Complicated

264 60 29
                                    

Selamat membaca 😊
Part ini agak-agak anu🙊😂
***

06.30

Aroma seduhan kopi menguar dan langsung menggelitik indra penciuman Jassen yang masih meringkuk di atas kasur. Sesaat dia menggeliat sambil mengucek mata.

Wake up, lazy man! Udah pagi!” Suara wanita mengalun membuatnya tersadar kalau dia sedang tidak berada di penginapannya sendiri. Sejurus kemudian, Jassen bangkit dari kasur kemudian mendekati sumber suara.

“Bagi kopinya,” rajuk Jassen sambil melingkarkan satu tangan pada bahu wanita yang semalam membuatnya menginap. Keduanya sedang duduk di atas karpet sambil bersandar di kaki tempat tidur. Wanita itupun mengulurkan cangkir berisi kopi yang bersisa setengah pada Jassen kemudian bangkit memunguti pakaian berserakan hasil ulah mereka semalam.

“Melek mata langsung lihat seorang Valeria Hwang, such a wonderful morning view!” kata Jassen sambil mengerling kemudian menyeruput kopinya. Sontak Val langsung meringis ngeri sambil menutup bagian atas tubuhnya yang hanya berbalut tank top.

“Dasar mesum! Hacker kebanyakan nonton bokep ya gitu,” sahutnya pedas.

Jassen bangkit kemudian memeluk Val dari belakang dan mengecup bahunya. “Tapi kamu pasrah aja semalam. Eh nggak, kamu yang nyerang aku duluan di kantor."

“Aku khilaf.”

Jassen tertawa keras. “Alasan bodoh.”

“Nggak lagi-lagi.”

“Yah, padahal aku mau minta lagi sekarang.”

“Jas!”

Jassen mencium pipi Valeria untuk kesekian kalinya. “I love you.”

“Hish!” cibir Val sambil memutar bola mata. “Mandi sana!”

“Sekali lagi baru aku mandi.”

“Jassen, nggak!”

Penolakan Val membuat Jassen justru memutar tubuh perempuan itu dan mulai mendekatkan wajah mereka. Namun, saat bibir mereka hampir menyatu, sebuah suara mengacaukan semuanya.

“Ponselmu bunyi,” kata Val.

“Biar!” Jassen kembali melanjutkan aktivitasnya yang tertunda, mengacuhkan dering ponselnya.
Suara lain kembali menjerit. “Nah, ganti ponselku yang bunyi.”

Oh come on!” keluh Jassen frustasi melihat Val melepaskan diri dan memilih mengangkat telepon.

“Doni,” kata Val setelah melihat nama penelpon.

“Arrgh! Mario!” sahut Jassen saat melihat ponselnya juga. Dirinya dan Val langsung saling tatap kemudian sadar jika panggilan itu penting. Keduanya langsung berbicara dalam telepon masing-masing.

“Nemu mayat agak siang aja kenapa? Ganggu orang mau seneng-seneng aja!” keluh Jassen.

“Jangan banyak omong! Buruan mandi, waktunya kerja! Kerjaan kita emang nggak bersahabat buat percintaan,” kata Val.

“Mandi bareng aja yuk! Biar cepet.” Val langsung mendelik mendengar permintaan Jassen yang masih belum menyerah. Sejurus kemudian, tumpukan pakaian kotor langsung melayang ke arah Jassen.

***

06.40

“Pagi, Yah,” sapa Karis saat mendapati ayahnya sedang menikmati sarapan di meja makan. Dia pun ikut duduk di sana dan mengambil piring. Semenjak ayahnya kembali, Karis memang langsung meminta Sony mencarikan asisten rumah tangga yang siap sedia melayani kebutuhan sehari-hari ayahnya terutama soal makanan.

The New Chapter (Sekuel Beyond the Mission)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang