Happy reading
Yuk tap⭐nya
Gratis kok, hehe
.
.
."Gue bingung pake baju apa astaga. Pake daster aja kali ya? Biar beda dari yang lain. Atau pake karung beras sekalian?"
April menggaruk-garuk rambutnya yang tidak gatal. Ia masih memilih-milih baju untuk ia pakai di 'party' kecil-kecilan yang akan berlangsung di belakang Villa milik Reva. April melirik Bela yang sama sibuk seperti dirinya. Bedanya, temannya itu sudah siap semuanya dan sekarang, sedang memolesi wajahnya dengan make up. Sedangkan April, masih sibuk mencari-cari baju di kopernya.
Dan saat ia melihat dres berwarna kuning, April langsung mengambilnya dan membandingkan dengan dress yang satunya lagi.
"Bel, bagusan yang mana?" tanyanya menatap Bela. Di kedua tangannya, sudah ada dress yang motif berbeda.
Sebenarnya dua-duanya bagus, namun dress yang warna kuning seperti 'berlebihan' bagi April, yang hanya akan di kenakan di party kecil-kecilan.
Bela melirik April dari kaca meja rias. "Yang kuning, cantik banget," saran Bela.
"Ya udah. Gue pake yang hitam kalau gitu."
Bela melotot. "Lah, kenapa minta pendapat gue kalo lo milihnya yang item malih?"
April hanya mengangkat bahu cuek sambil tertawa pelan. Ia segera masuk ke kamar mandi untuk segera memakai pakaiannya, karena saat ini ia haya memakai bathrobe sementara kepalanya masih terbungkus handuk.
*
"Jam berapa?"
"Mau jam 9."
Gama mengangguk dan kembali menatap laptop di depannya. Masih ada setengah jam lagi, untuk ia bersiap-siap. Ia melirik Rehan di sampingnya yang tampak sudah rapi. Sementara dirinya, masih mengenakan kaos dan celana training saja. Mandi saja ia belum.
Ponsel Gama berdering di atas meja dan saat melihat nama yang tertera di layar, ia pun segera mengangkatnya.
"Kenapa, Yan?"
"Cepetan ke sini."
"Otw," jawab Gama lalu segera memutus sambungan. Padahal, ia belum berisiap-siap sama sekali.
Lima belas menit kemudian Gama menutup laptopnya dan menatap jam di ponsel. Tepat jam sembilan.
Ia pun, segera beranjak untuk bersiap-siap, namun lagi-lagi ponselnya bergetar dan saat melihat Rayan lagi yang meneleponnya, Gama memilih tidak menjawab, dan segera memasuki kamarnya.Tidak berapa lama, Gama sudah siap dengan kaos putih dan celana jins hitam. Ia mengambil jaket dan mengenakannya di depan kaca. Rambutnya sudah ia kuncir sebagian seperti biasanya. Merasa penampilannya sudah oke, ia pun keluar kamar dan berjalan keluar dari tempat penginapannya, di ikuti oleh Rehan dari belakang.
Seperti yang pernah Gama katakan bahwa tempat penginapannya dekat dengan villa Reva, tidak memerlukan banyak waktu sehingga ia sampai di tempat itu, seperti sekarang ini. Ia memasuki villa yang tampak ramai di halaman belakang. Dan sesampainya Gama di sana, ia disambut dengan yang lainnya yang tampak sibuk.
"Udah mulai?" tanyanya mengambil duduk di samping Andra.
Andra yang sedang menuangkan minuman di gelas, menggeleng. "Belum bro. Lo tepat waktu kok."
Gama hanya tertawa menanggapi, dan saat matanya menangkap sosok April yang tengah mengobrol dengan yang lainnya, refleks Gama tersenyum melihat menampilan April malam ini yang di balut dress berwarna hitam sederhana. Namun entah kenapa, terlihat lebih cocok saat April yang mengenakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing April
Romantik"Nggak semua orang punya pacar. Tapi semua orang, pasti punya jodoh." * Sudah baper, sudah dekat, tinggal menunggu jadian. Eh, dia malah jadian dengan sahabat sendiri. April pernah mengalaminya. Dan sialnya, itu bukan hanya kejadian sekali saja. Ta...