Haiiiiii finally cerita ini end
Aku nggak tahu mungkin akan sedikit mengecewakan karena pendek dan terlampau nggak jelas ya. Ya giamna awalnya aku mau buat sad ending, kalau sad ending mungkin endingnya Lebih jelas deh😭😭
By the way Happy New Year guys hah belum sih masih kurang. Oke deh dipenghujung tahun 2021 ini aku mau ngucapin banyak-banyak terimakasih atas semua antusias kalian. Terimakasih buat yang udah ngikutin cerita ini sampai akhir. I love you so much guys❤❤
Semoga tahun berikutan akan menjadi tahun yang lebih indah buat aku dan kalian semua. Semoga ditahun berikutnya akan ada lebih banyak kebahagiaan buat kalian semuanya. Berharap kalian selalu bisa narik senyum bahagia ya. Semangat terus untuk menjalani hari-harinya. Makasih udah bertahan sampai sini, kalian semua hebat!💜💜
Maaf kalau aku ada banyak salah dan kekurangannya ya😭😭🙏🙏
Aduh usah deh ini langsung baca aja😭😭
Jangan lupa vote dan comment💜💜
Happy reading guys❤
🥀🥀🥀
" Hei hei hei basah akunya! " Lisa menjerit kesal saat Jeon menyipratkan air padanya.
Jeon tertawa gemas melihat raut kesal Lisa, langkahnya dibawa menghampiri Lisa. " Sini dong masa kepandai nggak main air dari tadi cuma diem berdiri disitu."
" Nggak boleh basah-basahan sama Mama tahu, nanti aku dimarahin kak Bayu juga kalau basah-basahan nanti sakit kalau kata Ayah. " ucap Lisa mengerucutkan bibirnya kesal.
" Eh tangan kamu basah lho!? " Lisa berseru kesal ketika tangan besar milik cowok itu hendak mendarat pada pucuk kepalanya.
" Hahaha iya deh, terus kalau gini mau ngapain hmm? Masa cuma diem aja. " Jeon mengsuap pucuk kepala Lisa setelah memastikan tangannya kering.
" Mau kelapa itu yang disana." Lisa menunjuk pada penjual kepala muda disana.
Jeon mengangguk " Tunggu sini aja ya biar aku yang beliin. "
Lisa tersenyum senang " Hehe makasih ya Jeon! " serunya ketika si cowok sudah mulai melangkah menjauh.
Lisa memilih duduk dibangku yang ada disana. Menatap hamparan laut didepan sana. Suara deburan ombak terdengar menyapa menenangkan pikirannya yang masih setia berkecambuk seperti biasanya.
" Hey!? Ngelamun hmm? "
" Hah? Enggak kok hehe. " Lisa menerima kelapa hijau dari Jeon.
Jeon mengangguk pelan duduk disebelah Lisa, dengan santai menyeruput es kelapanya. " Kenapa Lisa? " tanyanya menyadari Lisa yang kini diam.
" Nggak papa kok. "
Jeon menaruh kelapanya menggengam jemari gadis disebelahnya. " Lisa mau buka lembaran baru sama aku nggak? Kita mulai semuanya dari awal. "
" Ak-"
'We are the lovesick-'
" Halo. "
" Lisa Lisa cepetan pulang! "
" Oh hah iya iya. "
🥀🥀🥀
Kini halaman belakang kediaman Wiratmaja dipenuhi asap. Mereka sedang mengadakan party kecil-kecilan dengan membakar daging, jagung dan lain-lain.
" Bakar dagingnya yang bener Bara nanti gosong lho. " Bara berdecak kesal mendengar penuturan Jessie.
" Lo aja sini yang bakar, protes aja lo pancar. " cibir cowok itu.
Jessie menggeleng cepat " Lo 'kan cowok jadi itu udah semestinya jadi tugas lo dong. "
" Halah dasar. "
" Udah lah bye gue mau sama oacar gue! " Jessie berlari menghampiri Theo, kekasihnya.
" Yudis! Aduh itu jagungnya gosong! " Mareta berseru dengan mata membelalak kesal.
" Hah? Lho iya gosong ya. " Yudistira linglung sendiri tersadar bahwa sedari tadipun atensinya bukan pada jagung ditangannya melainkan pada gadis cantik yang kini ada disebelahnya.
" Aduh kok bisa gini sih? Ngelamunin apa lo dari tadi. " Mareta berdecak kesal merebut paksa jagung ditangan Yudistira.
Yudistira terkekeh pelan " Iya ngelamun nih gue dari tadi, ngelamunin cewek. "
" Lo ada cewek!? "
" Iya.."
" Kok nggak pernah bilang gue sih!? " Mareta berdecak kesal hanya untuk menutupi hatinya yang kini terasa ngilu.
Yudistira terkekeh lagi, " Mau tahu nggak cewek gue siapa? "
" Mau dong! "
" Elo, Mareta. I wanna be your boy Mareta. " Mareta dibuat membelalak terkejut, dunianya seolah berhenti pada detik itu juga. Tolong ingatkan Mareta untuk mengambil nafas sekarang!
Rosa akhirnya memilih melabuhkan hatinya pada sosok Jeffrey. Cowok itu datang, mengulurkan tangan menaling Rosa untuk kembali bangkit. Dia datang membawa bahagia dan hangat peluk yang selama ini Rosa cari. Jeffrey membantu Rosa untuk mengobati setiap luka yang menganga lebar. Pada akhirnya pintu hati gadis itu.kembali terketuk dan kemudian terbuka lebar untuk Jeffrey.
" Akhirnya ya.... Aku bisa lihat lagi senyum bahagia yang bener-bener bahagia dari Lisa. " Lembayung menatap sosok sang adik dengan senyum lebarnya.
" Seneng 'kan kamu? "
" Seneng banget Run, makasih dulu udah nyadarin aku kalau Lisa nggak salah apa-apa. " Lembayung mengusap pucuk kepala Arunika dengan lembut.
" Heem. Aku harap kalian bahagia terus. "
" Kamu juga harus bahagia sayang karena bahagiaku itu kamu. "
" Dih gembel?! "
" Lisa? Mulai lembaran baru sama aku ya? "
Lisa mengangguk pelan " Aku sadar kalau hidup itu kadang kyak sebuah novel yang nggak selamanya bahagia. Aku sadar kalau disetiap luka ada bahagia dan begitu juga sebaliknya karena luka dan bahagia itu memang kadang berjalan beriringan. Aku cinta kamu itu takdir, aku ngerasain luka dan bahagia ketika aku bareng sama kamu. Dan sekarang rasanya bahagia banget ketika sama kamu. "
" Hey? Aku sayang kamu banget Lisa. Maaf ya? Aku akan buat kamu selalu jatuh cinta keaku kedepannya. Semoga kamu cuma bakal ngerasa bahagia tanpa ngerasa terluka juga saat sama kamu. " Jeon menatap mata bulat Lisa dengan tatapan tulusnya.
Chup
Lisa membulatkan matanya ketika bibirnya dikecup singkat. " Lucu banget kesayangan Jeon. "
" Jeon!?! "
🥀🥀🥀
Btw ini sinyalnya jelek jadi nggak bisa naruh pict😭😭🙏
Maap kalau mengecewakan😭😭🙏🙏
See you in my next story?

KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Jeon!!
Fanfiction" Hey Jeon!! " Siapa yang tak tahu Lisa? Gadis yang akan selalu berteriak keras di koridor sekolah, gadis yang dengan gemblangnya menyatakan cinta pada pemuda yang sudah jelas-jelas memiliki kekasih. Jeon pun jengah-jengah dengan semua sikap Lisa, D...