepat dan melupakan kejadian itu. Dia masih fokus mendengarkan ucapan mereka berdua.
Lebih tepatnya mengintip dan menguping.
"Cih."
"Apa? Aku benarkan???"
"Hei kau mau kemana??!"
"Ke sofa itu, aku lihat-lihat itu nyaman sekali."
"Berhenti duduk disana!! Sofa itu hanya boleh diduduki Satoru!"
"Kalian ini berisik sekali....."
Suara yang rendah dan berat membuat mereka berdua menoleh kebelakang.
"Lohh??? Getou-san. Apa kabar???"
"Yaa... Begitulah. Hina? Aku tidak menyangka kau berhasil mendapatkan Gojo Satoru."
Di luar kamar, Gojo mendengar suara itu hanya mengangkat alisnya dan bertanya-tanya.
(Apa aku sepopuler itu sampai-sampai banyak yang mengagumi ku???)
Gojo tetap dalam posisinya sambil mengingat sesuatu.
(Tunggu... apa waria itu bilang Getou???")
Gojo kembali fokus menguping mereka bertiga.
"Ya. Agak susah mendapatkannya. Tapi pada akhirnya aku berhasil kan?"
"Yayaya, tapi aku akan berusaha mendapatkanmu kembali Hina."
"Diamlah Mahito, kau bukan kekasihku."
"Tapi sebentar lagi aku akan menjadi suamimu"
"Berhentilah bermimpi."
"Sudah-sudah. Kalian ini ribut terus. Nanti jodoh baru tau."
"Aku setuju dengan Getou."
"Jangan harap."
"Yasudah, aku mau pergi dulu. Sampai jumpa."
"Ya.. Aku juga mau pulang ke markas ku. Nanti aku datang kesini lagi ya cantik"
"Menjijikan, cepat sana pergi."
"Babay!"
Dan begitu mereka berdua pergi, Hina menghela nafasnya. Gojo yang melihat itu bingung.
(Sebenarnya mereka berdua siapa ya??? Mahito? Aku tidak mengenalnya. Getou...?? Tidak mungkin dia kan)
Gojo berjalan menuju keluar rumah untuk membeli beberapa biskuit dan juga kopi yang tadi ia minum. Tapi saat sudah diluar, dia begitu terkejut dengan apa yang dilihatnya.
Pria tinggi, yang memakai jahitan di dahinya. Mata sipitnya juga menarik perhatian banyak orang.
Lalu disampingnya, pria berambut biru muda. Dengan pakaian yang menyerupai wanita.
Tanpa disadari Gojo, mereka berdua menoleh padanya. Dan salah satu dari mereka berdua menyapa Gojo.
Siapa lagi kalau bukan Getou?
"Yo. Gojo Satoru, lama tidak bertemu ya." Ucap Getou sembari mengeluarkan senyum ramahnya.
"G-Getou..??? Apa itu kau???"
"Ya. Ini aku, Suguru Getou."
Gojo tak kuat menahan tangisnya karna sahabat kecilnya itu masih hidup.
Dia ingin memeluk Getou, tapi ada sebuah kata yang menyakitkan hatinya.
"Gojo Satoru, ku kira kau masih mengingatku."
"....."
"Ku kira kau tidak akan melupakanku."
"....."
"Apa karna penampilanku yang baru ini kau jadi tidak peduli padaku???"
"Bukan begitu... Awalnya aku bingung kau siapa... Karna saat masih kecil mu kau tak memakai jahitan di dahimu."
"Apa karna jahitan ini ya..?? Mana mungkin sahabat dari kecil bisa melupakan ku."
"Getou..."
"Ingat lah, Gojo."
"....."
"Karna aku menyapa mu bukan berarti aku merindukanmu."
-keizory
KAMU SEDANG MEMBACA
H i k a r i - [END]
Fanfiction『do we realize we are too broken?』 Bagaimana kelanjutannya? Silahkan dibaca. Warning⚠ -Ide Ini Berasal Dari Pikiran Saya Sendiri. -Saya Tidak Meniru Cerita Yang Lain. -Karakter Bukan Buatan Saya. -Para Karakter Ini Buatan Gege Akutami. -Kalau Mau Ba...