Something Hidden

320 65 29
                                    

Selamat membaca ❤️
Mas Karis ku akhirnya update setelah puasa begitu lama wkwk.

***

12.00

Setelah memberhentikan mobil di depan klinik Alma dan tidak juga punya nyali untuk masuk ke dalam menemui gadis itu, Karis akhirnya memutuskan untuk pergi ke bengkel. Selain untuk mengecek pekerjaan karyawannya, Karis juga butuh tempat untuk meneliti berkas kasus.

Ya, Jassen benar-benar berhasil memancing rasa penasaran Karis, hingga dia akhirnya menyentuh berkas itu dan membacanya. Tentu saja tidak hanya berhenti sampai di situ, karena setelah membaca dan tahu perkaranya, rasa penasaran Karis makin membumbung tinggi. Dia tidak bisa berhenti.

Alhasil, di sinilah Karis sekarang. Duduk lesehan di atas karpet, di sebuah ruangan yang ada di bengkelnya. Ruangan yang biasa digunakan untuk sholat para montir, juga untuk istirahat mereka.

Dengan teliti, Karis membaca detail yang tertera pada berkas. Tangannya pun bergerak menandai beberapa hal penting di sana. Sesekali dia juga terlihat menggigit pangkal pulpen dengan giginya, saat berhenti memberi tanda dan berpikir.

Bunyi beep yang terus-menerus terdengar dari ponselnya yang dia letakkan sembarangan di atas karpet. Dengan sedikit malas, Karis akhirnya mengaktifkan layar dan melihat notifikasi yang tertera di sana.

Pesan chat yang saling bersahutan di ruang obrolan grup Secret Detectives  yang dulu. Ruang obrolan yang tidak juga dibubarkan meskipun belakangan sepi karena anggotanya tidak lagi saling berhubungan.

Arsyad:
Good luck, untuk misi baru kalian, Guys. Maaf bgt nggak bisa join untuk misi sekarang. Pernikahanku tinggal menghitung hari.

Karis yang tadinya ogah-ogahan membaca chat grup itu, langsung membuka matanya lebar-lebar setelah tahu jika Arsyad akan menikah.

Arsyad menikah? sama siapa? Alma? batin Karis. Tapi Om Untung kok nggak cerita? Apa iya benar menikah dengan Alma?

Berbagai pertanyaan langsung bercokol di kepala Karis. Pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya hanyalah proyeksi kegundahan hatinya yang entah mengapa mendadak gelisah setelah mengetahui kabar pernikahan Arsyad.

Mario:
Undangan, mana undangan!!!

Arsyad:
Iya. Udah dibawa Mita kok. Kayaknya dia masih sibuk jd belum sempat antar. Maaf ya, aku minta dia usahain hari ini.

Jassen:
Congrats, Bro. Widih bentar lagi punya temen bobok permanen.

Mario:
Aku jg punya. Guling di kosanku itu permanen.

Jassen:
Si Bego Mario

Mario:
Wkwkwk.

Abdul:
Otw Jakarta buat kondangan nih.

Tidak ada satu pun dari obrolan teman-temannya yang membahas mengenai siapa calon istri Arsyad. Padahal Karis berharap, akan dapat informasi soal itu tanpa dia bertanya sendiri secara langsung pada yang bersangkutan.

Pesan di ruang obrolan itu kembali bertambah.

Arsyad:
Enggak. Aku kan nikahnya di Jogja.

Arsyad menikah di Jogja? Berarti benar, dia menikah dengan .... Karis tidak melanjutkan kalimatnya. Tiba-tiba ada sesuatu yang aneh yang membuat napasnya sesak hingga dadanya naik turun dengan berat. Ada rasa takut kehilangan luar biasa yang membuatnya seketika menjadi sangat tidak tenang.

The New Chapter (Sekuel Beyond the Mission)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang