Part Dua Puluh Delapan

6.7K 584 25
                                    

Happy reading
enjoy

Gama sedang melihat-lihat hasil pemotretan yang terabadikan cantik di kamera. Ada berbagai macam gambar yang berada di kamera itu, mulai dari foto hewan, gedung, langit, dan tentu saja foto April. Entah sudah berapa lama Gama mengabaikan temannya yang mendadak muncul tanpa diundang. Yang pasti, hampir setengah jam Gama mengabaikan Rayan yang tiap menit mengumpat.

Hari ini Rayan mengantarkan pesanan Gama yang berupa ikan cupang. Namun, malah terabaikan oleh Gama yang tengah asyik sendiri. Merasa bosan, Rayan menggapai ponsel di saku jaketnya lalu memilih bermain game saja. Lagi pula, untuk sekarang ini bisa terbilang agak free karena aktifitas Rayan hanyalah mengantar pesanan ikan cupang yang dipesan orang-orang. Rayan bisa istirahat sebentar di apartemen Gama yang adem.

Kenapa begitu? Karena tadinya Rayan mengantar pesanan orang-orang menggunakan sepeda motor, katanya biar lebih cepat dan tidak ribet. Namun, naasnya cuaca di luar sedang terik-teriknya sehingga membuat Rayan gerah kepanasan. Karena untuk memutar kembali ke arah rumahnya lumayan memakan waktu dan Rayan sudah tidak tahan kepanasan di tengah jalan, maka Rayan memilih menjalankan motornya menuju hunian milik temannya yang lebih dekat dari posisinya berada.

"Gam. Lo nggak mau nawarin gue minum?"

Gama hanya melirik singkat lalu kembali fokus ke kameranya. "Ngapain gue nawarin? Lo bisa ambil sendiri kayak biasa. Nggak usah sok sopan, lo nggak cocok soalnya."

Rayan tergelak keras mendengar sindiran Gama yang memang benar. Memilih beranjak ke dapur, Rayan mengambil minuman kaleng dan camilan. Namun sebelum itu, matanya tanpa sengaja menatap sesuatu yang berhasil membuatnya urung untuk kembali menutup pintu kulkas. Dengan senyum jahil, Rayan menatap Gama yang  masih terlihat santai.

"Kok ada susu Ibu hamil?"

Gama refleks menoleh ke arah dapur di mana tempat Rayan tengah berdiri sembari menggoyangkan kotak susu yang berada tangannya. Mengumpat pelan, Gama langsung merebut kotak susu itu dan menyimpannya kembali. Sementara Rayan hanya terbahak keras seraya menggelengkan kepalanya.

"Hayo punya siapa, tuh? Nggak mungkin punya April, kan. Eh, apa jangan-jangan beneran punya April?" goda Rayan. Alisnya naik-turun terang-terangan mengejek Gama.

"Bukan urusan lo!"

"Waduh, beneran punya April, ya?"

"Lo ngomongnya ngelantur. Urusan lo udah selesai, kan? Ya udah sana cabut!"

Gama kembali beranjak ke sofa yang diikuti Rayan dari belakang. Tentu saja pria itu masih terbahak keras membuat Gama ingin menyumpal mulut itu menggunakan kaos kaki. Lagian bisa-bisanya Gama lupa sedang menyimpan susu Ibu hamil di kulkasnya. Semalam, Tasya kembali menghubunginya dan meminta tolong untuk membelikan susu Ibu hamil.

Gama sebenarnya bingung kenapa Tasya menelepon malam-malam begitu. Karena setahu Gama, Tasya punya dua adik laki-laki yang bisa disuruh. Namun meski begitu, Tasya hanya meminta tolong, kan? Mungkin saja ada suatu kendala sehingga membuat wanita itu tidak ada pilihan lain lagi selain meminta tolong padanya.

Sebelum itu, Gama menelepon April terlebih dahulu agar supaya tidak terjadi kesalahpahaman diantara mereka sama seperti sebelum-sebelumnya. Mau hal sekecil apapun itu jika dirasa perlu diinfokan, dan akan memperkuat hubungan mereka, maka Gama harus melakukannya begitu juga sebaliknya. Namun, teleponnya tidak kunjung diangkat April karena memang sudah tengah malam. Pasti April sudah tidur pikir Gama. Jadi, pria itu memilih untuk memberitahukan keesokan harinya.

Karena jam yang sudah kelewat malam, dan Gama pun merasa lelah karena seharian bekerja. Jadi Gama memutuskan untuk menelepon Radi yang kebetulan saja, anak itu masih tengah keliuran di luar. Gama meminta tolong padanya untuk membelikan susu Ibu hamil yang untungnya disetujui oleh Radi. Lalu begitulah. Susu itu masih di tempat Gama sekarang, karena saat Gama mengirim pesan pada Tasya dan mengatakan bahwa susunya sudah ada, perempuan itu malah menolaknya dan mengatakan  sudah membeli sendiri. Karena bingung mau diapakan, Gama memilih menyimpan susu itu dikulkas saja yang sialnya malah ditemukan oleh Rayan.

Amazing AprilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang