02. Jangan sakit

3K 372 77
                                    

Haiii

Up lagi nihhhh

Ini agak lebih panjang lohhh kkk~

Jadi........

Jangan lupa untuk dan commentnya ya♡-!!!

Happy reading❤❤

Happy reading❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Woy Jeon! "

Jeon berjalan dengan wajah angkuh khas dirinya " Siapa lawan gue malam ini? " tanyanya tanpa basa-basi.

Miquel berdecak " Jeffrey "

Jeon berdecih sinis, senyumnya terukir meremehkan sosok disebrang sana. " Ga kapok lo Jeff " gumamnya.

Sosok pemuda ber-dimple itu menghampiri Jeon " Gue ga akan kapok sebelum buat lo kalah " ucapnya.

Jeon tertawa kecil meremehkan pemuda didepannya " Kita lihat saja nanti, gue atau lo yang akan kalah " ucapnya dengan sebuah senyuman miring yang terukir.

Jeon menggunakan helm fullface nya, menaiki motor sport berwarna hitamnya. Seoarang wanita dengan tank top sport dan rok mini berdiri ditengah-tengah Jeon dan Jeffry dengan sebuah kain berwarna merah. " Siap!? " wanita itu berseru menatap kedua cowok yang kini saling melemparkan tatapan sengit.

" Satu! "

" Dua! "

" Tiga! " Kain merah itu jatuh ke aspal disusul dengan suara deru sepeda motor.

Jeon tertawa dalam hati, jaraknya dan Jeffrey cukup jauh dia membiarkan si pemuda ber-dimple itu merasa menang untuk saat ini. Kemudian ketika keduanya tiba di belokannya curam bukannya memelankan laju motornya Jeon justru menambah kecepataannya hingga berkali-kali lipat meninggalkan Jeffrey dijarak yang cukup jauh. Suara sorakan didepan sana semakin membuat Jeon menggila, menambahkan kecepataannya hingga batas maksimal.

Dan akhirnya memutuskan pita itu dengan mudah. " Wohooo King of The Road!! " Miquel bersotak bangga diikuti yang lainnya.

Jeon terkekeh " Club? " tanyanya pada para teman-temannya.

" Traktir ya 'kan Je? " Yoga tersenyum senang setelah anggukan dia dapatkan.

Jeon terlonjak ketika kerah bajunya ditarik paksa kemudian sebuah bogeman mentah mendarat pada rahang tegasnya.
" Ga terima kekalan lo lagi Jeff? " ucapnya justru tersenyum miring, mengusap noda darah dari sudut bibirnya.

" Enggak, cuma gue mau mukul lo aja. Gue cuma mau lo tau kalo pukulan gue ga ada apa-apanya sama sakit yang Lisa terima " ucap Jeffrey.

Jeon mendengus malas, bola matanya berotasi tanda jengah ketika nama gadis berponi itu kembali disebut. " Loh? Dia aja yang ga tau diri, gue udah punya Rosa kenapa masih ngejar gue? Cuih murahan "

Hey Jeon!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang