03. Rosa Marah

2.8K 376 60
                                    

Haiiii up!

Gimana nih kabarnya?

Jangan lupa vote dan commentnya ya♡-!!!

Happy reading💜💛

Jeon membuka matanya ketika suara alaram menggema keras tepat di sebelah telinganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeon membuka matanya ketika suara alaram menggema keras tepat di sebelah telinganya.
Cowok itu mematikan alaramnya kemudian beranjak dari poisinya, menyentuh kain yang ada dikeningnya lalu meletakannya pada baskom berisi air bekas mengompresnya tadi malam.

Langkahnya dibawa menuju kamar mandi, membersihkan dirinya dengan gerakan cepat.
Siap dengan seragam sekolahnya kemudian berjalan menuju meja makan. Memakan sandwich yang  sudah dapat dia duga di buat eh Lisa.

Drrttt

Jeon meraih ponselnya menggeser ikon hijau untuk menjawab panggilan dari sang kekasih. " Jeon! Kok semalam ga angkat telfon dari aku! "

" Maaf Sa, semalam handponenya aku matiin " jawabnya setelah menelan sandwich-nya.

" Bohong!, semalam masuk kok panggilannya cuma ga diangkat! Kamu sengaja 'kan!? " Rose mendecakan lidahnya disebrang sana.

" Enggak sa, handphone nya ketinggalan dikamar "

" Jadi kamu kemana semalam? Selingkuh kamu? Sampe lupa sama aku, sampe lupa ga ngabarin aku!? " Jeon menghembuskan nafas kasar, belum sempat membalas namun panggilan di matikan secara sepihak oleh gadis itu.

Cowok itu melirik arjolinya yang kini menunjukan pukul enam lebih lima belas menit. Dia memilih bangkit mengambil tas ranselnya kemudian menyampirkannya pada pundak.
" Jeon! " suara bariton memanggilnya ketika baru saja keluar dari rumah.

" Kenapa? "

" Bisa berangkat bareng Alisa sekalian 'kan? Gue ga bisa nganterin ada urusan pak suratman juga lagi pulang kampung " itu suara Lembayung Sakala Wiratmaja---kakak dari Lisa.

Jeon menghela nafas kasar kemudian mengangguk malas
" Mana anaknya? Suruh cepet nanti telat "

Lembayung tampak mengangguk kemudian berjalan kedalam rumahnya dan tak lama sosok gadis berponi itu muncul. Lisa berjalan riang menuju Jeon yang masih setia duduk diatas motornya. " Selamat pagi Jeon " sapanya dengan senyuman manis.

Jeon mendengus " Nih pakai, cepetan "

Lisa mengangguk buru-buru memakai helm yang di berikan Jeon dan segera naik ke Blacky---motor kesayangan Jeon.
" Kamu udah sembuh? "

" Jeon? "

" Udah tau gue berangkat sekolah, jelas dong gue udah sembuh " Jeon berucap ketus.

Lisa mengangguk " Ya 'kan nanya aja, tapi beneran? "

Hey Jeon!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang