01. Lukisan

3.6K 409 83
                                    

Jangan lupa diramein biar tambah semangat!
Jejakin ya biar aku tau kalian!

Betah-betah di bookku yang satu ini

Happy reading❤❤

Happy reading❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" JEON!! "

Gadis bertubuh tinggi itu berdecih sinis mengeratkan genggaman tangannya pada sang kekasih

" Dia ngapain si Je " Rosa mendengus kesal.

" Hai Jeon! " Lisa tersenyum manis, gadis itu menatap Jeon dengan binaran cerah di matanya. " Ngapain? " tanya cowok bergigi kelinci itu dengan wajah datarnya.

" Enggak papa, eung! Hari ini aku ga sempet buat siapin bekal buat kamu soalnya aku bangun kesingan " Lisa menunduk menautkan jemarinya.

" Terus? " Rosa bertanya tak suka gadis itu memandang sinis pada sosok cantik berponi rata itu.

" Lagian ya Lisana! Tanpa lo buatin juga Jeon masih punya banyak uang buat beli makanan " lanjut gadis bersurai pirang itu penuh penekanan.

Lisa mengulam senyumnya " Ok ga papa, ya udah Lisa ke kelas dulu ya Jeon! Semangat belajarnya! " Lisa kembali berderap, melangkah menuju kelasnya dengan senyuman yang tak pernah luntur.

" Ngeselin banget si itu orang, udah tahu kamu punya pacar tapi kenapa masih aja gangguin kamu! " Jeon menghela nafas ketika rentenan kalimat dengan nada penuh kekesalan itu keluar dari bibir sang kekasih.

" Kamu kenapa ga coba buat kasih tahu dia si Jeon? " Rosa menatap nyalang pada sang kekasih.

" Kamu tahu sendiri 'kan? Dia ga perduli mau dikasih tahu gimanapun " Rosa menggangguk pelan, bibirnya mengerucut sebal " Tapi Jeon aku ga suka dia! Aku takut takut kamu bakal suka sama dia " ucapnya menunduk sedih.

Jeon mendesah kasar, menarik gadis itu pelan lalu mencengkam bahunya lembut " Ga akan ga akan, kamu tahu cuma ada kamu buat aku dan cuma ada aku buat kamu okay? "

seketika senyuman gadis itu mengemang dengan sempurna
" Aaaaas so sweet! Makasih! " ucapnya bergelanyut manja di lengan keker milik kekasiahnya.

Jessie mendengus sedikit berjinjit untuk merangkul tubuh tinggi Lisa " udah deh ga usah dilihatin terus cuma bikin sakit Li, kuy kekantin! " ucapnya menuntun gadis yang usianya dua tahun lebih muda darinya itu menuju kantin.

" Lisa cantik ga si? " Gadis itu bergumam lesu, mendudukan dirinya di samping cowok berdimple.

" Kamu Cantik Li " Jeffrey mendengus, menyeruput es teh digelasnya.

Hembusan nafas kasar gadis itu keluarkan, " Masa si? Tapi Lisa ga secantik Rosa 'kan? " kepalanya menoleh pada sosok Jerry yang kini terdiam.

" Enggak kalian sama-sama cantik " raut kecewa dapat terlihat jelas, namun senyumnya terukir tipis.

" Lisa ke kelas dulu ya " ucapny beranjak dari tempat duduk. Jerry mebuang nafas panjang mencekal tangn gadis berdarah campuran itu untuk kembali duduk " Makan, belum sarapan 'kan? " ucapnya menyodorkan sepiring nasi goreng miliknya.

" Udah kok!"

" Jangan bohong, Bi Atun tadi pagi bilang kamu ga mau sarapan " Lisa mengangguk pasrah menyuapkan nasi goreng milik Jerry kemulutnya.

" Tadi takut telat " ucap Lisa.

" Halah, padahal lu dateng belum ada yang berangkat 'kan? " gadis berwajah bak sebuh manekin itu hanya menyengir, melanjutkan suapannya.

🥀🥀🥀

Gadis berponi rata itu mengadahkan wajahnya, menatap samenjana senja. Senyumnya terukir tipis ketika matanya menangkap sesosok yang selalu membuatnya bahagia. " HEY JEON!! " teriakannya sama sekali tak digrubris membuat bibirnya melengkung kebawah.

Namun tak semudah itu untuk membuat Lisa menyerah mendapatkam atensi cowok bergigi kelinci itu " JEON!!! LIHAT DEH LISA LUKIS JEON SAMA LISA JUGA!! " teriaknya menunjuk mengarahkan kanvasnya kearah Jeon.

Cowok itu pada akhirnya menoleh, matanya menatapa pada lukisan indah yang dibuat oleh Lisa. Jeon menahan senyumannya yang nyaris mengembang. Cowok itu segera memalingkan wajahnya, jujur saja lukisan yang dibuat gadis itu memang begitu bagus dan indah dipandang mata.

Lisa mendesah kecewa ketika melihat respon Jeon, gadis itu tetap tak menyerah. " Jeon mau Lisa lukis apa lagi nih!? "

" Lukis gue sama Rosa bisa? " tanya Jeon menaikan sebelah alisnya.

Bibir tebal gadis itu terkatup, senyuman tipis kemudian terbit diwajahnya. " Iya Lisa bakal lukis sesuai yang Jeon mau! " ucapnya.

" Lisa masuk dulu ya! Pai pai! " lenjutnya melangkah memasuki kamar, meninggalkan sosok disebrang sana yang mendecih tipis. 'Dasar gadis bodoh' batinnya.

Lisa masuk kedalam kamarnya mulai menyiapkan alat-alat lukisnya. Senyum getirnya terbentuk, tatapannya mulai kabur dibarengi setetes air yang jatuh dari pelupuk matanya. Gadis itu memukul-mukul dadanya mencoba menghilangkan rasa sesak yang mendera. " kenapa sakit hiks Lisa sayang banget ya sama Jeon, hiks tapi Jeon ga akan pernah mau sama cewek lemah kayak Lisa hiks " isaknya pelan.

Air matanya masih berlinang namun tangannya dengan lihai mulai menggoreskan kuas diatas kanvas. Melukis sepasang kekasih disana, Jeon dan Rosa__Lisa selalu berharap jika yang ada diposisi Rosa adalah dirinya. Namun namanya harapan itu tak selamanya akan menjadi kenyata 'kan? Harapan Lisa pun tau itu, dia sadar dirinya dan Rosa itu berbeda.

Mungkin dia adalah tunangan Jeon. Tapi Rosa adalah kekasih cowok itu gadis yang dicintai Jeon samapi detik ini.

🥀🥀🥀

Ini bukan yang banyak uwu-uwuaannya kayak L And L ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini bukan yang banyak uwu-uwuaannya kayak L And L ya.

Yash! Semoga bisa bangun feelnya(╥﹏╥)

Okay See you? Sampai sini lanjut atau stop?

Hey Jeon!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang