Semua orang pasti ingin kalau hubungannya tidak renggang. Semua orang ingin kalau hubungannya tidak rusak.
.
.
.
"Satoru, aku mau ke mini mar*ket dulu ya" -[Name]
"Mau ku antar?" -Satoru
"Tidak perlu.. Aku bisa sendiri. Kau jaga rumah saja. Oh iya, jangan lupa jemput Miko yaa" -[Name]
"Oke~ Hati-Hati [Name]!" -Satoru
Di mini mar*ket, [Name] membeli peralatan rumah tangga. Dia juga membeli beberapa cemilan dan membeli bahan-bahan untuk memasak.
"Beli permen atau susu ya?" [Name] bingung ingin memilih yang mana. Karna Satoru juga menyukai kedua makanan itu. Jika dia pilih dua-dua nya, maka akan langsung habis pada saat itu juga. Tapi kalau beli salah satu nanti Himiko makan cemilan apa? Lagipula, [Name] ini orang nya hemat. Jadi dia masih memikirkan uang untuk besok.
"Akkhhg, aku beli dua-duanya saja!. Aku beli biskuit juga deh" setelah itu, [Name] beralih ke rak sayuran dan daging.
Tapi saat ingin melewati nya, dia tak sengaja melihat sosok wanita yang dia kenal.
.
"Kau pikir aku peduli? Dia anakku, jadi terserah apa yang ingin kau lakukan. Aku tidak peduli dia terluka atau apapun. Yang aku ingin kan dia menderita." -?
"Kau benar-benar ingin membuatnya menderita? Aku kira kau hanya berakting saat berhadapan dengan Krull-sama." -?
"Mana mungkin dasar bod*oh, aku berakting seperti itu karna menantu ku diam-diam mengikuti ku." -?
"Insting mu tajam juga ya" -?
.
BRAK!
"I-ibu....?" [Name] tiba-tiba datang menghadap langsung dengan ibu nya. Dia tak percaya kalau ibu nya mengkhianatinya. Perlahan air mati nya mengalir.
Ibu [Name] bergejolak kaget. Dia melirik kebelakang dan melihat sosok anaknya yang menjatuhkan belanjaannya.
"[N-name]? K-kau kenapa ada disini...?" Ibu [Name] mulai panik karna takut akan diadukan oleh Satoru dan dilaporkan ke polisi.
[Name] mundur dengan perlahan. Dia sangat takut. Lalu dia berlari menuju rumahnya.
"Tangkap dia." Tegas Ibu [Name]
"Tapi dia anakmu--" -?
"Memang nya aku peduli? Tangkap dia! Rahasia kita nanti akan terbongkar!" Teriak Ibu [Name]
Orang-orang itu pun mengejar [Name]. Alhasil, [Name] panik dan terus berlari. Tapi... Dia terjatuh karna tersandung batu dikepala nya.
"Tertangkap kau." -?
"J-jangan... A-aku mohon... Jang--- hmmmphh!!!!" [Name] menjerit dengan keras karna penjahat itu membukam mulut [Name] dengan kain yang sudah diberikan obat tidur.
"Kau ini berisik sekali." Ucap salah satu penjahat tersebut. Akhirnya [Name] tertidur sekaligus pingsan. Dia dibawa oleh para penjahat ke markas mereka.
Sedangkan itu, di posisi Satoru.
"[Name] kemana sih? Kok lama banget? Biasanya setelah menjemput Himiko dia sudah pulang." Gumam Satoru sembari menonton televisi. Himiko yang melihat papah nya berdiam diri pun menghampiri nya.
"Papah? Papah gapapa?" -Himiko
"Papah gapapa kok... Kamu udah makan?" -Satoru
"Belum pah. Oh iya pah, mamah kemana? Kok belum pulang?" -Himiko
"Sebentar lagi pulang kok. Sambil nunggu mamah pulang, Himiko mau ga makan diluar dulu? Bahan-bahan makanan dirumah udah habis. Papah sekalian mau beli cemilan buat kamu." -Satoru
"Mau pah! Himiko siap-siap dulu ya!" -Himiko
"Oke~" -Satoru
(Entah kenapa aku mempunyai firasat yang tidak enak dengan [Name]. Dia baik-baik saja kan? Aku harap dia baik-baik saja...)
-keizory
KAMU SEDANG MEMBACA
H i k a r i - [END]
Fanfiction『do we realize we are too broken?』 Bagaimana kelanjutannya? Silahkan dibaca. Warning⚠ -Ide Ini Berasal Dari Pikiran Saya Sendiri. -Saya Tidak Meniru Cerita Yang Lain. -Karakter Bukan Buatan Saya. -Para Karakter Ini Buatan Gege Akutami. -Kalau Mau Ba...