18. Hukuman dan Arunika

2.2K 261 46
                                    

Haiii maaf ya baru up

Aku malah asik ngedrakor jadi lupa up〒_〒

By the way emang ga sakit ya di vaksin huhu

Jangan lupa vote dan commentnha ya 💛💜

Happy reading❤❤

No pict dulu ya sinyalnya susah banget ga tau kenapa😭🙏

🥀🥀🥀

Jeon berkali-kali memjamkan matanya. Dirinya bersama kedua orang tuanya sedang dalam perjalanan menuju kediaman Dwiguna.

' Gue takut masuk penjara anjir, ini ortu gue kenapa si bukannya neyalemtin gua malah bawa gue ke sarang harimau ' batinnnya dengan tangan mengepal gugup.

" Ayah bawa kamu kesana untuk bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan "

" Ta-"

" Apa masih mau ngelak kamu Jeon? " potong sang Bunda yang langsung membungkam Jeon.

Jeon mengalihkan pandangannya keluar jendela dan menyumpal telinganya dengan earphone.
" Sudah sampai kita turun " ucap Guntur ketika mereka sampai di halaman luas kediaman Diwguna.

Jeon menarik nafas dalam-dalam kemudian melepaskan earphonenya. Langkahnya di bawa mengikuti kedua orang tuanya masuk kedalam rumah yang sudah beberapa kali dia kunjungi.







" Maaf atas semua perbuatan anak saya mulai dati kepada Cakrawala ataupun pada Rosa " ucap Guntur.

Elfino----Papa dari Rosa mengangguk tatapannya menghunus pada Jeon. " Saya kira kamu anak baik-baik ternyata dugaan saya salah. Tapi kami sudah lebih dulu memaafkan pelaku tabrak lari Cakrawala toh menyimpan dendam atas semuanya yang sudah terhadi tak akan mengembalikan apapun. Sama juga dengan permintaan maafmu yang tak akan mengembalikan ingatan dan kerja kaki Cakrawala dengan segera. " ucapnya dengan tajam dan sinis.

" Sekali lagi saya minta maaf om "

" Ya saya ga akan tempuh jalur hukum untuk ini, saya tau ayahmu itu akan memberikan hukuman pada mu juga 'kan? Saya hanya minta untuk di carikan dokter yang dapat merawat Cakrawala dengan baik " ucap Elfino dengan helaan nafas kasar, putra pertamanya itu cukup sulit menerima seorang dokter untuk mengwasinya.

" Ya kami akan segera carikan dokter untuk anak anda " jawab Isabella.

" Kalau begitu kami izin pamit karena ada kepentingan mendadak " ucap Guntur.








" Kamu masih selamat Jeon, Ayah bakal bener-bener sita semua fasilitas kamu. Dan kamu harus jagain Lisa, Ayah selalu awasi kamu Jeon "

" Kok Lisa lagi si Ya-"

" Jeon? Kamu lupa? " ucap sang Bunda memotong ucapan Jungkook.

" Ya Bun....." lirih Jeon.

' Andai kamu tau Jeon....'

🥀🥀🥀

" Hai Lisa aduh maaf ya baru bisa kesini sekarang banget "

Lisa membalikan badannya begitu mendengar sebuah suara yang familiar. " Aaaaaa kak Runi "

Arunika---tunangan Lembayung itu membalas pelukan Lisa erat. " Gimana kabar kamu hmm? Kak Runi baru bisa pulang jadi baru bisa jenguk kamu " ucapnya.

Lisa mengangguk " Aku baik, ga papa kak Runi 'kan sekarang udah sukses pasti sibuk "

"nIya huhu padahal pengin selalu ada buat kamu Lis " ucap Arunika mendudukan dirinya di sisi ranjang Lisa.

" Kak Runi chat atau telphone Lisa aja udah seneng banget kok " ucap Lisa dengan senyum lebarnya.

" Aduh iya deh besok bakal sering-sering hubungin Lisa " ucap Arunika.

" Ya Harus! " seru Lisa.

" Oh. Katanya beberapa minggu lalu kamu ada acara sekolah ke Hutan itu? Kamu ga papa Lisa? " ucap Arunika dengan wajah khawatirnya.

Lisa mengangguk dengan seulas senyum getir " Ya aku ga papa kak Runi "

" Lisa perlahan ya? Jangan coba buat mengubur tapi mengikhlaskan. Jangan barin traumamu itu kembali membuat kamu berantakan Lisa. Bunda akan lebih senang karena mengikhlaskan ya? Bunda Semilir pasti ga senang melihat putrinya yang akan terus tersikasa dengan trauma dan rasa penyesalan. Kematiannya bukan sa-"

" Tapi aku ga bisa ngapa-ngapain untuk selamatin Bunda saat itu " lirih Lisa.

Arunika menggeleng kuat " Enggak bukan begitu Lisa..... Keadaan kamu saat itu juga lagi ga baik-baik saja. Aku ingat saat menemukanmu menangis sendirian di tengah hutan gelap dengan air hujan yang terus membasahi bumi juga petir yang menyambar tanpa ampun. Aku ingat sekali betapa pilunya isakan tangismu kala itu...... Kamu ketakutan banget saat itu " ucap Arunika mengusap pipi Lisa yang mulai basah karena air mata.

" Kamu harus berdamai dengan itu ya? Pasti bisa kok Lisa. Bunda sudah tenang di surga sana " ucap Arunika memeluk tubuh Lisa dengan erat.

" Iya kak...." lirih Lisa.

" Oh iya kamu sama Jeon gimana? " tanya Arunika mengalihkan topik.

" Hehe baik kok " ucap Lisa tersenyum tipis.

" Hehe ketahuan bohongnya yaaaa " ucap Arunika.

" Gini deh dulu aku ngejar kakak kamu itu juga susah banget loh, dulu aku tuh ibaratkan nun mati diantara idgham bilagunnah, terlihat tapi tidak dianggap " ucap Arunika.

Lisa tertawa keras " Bisa aja si kak Runi tapi bener si hahahahha "

" Hoho iya tapi aku ga pernah nyerah makanya sekarang kakakmu itu bucin banget "

Lisa kembali tertawa " Iya si kak Lembayung rela bolak balik sini Perancis buat nemuin kak Runi "

Arunika mengangguk " Jangan nyerah perjuangin dia selama janur kuning belum melengkung, Hwaiting! " ucapnya dengan senyum lebar dan tangan terkepal memberi semangat.

" Iya! Hwaiting hehe "

" Lagian kak Runi, dia itu semangat hidup aku jadi ya bakal aku perjuangkan " ucap Lisa dengan senyum lebarnya.

" Bagus bagus " ucap Arunika dengan kekehannya.

" Oh iya aku harus pergi lagi Sa, maaf ya ga bisa lebih lama masih ada banyak urusan setelah ini " ucap Arunika melirik arjoli yang melingkar di tangannya.

" Oh okay ga papa kak jangan lupa mampir lagi ya " ucap Lisa.

" Siap! "

" Bye bye Lisa "

" Bye "

Lisa menatap pada pintu yang beberapa detik lalu tertutup dengan seulas senyum getir.
' Semoga bisa ya.....'

🥀🥀🥀

Sayang banget hari ini ga dapet win

Tapi ga papa next deh

Udah bangga banget sama pencapaian Lisa sejauh ini

Bangga banget sama Blackpink & BTS juga!!!
Keren banget pokoknya

See you💜💛



Hey Jeon!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang