20

518 59 5
                                    

[Name] sudah boleh pulang kerumahnya. Begitu pun juga dengan Ibu [Name]. Saat ini, mereka berdua berada dirumah bersama Gojo dan Himiko.

[Name] merasakan ada yang kurang. Ya, dia sudah tau. Tapi, dia belum mengikhlaskan kepergian Ayahnya.

Menunggu semua barang nya di bereskan, Ibu [Name] menyiapkan makan malam untuk semua.

"Ibu.. Mau aku bantu?"

"Tidak perlu [Name] sayang.. Kau istirahat saja ya.."

"Justru itu. Keadaan Ibu lebih parah daripada aku. Aku hanya pingsan saja. Ibu istirahat dulu ya.."

"Yasudah.. Kalau ada apa-apa yang ingin kamu ketahui, panggil Ibu saja ya.."

"Iya bu..."

-

Ibu [Name] sudah memasuki kamar nya. Dia duduk di pinggir kasur sembari mengelus foto dirinya dengan suami nya saat berbulan madu. Dia menggenggam kuat selimut yang ada di sampingnya. Menangis sekuat tenaga, sehingga suara nya tak terdengar.

 Menangis sekuat tenaga, sehingga suara nya tak terdengar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"M-maaf.. M-maafkan aku.."

Kring

"Halo?"

"Bagaimana dengan keadaan mu? Ah, pasti kau sudah menjadi janda kan~ hm~ kasihan sekali~"

"Apa mau mu hah!?"

"Eits~ santai dong santai~ gausah ngegas juga kali mbak~"

"Aku tak punya banyak waktu. Katakan apa mau mu."

"Hm~ baiklah~"

"Cepat katakan."

"Aku menginginkan agar anakmu cepat menikah. Lalu berikan semua harta suami mu kepadaku. Jika kau tidak mau, maka adik mu inilah yang akan menjadi korbannya~"

"Pecundang! Aku tak akan menyerahkan harta suami ku pada orang seperti mu!"

"Baiklah-baiklah~ bagaimana kalau kita bertemu secara langsung saja? Menelfon itu sangat mengganggu. Oke~ sampai jumpa!~"

Ibu [Name] menggenggam kuat pulpen yang ada di tangannya itu sampai patah. Dia merasa kesal akan tingkah orang yang menelfon dia tadi. Rasanya ingin mencabik nya.

Sungguh.

Sangat kesal.

Tapi mau bagaimana lagi?

Ini untuk adiknya.

Ibu [Name] segera pergi ke tempat yang orang itu sudah berikan alamat lengkapnya.

Seperti nya ini diruangan khusus.

-

"Ibu? Ibu mau kemana?" Ucap [Name]. Ibu nya hanya berdiam diri lalu bergegas kesana. Sepertinya dia memang tak mendengar perkataan siapapun lagi.

"[Name]? Ada apa?"

"Ibu.. Ibu kenapa?"

"Ibu tidak apa-apa [Name]. Dia baik-baik saja. Mungkin ada yang tertinggal."

"Tapi kan dia bisa menyuruh mu..."

"Yaa.. Kau benar juga sih.."

"Yasudah, ayo makan dulu. Bangunin Himiko nya, nanti aku yang mandiin."

"Oke~ kalo gitu aku pergi sebentar yaa"

"Eh? Mau kemana?"

"Ada deh~ kamu disini dulu ya.. Kalau ada apa-apa hubungi aku"

"Iya.."

"Oke~ daaadaah!"

-

Di Tempat Tujuan

-

"Oh? Kau sudah sampai rupanya~" -?????

"Cepat jelaskan tujuanmu.. Krull."

Nama orang yang menelfon Ibu [Name] adalah Krull. Dia tak tau motif dari penculikan adiknya lalu apa hubungannya dengan suaminya.

"Ya... Sudah jelas bukan?" -Krull

"Apa maksudmu?"

"Serahkan semua harta suami mu." -Krull

"Untuk apa hah!?"

"Oh? Jadi kau tidak mau?" -Krull

"Tidak! Aku tidak mau!"

"Baiklah~ bagaimana jika aku tidak menyuruhmu melakukan tindakan itu dan juga aku akan melepaskan adik mu." -Krull

"Apa kau serius!?"

"Aku sangat serius." -Krull

"Tapi..." Jeda Krull.

"Kau harus bergabung dengan kami, Mahiru." Sambung Krull.

Ibu [Name] bernama Mahiru, dan berasal dari Keluarga Hiiragi. Dia dari kecil sampai sekarang tidak mau bergabung dengan Keluarga buatan Krull. Entah apa yang ada dipikiran Krull saat ini. Yang pasti, Krull akan mengincar Mahiru karna dia memiliki potensi dan bakat yang sangat hebat.

Mahiru bisa melihat masa lalu. Dirinya juga bisa merasakan rasa yang tidak enak. Mahiru juga dapat membuktikan yang bohong atau tidak. Maka dari itulah Mahiru diincar oleh Keluarga buatan Krull.

"Kau itu unik Mahiru.. Kau itu sangat hebat. Kemampuan mu diluar batas. Jadi akan lebih baik kau bergabung denganku dan juga yang lainnya." -Krull

"Aku tidak mau!"

"Baiklah kalau kau tidak mau. Ingatlah~ Adik mu ini sedang berhadapan langsung dengan takdir nya~" -Krull

"Baiklah. Akan ku terima. Aku akan bergabung dengan mu, Krull."


-keizory

H i k a r i - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang