15

539 77 3
                                    

"Huh.. Tak terasa ya.. 2 hari lagi pernikahan kita."

Gojo mengelus surai [Name] dengan lembut. Benar, sebentar lagi mereka akan menikah. Tapi ada suatu hal yang membuat [Name] merasa tak enak.

"Satoru..."

"Ya? Ada apa?"

"Aku merasa ada yang tidak enak.."

"Kau kenapa hm? Apa kau lapar? Kau sakit?"

"Ish! Bukan. Tiba-tiba saja feeling ku tidak enak."

"Hah. Kalau begitu, kau harus merileks kan tubuhmu itu. Kau dari pagi sampai sekarang bolak-balik ke ruang guru. Memang nya ada apasih?"

"Ah, itu. Tidak ada. Aku hanya memeriksa jawaban anak kelas 2."

"Ooh~ yaudah, ayo kita makan. Aku tau kau pasti lapar. Makanya kau jadi begini."

"Masa sih? Mungkin iya.. Yaudah deh, aku ikutin kamu aja."

"Ha'i~"

Sementara itu.

Dibalik semak-semak.

"Sial. Mereka romantisan lagi." -Nobara

"Woi. Lu jangan keluar dulu mbah. Lu nyusahin soalnya." -Yuuji

"Berisik bocah. Itu guru lu?" -Sukuna

"Ga. Guru Maki-senpai." -Yuuji

"Oh. Cakep juga" -Sukuna

"Woi. Dia dah punya laki masih ae lu embat." -Maki

"Tapi kok Gojo-sensei bilang '2 hari lagi pernikahan kita'?" -Megumi

"Kau ada benar nya. Aku juga memikirkan hal itu." -Panda

"Shake." -Inumaki

"Hm.. Mencurigakan. Mari kita selidiki." -Nobara

"Ga ikut." -Megumi & Yuuji

"Aku juga" -Maki

"Sama" -Panda

"Shake."

Mereka semua minta ga ikut bukan karna males atau capek. Tapi takut Nobara nyantet penghuni rumah kosong, kalo udah pasti belanja.

"Ah, gaasik kalian." -Nobara

☆ ☆ ☆

Seperti biasanya, Ayah [Name] selalu menjemput Ibu [Name] yang sudah selesai mengajar di sekolah nya.

Dijalan, mereka terhambat sesuatu.

Ada seseorang yang berhenti didepan mobil kedua orang tua [Name].

Orang itu menanyakan alamat rumah xxx sudah sewajarnya kita sebagai manusia untuk mengarahkan jalannya.

Lalu, mereka lanjut mengemudi mobil mereka. Tapi ada yang aneh, mengapa rem nya tidak bisa dihentikan?

"S-sayang.. K-kok jadi b-belok gini sih!?" Panik Ibu [Name].

"Sayang, kamu yang tenang ya.. Ini nanti pasti bisa lagi kok. Kamu percaya kan denganku?" Ucap Ayah [Name] yang berusaha menenangkan Istrinya.

"I-iya.." hela Ibu [Name].

Tapi tetap saja rem nya tidak bisa dikendalikan. Mereka berdua panik, karna jalanan ini dibilang cukup ramai. Mereka terus saja menabrak gerobak, mobil, ataupun yang lainnya.

Tetap saja, jika rem sudah blong semua nya akan berakhir.

"Haloo? Iya? Ada apa? Ini siapa ya?"

-

"Hm~ iya benar. Itu saya sendiri."

-

"APA!!!?"



-keizory

H i k a r i - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang