39

241 29 5
                                    

"K-kau!!!? Kenapa kau datang lagi kesini hah!!"

"Oh? Tentu saja untuk menyelamatkan anakku."

"Dan aku tak akan membiarkan mu untuk menyakiti cucuku."

Kedua pria itu bukanlah orang yang Name kenal.

Samar-samar dia melihat wajah guru yang sudah tiada itu setelah melihat pria berambut kuning disana.

Setelah ia lebih mengingat jelas, dia..

Itu..

(Ga mungkin kan!? D-dia masih hidup!? S-sensei...)

Pria berambut kuning itu menghampiri Name lalu menggendongnya ala bridal style.

Sedangkan yang satu lagi? Oh tenang lah, itu kakek Name.

"Kau tidak apa-apa kan nak..??" Ucap pria itu sembari mengobati tangan Name.

"K-kau.. N-Nanamin-sensei kan!? Dan juga, kenapa kau memanggilku dengan sebutan 'nak' ? Biasanya kau memanggil ku hanya dengan mengucapkan 'hai' saja...

Tapi.. Apa benar kau masih hidup!?"

"Ya. Ini aku, Nanamin Kento. Aku masih hidup. Ketahuilah Name.. Bahwa aku adalah

Ayahmu. Dan dia adalah Kakekmu, Name."

DUAR

Perkataan yang membuat Name menangis. Dia bingung, ayah nya siapa? Dan sebenarnya dia bermarga apa? Guren atau Nanamin?

"A-ayah..??"

"Iya, aku ayah mu."

Oke, sekali lagi Name menangis haru.

"Mau memeluk ayah mu ini, hm?"

"H-hiks.. Huwaaa ayahhh!!"

Name memeluk Nanamin erat seakan tak mau berpisah dari sang ayah.

"T-tapi.. bagaimana bisa..?"

"Jadi begini...."

FlashBack.

"Oee oee oeee"

(Hm? Ada bayi kah?)

Pria itu mencari ke sumber arah. Dan ternyata benar bahwa ada bayi di sekitar nya. Tanpa basa-basi, dia langsung mengambil bayi itu dan pulang kerumah.

(Siapa yang tega sekali membuang bayi seimut ini...)

Pria itu melirik kertas disamping keranjang itu. Disana tertulis pesan untuk sang bayi.

.For You.

Hai. Terimakasih karna sudah mengambil bayiku dan merawatnya. Aku tau bahwa ini salah. Tapi bagaimanapun juga aku harus melakukan hal ini. Dikarenakan ayah dan ibu ku tak tau bahwa aku sedang hamil. Lalu aku pergi ke Negara lain. Kau tau? Kau adalah yang paling baik. Kau ingin merawat bayiku bukan? Kau kasihan pada nya bukan? Kalau begitu tolong lah.. Rawat dia dengan baik. Dan saat dia berumur 5 tahun tolong bawa dia ke alamat ini. ** **** *** ** . Terimakasih.

-Makhluk Yang Tak Dikenal

Pria itu menghela nafas dan melirik bayi yang tertidur pulas itu. Dia menyiapkan segala kebutuhan untuk sang bayi kalau-kalau dia bangun nanti.

☆ ☆ ☆

Ternyata benar dugaan nya.

H i k a r i - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang