28. Belanja

2.6K 346 46
                                    

Hey Yo!

Kangen aku ga nih? Aku yang kangen kalian kkk~

Jangan lupa vote dan commentnya yaaaa❤❤

Happy Reading guys❤❤

Lisa menghembuskan nafas kasar berjalan menuju kamarnya dengan kepala tertunduk lesu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa menghembuskan nafas kasar berjalan menuju kamarnya dengan kepala tertunduk lesu. Gadis berparas cantik menenggelamkan wajahnya pada bental setelah membanting dirinya sendiri ke ranjang.

Kepalanya berdenyut pening, dia sedih. Hasil cek up nya tadi cukup membuat gadis itu kembali kehilangan binarnya. Dia bingung dengan langkah apa yang harus dia ambil setelah ini? Menuruti kemauan kedua atau lebih tepatnya orang-orang yang selama ini selalu ada untuknya atau tetap pada pendiriannya.

Helaan nafas kembali dia keluarkan untuk yang kesekian kalinya dalam hari ini. Ketika ponselnya berdenting gadis itu mulai bangkit mengambil ponselnya.

Bunda Isabella

| Aduh maaf banget nih ya Lisa Bunda mau ngerepotin😭🙏

| Jadi Bunda mau minta tolong ke kamu buat belanja bulanan soalnya Bi surti lagi sakit Bunda jelas lagi ada urusan lain

| Nanti Bunda suruh Wisnu buat nemenin kamu. Daftar belanjaannya juga udah Bunda kasih ke Wisnu kok

Setelah membacanya Lisa mengangguk paham kemudian mengetikan beberapa kata untuk mengiyakan. Dirinya juga tak merasa di repotkan sama sekali Isabella sudah begitu baik padanya selama ini jadi hanya perihal seperti ini bukan hal besar, tok mungkin juga bisa sedikit mengurangi kadar badmood yang hadir tiba-tiba di siang cerah ini.

Hening menyelimuti, keduanya sama-sama mebiarkan hening menyerbu bertubi-tubi. Bukan sosok Wisnu seperti yang di katakan Isabella kini yang duduk di sebelahnya adalah si putra tengah. Katanya si wisnu ada urusan lain yang mengharuskan Jeon menemani Lisa untuk belanja siang ini.

Lisa menutup mulutnya rapat-rapat setelah beberapa detik lalu semoat terbuka ingin menyetop Jeon di minimarket terdekat. Cowok itu justru semakin melajukan mobil berwarna hitam mengkilap itu semakin kencang.

" Je "

" Hmm? "

" Ga papa deh " gumam Lisa.

Jeon melirik pada Lisa sekilas kemudian kembali fokus pada jalanan di depan sana. Tak lama keduanya sampai di salah satu mall terbesar di ibu kota. " Turun " ucap Jeon.

Lisa mengangguk kemudian segera melepas sealbelt nya, kemudian mengikuti langkah panjang Jeon. " Kemana? " tanya Jeon menghentikan langkahnya tiba-tiba, hampir membuat Lisa menabrak punggungnya bilang tak sigap menghentikan langkah.

" Terserah " jawab Lisa.

Jeon mengangguk " Ok, kita makan dulu " tangannya meraih tangan Lisa di bawa menuju sebuah restoran jepang.

Lisa membulatkan matanya hampir saja memekik ketika tangannya di tarik, lembut. Terlebih kata 'kita' yang di ucapkan cowok itu membuat jantungnya berdegub dua kali lebih cepat.

" Lo mau apa? " tanya Jeon setelah keduanya duduk.

" Samain aja sama kamu "

" Ok "

Setelah selesai dengan sesi makan keduanya melangkah untuk segera membali berbagai macam kebutuhan sehari-hari seperti pada kertas yang sudah di berikan Isabella. " Jeon "

" Apa? "

Lisa menunjuk rak paling atas " Tolong dong ambilin itu "

Jeon mengangguk tanpa banyak berucap, segera mengambilkan barang yang Lisa maksud. Selesai dengan semuanya mereka berjalan kekasir untuk segera membayar semua yang sudah ada di kranjang.

" Lo mau apa? " tanya Jeon dengan kedua tangan menenteng belanjaan.

Lisa menggeleng " Ga usah, langsung pulang aja aku capek "

Jeon menatap punggung gadis itu yang mulai menjauh, setelah menghembuskan nafas kasar dia berjalan mengikuti langkah Lisa. Kembali hening di dalam mobil, Jeon beberapa kali melirik pada gadis itu.

Memang benar Lisa sudah berubah, tak lagi ada rengekan meminta ini dan itu atau celotehan yang biasanya gadis itu keluarkan tanpa henti. Tiba-tiba saja dirinya rindu sosok Lisa yang cerewet dan manja, aah dia lupa ya jika dulu dia ingin Lisa yang seperti ini.

" Lisa "

Lisa menoleh agak terkejut, tidak biasanya cowok itu memanggil namanya jika tak penting. " Kenapa? " tanyanya.

" Mau muter lagu? " tany cowok bergigi kelinci itu terdengar ragu.

Lisa mengangguk pelan " Boleh? "

Jeon mengangguk cepat " Boleh kok "

Lisa mengangguk paham segera memutar lagu yang ada di Playlist nya. Dengan suara kecil bersenandung mengikuti alunan lagu. Jeon memperhatikannya dalam diam, dan Lisa cukup sadar soal itu namun memilih mengabaikannya.

I lock the door (lock the door)
And throw out the key
Can't fight this no more (can't fight this no more)
It's just you and me
And there's nothing I, nothing I'd rather do
I'm stuck with you, stuck with you, stuck with you

So go ahead and drive me insane
Baby, run your mouth
I still wouldn't change
All this lovin' you, hatin' you, wantin' you
I'm stuck with you, stuck with you, stuck with
You
Stuck with you, stuck with you, stuck with you

Lisa agak terkejut ketika Jeon menyanyikan lirik terakhir dengan suara merdunya sedangkan Jeon diam-diam mengukir senyum tipis disana.

Lisa agak terkejut ketika Jeon menyanyikan lirik terakhir dengan suara merdunya sedangkan Jeon diam-diam mengukir senyum tipis disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf kalo ga jelas dan pendek huhu😭🙏


See yaou stay save and stay healthy guys ❤❤

Hey Jeon!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang