Part Tujuh

8.3K 795 14
                                    

Happy reading
Jangan lupa tap⭐nya
.
.
.

"Jadi Hiro mengira si Gama tuh Bapaknya? HAHAHA."

April haya bisa pasrah saat teman-temannya tertawa ngakak. Setelah ia menceritakan pengalamannya yang paling tidak menyenangkan sekitar dua minggu lalu. Selama itu pula, sewaktu malam setiap kali ia ingin memejamkan mata, selalu saja teringat tingkah bodohnya waktu itu. Jadi setelah di tahan-tahan ia pun, menceritakannya pada Reva, Aya, dan Bela hari ini.

"Udahan dong ketawanya," ucap April cemberut. Namun dasar teman-temannya yang receh, mereka masih saja menertawakannya.

"Bisa-bisanya lo salah orang, Pril." Reva menggelengkan kepalanya. Tidak habis pikir dengan tingkah April waktu itu.

"Ya lagian penampilan Kak Renzo tuh mirip banget sama Gama kalau dilihat dari belakang. Mana rambut mereka sama-sama di kuncir," balas April cemberut.

"Masa, sih? Mau lihat dong foto kakak Ipar lo."

April mengeluarkan ponselnya dan mencari akun instagram milik Kak Ren. Setelah ketemu, ia segera memperlihatkan kepada teman-temannya.

"Hmm Iya, sih. Sekilas emang kelihatan mirip," komentar Bela.

"Gue yakin, muka Tasya saat itu pasti kaget banget pas Gama ngomong kayak gitu."

"Gue juga nggak tau kalo tuh perempuan ternyata mantan pacarnya. Soalnya di samping dia ada lakiknya," sahut April.

"Baru putus tuh kayaknya. Lo inget waktu di Cafe kemaren Rayan ada nyindir-nyindir ceweknya Gama ngilang, kan?"

April mengangguk, tampak tertarik dengan ucapan Bela.

"Nah si Dani tuh selingkuhannya. Pantes aja Gama ngomong kayak gitu akhirnya."

"Bentar. Kok lo tau, Bel?" tanya April penasaran.

Bela mengibaskan rambut sombong. "Bela gitu loh. Gue di ceritain sama Rayan katanya si Tasya itu selingkuh sama Dani yang katanya sepupunya sendiri. Nggak taunya selingkuhannya," jawab Bela akhirnya.

April menatap Aya dan Reva yang yang tidak bereaksi apa pun. "Kok lu berdua biasa aja?"

"Gue udah tau karena di ceritain Andra," jawab Reva.

"Gue Irdi yang cerita," balas Aya sambil mengunyah camilan.

April menggelengkan kepalanya. "Gue masih nggak paham."

"Ya jadi gitu deh. Yang lu temuin waktu di minimarket itu si Tasya sama selingkuhannya yang sekarang jadi pacar dia. Santai aja, hitung-hitung lo udah membantu Gama menghadapi si Dani yang resek. Dia juga udah bantu lo kan? Karena Hiro langsung diam dan nggak nangis lagi, pas Gama gendong. Anggap aja Win-win solution," jelas Bela panjang lebar.

"Tapi kok, Andra sama Irdi juga tau? Bukannya teman Gama si Rayan doang?" tanya April penasaran. Ia menatap Aya dan Reva bergantian.

"Gue juga nggak paham. Tiba-tiba udah akrab aja tuh, mereka. Andra bilang dia di undang Gama ke apartemennya, barengan sama Irdi dan Rayan juga. Ya gitu deh pokoknya."

April mengangguk namun tetap saja ia masih cemberut. Karena saat ia menceritakan kejadian di minimarket pada keluarganya di rumah, mereka langsung tertawa mengejeknya, apalagi Bang Aktaf yang terus-terusan menggodanya membuat ia kesal seharian.

Lalu Kak Renzo pun ikut-ikutan tertawa kayak yang ngerti aja.
Bicara bahasa indonesia saja masih tidak lancar, mengingat Kakak Iparnya itu adalah orang Jepang.

"Udahan dong cemberutnya. Gue punya berita baik nih, Pril. Dan lo harus banget tau." Reva tiba-tiba berdiri dari rebahannya di kasur. Ia mengambil ponselnya yang masih di charge.

Amazing AprilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang