" Hey Jeon!! "
Siapa yang tak tahu Lisa? Gadis yang akan selalu berteriak keras di koridor sekolah, gadis yang dengan gemblangnya menyatakan cinta pada pemuda yang sudah jelas-jelas memiliki kekasih. Jeon pun jengah-jengah dengan semua sikap Lisa, D...
Lisa mengangguk " Ga papa aku bisa taruh di kamarnya nanti " ucapnya yang diangguki sang kakak.
Lisa segera berlari menuju rumah Jeon mengetuknya hingga Isabella---Bundanya Jeon membukakan pintu. " Loh Lisa udah sembuh? " ucapnya dengan nada lembut.
Lisa mengangguk " Alhamdulillah udah Bun,ini Lisa mau kasih lukisan Lisa buat Jeon boleh masuk kamarnya ga? "
Isabella mengangguk " Iya iya sana "
Lisa buru-buru menaiki undakan tangga berjalan cepat menuju kamar Jeon. Gadis itu.melatakan kanvas pada meja nakas si empunya kamar, lalu mengeluarkan sticky note dari kantung bajunya. Setelahnya gadis itu berjalan meninggalkan kamar Jeon.
" Bunda Lisa berangkat ya! "
" Iya sayang hati-hati ya" ucap Isabella.
" Iya bun "
Lisa bergegas masuk kedalam mobil Lembayung dengan senyum lebarnya " Dih kenapa senyum-senyum? "
" Ga papa kak hehe "
" Lo gimana sama Jeon? " tanya Lembayung mulai melajukan mobilnya.
Lisa terdiam beberapa saat kemudian mengukir senyum tipis " Baik kakak sendiri gimana sama kak Runi? "
Lembayung menoleh kemudian menghela nafas lirih " Biak kok "
" Beneran? "
Lembayung hanya mengangguk ' Harusnya gue yang tanya gitu, maaf.... Gue ga bisa jagain lo dengan baik, mungkin kayak kata Chandra dulu ya karma gue yag niya-niyain Runi dulu juga nurun ke elo sekarang lo yang harus nerima itu dari Jeon maaf..... ' batinnya tersenyum miris.
" Eh kata Jessie bentar lagi ada camping loh kak! " ucap Lisa kembali membuka obrolan.
" Heem! Kata Jessie si
" Wah emang iya? "
" Iya loh, camping itu gimana si kak? " tanya Lisa.
Lembayung diam beberapa saat " Gimana ya, em didalam hutan gitu loh terus nanti bikin tenda terus kalo malem gitu ada kayak pemainan dan api unggu "