Haiiiii malam!!!
Gimana kabar kalin? Aku harap kalian sehat selalu yaaaaaa
Aduh ini agak pendek chapternya dan yeah i think ini agak ga jelas maapin😭😭🙏
Langsung aja! Jangan lupa vote dan commentnya!❤
Happy reading💜💜
Terhitung dua minggu Lisa selalu mendapati surat dan makanan di lokernya. Tangannya dengan perlahan membuka surat itu ' Tulisannya mirip banget sama punya dia, aish tapi ga mungkin! ' batinnya.
" Dapet surat sama apa hari ini? " Elang di sebelah Lisa bertanya sedikit mengintip ke dalam loker gadis itu.
" Kotak makan? "
" Belum ketemu juga yang ngasihin Li? Kenapa area loker ga di pasang CCTV ya. " Elang mendongkkan kepalanya memastikan adanya CCTV atau tidak tapi nyatanya memang tidak ada.
" Ga tau juga deh. " ucap Lisa kembali melipat surat di seperti semula.
" Itu ga ada clue nya kayak inisial maybe? "
" Enggak sama sekali, tapi tulisannya mirip punya dia. " ucap Lisa dengan suara lirih di akhir.
" Hah? Dia siapa? " tanya Elang.
" Jeon.... "
Elang mengerutkan dahinya kemudian kepalanya mengangguk pelan " Bisa jadi. "
Lisa menggeleng kuat " Enggak mungkin lah! Ga akan. " ucapnya.
" Tahu 'kan? Ga ada yang nggak mungkin di dunia ini Lisa. " ujar pemuda tampan itu menarik sebuah senyum tipis kemudian me daratkan elusan singkat nan lembut di pucuk kepala si gadis. " Percaya sama aku, dia sebenernya punya perasaan yang sama kayak kamu "
Lisa menggeleng dengn senyum getir di wajah cantiknya. " Nggak Lang, jangan bikin aku berharap lagi kalau akhirnya cuma akan menimbulkan kecewa 'kan? "
Elang terkekeh " Harapan itu datang tanpa di minta Lisa, tapi benar jangan berharap lebih pada manusia yang terkadang berdusta justru di jadikan hobi. Tapi kamu inget nggak? Sistem karma? Nah itu yang bikin aku bisa bilang kalau si Jeon itu punya perasaan yang sama kayak kamu ke dia. Tatapannya dia ga pernah benar-benar benci kamu sa, ada syiratan lain. " ujarnya tersenyum lembut.
Lisa terdiam, kemudian menggeleng pelan. " Udahlah, ayo ke kelas " ujarnya.
" Makanannya nggak mau di ambil? " tanya Elang.
Lisa terdiam nampak berfikir beberapa saat kemudian tangannya bergerak mengambil kotak bekal di lokernya. " Ya udah yuk " ujarnya setelah menutup kembali pintu loker.
Keduanya berjalan beriringan di koridor yang belum terlalu ramai. Menjadi pusat perhatian beberapa orang dan sepasang mata jelanga yanga mengawasi sejak tadi.
🥀🥀🥀
Jeon berdecak kesal memukul-mukul udara disana. Seharian ini terus merapalkan sumpah serapah untuk sosok tampan berinisal E yang terus dekat-dekat dengan sang tambatan ha-eh?. Intinya itu lah, Jeon terus berdecak kesal berkali-kali memberengut dengan tatapan tajamnya ke bawah sana. Ngomong-ngomong cowok tampan itu sedang ada di rooftop sekolahnya.
Dengan terbopoh kesal dia menuruni setiap undakan anak tangga, melangkahkan kakinya menuju ke posisi di mana Lisa dan Elang berada. Namun ketika jarak mereka terpaut dua meter saja tiba-tiba kakinya mendadak kaku tanpa sebab. Tubuhnya membeku dengan kerutan di dahinya sendiri. Dalam hati Jeon meruntuki dirinya sendiri, mempertanyakan apa yang terjadi dengan dirinya sendiri belakangan ini.
Lalu ketika sepasang mata indah itu menangkan atensinya si cowok membolakan matanya dan dengan segera membalikkan tubuhnya membelakangi poisi si gadis. " Jeon kenapa? " tanya gadis itu sebelum Jeon sempat melangkah pergi dari sana.
Dengan kaku membalikan badan
" Nggak papa, tadi gu-gue ngejar kucing ah ya kucing cantik sayangnya udah hilang. " ujarnya menggaruk tengkuk dengan kikuk." Lho? Aku ga lihat ada kucing dari tadi, kucingnya jenis apa? Pasti lucu sampai kamu kejar gitu! " Lisa berucap dengan binaran cerah di kedua bola matanya.
" Hah? Oh iya lucu cantik banget. " ucap Jeon.
" Woah! Kok ga bilang dari tadi sih!? 'kan jadi ga lihat kucing cantik. " Lisa mempoutkan bibirnya.
" Ahkkkkk kok gemesin! " ingin rasanya dia berteriak begitu tapi nyatanya Jeon hanya bisa berteriak dalam hati. Cowok itu mengigit pipi bagian dalamnya, Lisa dimatanya tampak begitu menggemaskan.
" Nanti mau beli kucing li? " Elang bertanya yang segera merebut atensi penuh dari Lisa.
" Ih mauuuuu! Banget! " seru gadis itu dengan semangatnya.
" Oke nanti pulang sekolah ya, Princess. " ucap Elang dengan tangan yang mendarat pada pucuk kepala gadis itu. Diam-diam dia tersenyum mendapati raut wajah kesal si cowok bergigi kelinci itu dari sudut matanya.
Lantas langkah Jeon berbalik untuk segera pergi dari pada dirinya meledak-ledak disana nantinya. Dengan hati gondok, kesal setengah mati Jeon melangkah dengan lagi-lagi menyumpah serapahi Elang dalam hatinya.
' Cemburu? Masa iya! Kok gue kesel banget sih! Ini namanya cemburu 'kah? Wah wah kurang aja lo Elang! Bisa-bisanya bikin gue kesel kayak gini. Antai lagi nggak ada Lisa gue pastiin wajah jelek lo itu bakal jadi tambah jelek! '
Tuhkam ini emang pendek😭😭
Oh iya kalo banyak typo maap lagiii ga fokus agak agak pusing efek ga sengaja ke jedot tembok tadi deh kayaknya😭🙏
See you❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Jeon!!
Fanfiction" Hey Jeon!! " Siapa yang tak tahu Lisa? Gadis yang akan selalu berteriak keras di koridor sekolah, gadis yang dengan gemblangnya menyatakan cinta pada pemuda yang sudah jelas-jelas memiliki kekasih. Jeon pun jengah-jengah dengan semua sikap Lisa, D...