Part Enam

8.2K 874 24
                                    

Happy Reading
Jangan lupa tap⭐ nya
.
.
.

Gama melihat jam yang terlingkar di tangan kirinya, baru menunjukan pukul empat sore. Masih ada waktu untuk mampir ke rumah Ibunya. Karena saat ia di studio tadi, Ibunya terus-terusan menelfon dan menyuruhnya pulang, karena menagih janjinya minggu lalu. Terpaksa Gama pulang lebih awal.

Sekarang, ia berada di mobil, menuju ke rumah Ibunya yang mungkin sekarang tengah merajuk menunggu dirinya. Gama menghentikan mobilnya di depan minimarket, karena mendadak tenggorokannya haus. Air mineral yang biasanya terletak di samping kursi kemudi, ternyata sudah habis.

Gama sudah akan membuka pintu mobil, tapi urung saat mendengar getaran dari ponselnya yang terletak di atas dashboard mobil, ia pun, mengulurkan tangan untuk melihat sesuatu di ponselnya.

Kumpulan Pria Kurang Gairah
Andra added you to the group

Andra: nambah personil baru

Irdi: apa lg ini woi

Rayan: bangsat nama grupnya

Andra: dih aa' Rayan gak bisa baca ya? Nama grupnya kumpulan pria kurang gairah

Irdi: yang admin kick Andra dr grup skrng!

Rayan: tolong dong, yg admin

Andra: tidak semudah itu Ferguso, gue admin sendiri. HAHAHAHA

Rayan: bikin grup baru yuk

Irdi: yuk

Rayan left

Irdi left

Andra: 😠😠😠

Andra: Gama lo nggak usah ikut-ikutan ya. Biarin aja tuh 2 kodok zuma nggak usah di temenin.

Gama left

Gama terkekeh pelan sembari meletakan ponselnya di dashboard mobil, dan segera keluar dari mobil. Ia berjalan pelan sambil memainkan kunci mobil di jarinya seraya memasiki minimarket. Lalu langkahnya langsung menuju ke tempat minuman dingin berada. Ia mengambil sekaleng soda, juga sebotol air mineral. Namun, saat ia melintas di rak berbagai macam roti, ia pun mengambil dua bungkus, karena ia lumayan kelaparan.

Setelahnya, Gama hendak membayar ke kasir barang belanjaannya, tapi saat berbalik dan berpapasan dengan dua orang yang memang ia kenal, terpaksa ia berhenti untuk sekedar sopan santun.

Tasya dan Dani.

Gama mengangguk singkat dan bermaksud untuk berjalan melewati mereka, tapi saat mendengar Dani bersuara, ia menghentikan langkahnya.

"Eh, Gam. Beli minum?" tanya Dani basa-basi.

Gama mengangkat tangannya yang memegang minuman. "Seperti yang lo lihat," ujarnya pendek.

Ia sudah akan berjalan ke kasir untuk membayar barangnya tapi lagi-lagi urung karena Dani tampaknya masih mau mengajaknya ngobrol.

"Oh, sendirian?"

Sendirian? Pertanyaan tolol macam apa itu?

Tentu saja ia sendirian. Dani mau ia menjawab apa? sebenarnya Gama malas sekali berhadapan dengan Dani terlebih disini ada Tasya yang sedari tadi menunduk. Bisa semakin besar kepala Dani karena merasa sudah berhasil merebut tasya. Gama tertawa dalam hati.

Merasa Gama sungkan menjawab pertanyaannya, Dani pura-pura berdeham tanpa menutup-nutupi senyum miringnya yang terkesan mengejek.

"Oh sori gue nggak maksud. Gue kira lo udah ada cewek lagi, soalnya kan lo---"

Amazing AprilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang