haiii up nih!
Maap ya tugasnya ga tau diri si dateng terus padahal ga di undangT_T
Mana tugas video lagi kan mengesalkan jadi ga sempet buat buka wp dari kemarin-kemarin😔Sebenernya juga mau up malem tapi kayaknya ga bisa deh ada acara soalnya
Jangan lupa vote dan comment ya ❤!
Happy reading❤❤
Jeon membuang nafas kasar melirik pada jam dinding dengan malas. Suara langkah kaki mengalihkan perhatiannya, dia menoleh mendapati Lisa menuruni undakan tangga dengan langkah santai dan wajah berseri-seri. Malam ini gadis berponi rata itu nampak cantik hanya dengan Switter berwarna pink di padukan dengan celana jeans yang nampak agak kebesaraan, polesan make up tipis membuat wajahnya tampak lebih segar.
" Cepetan dong, lama banget si " ucap Jeon meraih kunci motornya.
Lisa mengangguk dengan senyumannya yang mengembang sempurna " Maaf ya buat nunggu lama " ucapnya yang hanya dibalas deheman singkat oleh cowok itu.
" Makasih Jeon " ucap Lisa setelah keduanya berada di atas motor Lembayung---motor Jeon masih di sita ngomong-ngomong.
" Buat "
Lisa menggeleng pelan " Ga papa hehe "
Jeon mendengus malas memilih mengabaikan celotehan yang menurutnya tak penting dari gadis di belakangnya namun sesekali dia menyahut dengan deheman singkat. Keduanya sampai di pasar malam. Lisa turun sari motor besar itu dengan senyum lebarnya, gadis itu nampak begitu senang malam ini. " Ayo " ucap Jeon berjalan mendahului Lisa.
" Jeon! Mau permen kapas boleh? " tanya Lisa menunjuk seorang penjual permen kapas.
Jeon berdeham kemudian tanpa sadar menggengam tangan Lisa, membawanya menuju penjual itu. Lisa terkesiap ketika tangannya di genggam erat seketika senyumnya mengrmbang makin lebar dengan degupan jantung manggila.
Setelah mendapatkan keinginan Lisa keduanya kembali berjalan mengelilingi tempat itu. Lisa menyodorkan permen kapasnya di hadapan Jeon " Jeje mau? " tanyanya.
Tanpa aba-aba Jeon mengigit permen kapas itu membuat Lisa membulatkan matanya, dia kira Jeon akan jual mahal seperti biasnya ternyata dugaannya salah. " Manis ga? " tanya Lisa.
" Ck! Buatnya pake gula ya jelas manis " ucap Jeon membuat Lisa meruntuki mulutnya yang melontarkan pertanyaan bodoh itu.
" Mau apa lagi? " tanya Jeon setelah keheningan menyelimuti cukup lama.
" Mau kue cubit? Sama permen loli " ucap Lisa bersemangat.
" Jangan kebanyakan makan permen, nanti diabetes " ucap Jeon kemudian dirinya sendiri mengeryit heran akan perkataannya.
" Tapi lihat senyum kamu lebih bikin diabetes soalnya manis banget! " ucap Lisa dengan senyuman manisnya.
Jeon menoleh sekilas kemudian memilih menatap lurus dengan wajah datarnya " Cepet kalo mau kue cibut, permennya ga usah dulu " ucapnya.
Mereka memainkan banyak permainan serta membeli berbagai barang dan makanan. Kini Jeon sedang mencoba permainan menembak Lisa mau boneka berbentuk Unicron sebagai hadiahnya. " AYO JEON PASTI BISA! " Seru Lisa terlampau bersemangat membuay beberapa orang menatapnya aneh.
Jeon tersenyum penuh krmenangan ketika dapat dengan mudah memenangkan game itu. " Nih " ucapnya menyerahkan boneka unicron besar itu pada Lisa.
" Makasih! Aaaaaaaa seneng banget " ucap Lisa memeluk boneka itu dengan erat tanpa sadar menciptakan sebuah senyuman tipis di bibir Jeon.
" Mau apa lagi? " tanya Jeon.
Lisa menggeleng pelan " Ga tau, tapi masih belum mau pulang " ucap Lisa dengan nada merengeknya.
" Bianglala? " ucap Jeon dengan menaikan sebelah alisnya.
Lisa meneguk ludahnya kasar, dia takut ketinggian. Sedari dulu dia akan berani naik bianglala hanya jika bersama sang Bunda dan Lembayung yang memang dengan suka hati menawarkan sebuah pelukan untuk menenangkannya. " Jangan deh Jeon....." lirih Lisa.
Jeon menarik sebelah sudut bibirnya " Loh kenapa? Ayo naik itu, lihat pemandangan kota dari atas sana bagus loh " ucapnya.
Pada akhirnya Lisa mengalah mengikuti langkah Jeon hingga keduanya naik. Lisa memeluk bonekanya dengan erat, matanya terpejam ketika perlahan-lahan bianglala itu mulai berputar.
Jeon menatap Lisa dengan senyum tipisnya ekspresi gadis itu saat ini tampak menggemaskan di matanya-eh?.Senyuman di bawah Jeon tak bertahan lama ketika dia mendapati tubuh Lisa bergetar ketakutan dengan buai keringat yang mulai mengucur dari pelipisnya. Lisa betulan takut gungguh!. " Hey? Lisa? " panggil Jeon.
Lisa menunduk menenggelangkan wajahnya pada boneka unicron itu " Takut hiks...." isaknya.
Jeon mendelik panik cowok itu reflexs mendudukan dirinya di sebelah Lisa, mendekap tubub gemetar si gadis. Beberapa menit setelahnya dia berangsur tenang setelah mendapatkan pelukan itu. " Lo-lo...ga papa? " tanya Jeon meragu.
Lisa mengangguk namun masih enggan membuka matanya " Ya " ucapnya tercicit.
" Buka mata lo, lihat indah kok " ucap Jeon ketika keduanya hampir sampai di puncak. Lisa menggeleng kuat meremas kaus yang di kenakan Jeon " Takut..." lirihnya.
" Ga usah takut a-lo ga akan kenapa-kenapa " ucap Jeon meralat kalimat yang hendak dia ucapkan.
" Takut "
" Ga papa Alisa " ucap Jeon.
Lisa menarik tanafas dalam kemudian mnghembuskannya perlahan. Tirai kelopak matanya terbuka ketika keduanya berada tepat di puncak. Matanya membukat memancarkan binaran cerah disana. " Woah! Indah banget! " serunya membuat Jeon terkekeh pelan.
" Iya indah 'kan? " gumam Jeon.
" Huuh! Je? Makasih ya aku bahagia banget hari ini! Bisa jalan sama kamu, gandengan tangan dan peluk! tiga wish list ku terpenuhi dalam satu waktu hehe, makasih " ucap Lisa dengan tatapn tulusnya pada Jeon.
Jeon mengangguk untuk sesaat terhanyut dalam tatapan gadis itu, kemudian memilih berdehem singkat mengalihkan pandangannya dari Lisa.
" Aaaaaaa Huwaaaa gerak lagi !" Lisa memekik takut ketika bianglala itu kembali bergerak. eskpresi terkejut dan ketakutan gadis membuat tawa Jeon mengudara. Lucu.
Malam itu Jeon dan Lisa menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama.
Stay save and stay healthy guys
💜💜See you❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Jeon!!
Fanfiction" Hey Jeon!! " Siapa yang tak tahu Lisa? Gadis yang akan selalu berteriak keras di koridor sekolah, gadis yang dengan gemblangnya menyatakan cinta pada pemuda yang sudah jelas-jelas memiliki kekasih. Jeon pun jengah-jengah dengan semua sikap Lisa, D...