" Hey Jeon!! "
Siapa yang tak tahu Lisa? Gadis yang akan selalu berteriak keras di koridor sekolah, gadis yang dengan gemblangnya menyatakan cinta pada pemuda yang sudah jelas-jelas memiliki kekasih. Jeon pun jengah-jengah dengan semua sikap Lisa, D...
Maaf baru sempet up! Hari ini baru kelar PAS jadi ya baru sempet buat update
Semoga bisa sering-sering up kayak dulu ya tapi ya ga bisa janji karena kemungkinan kedepannya justru lebih sibuk
Thanks buat yang udah nunggu ya!❤❤
Jangan lupa vote dan comment ya💛💜
Happy reading guys💛💜💛💜
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dari kejauhan mata elangnya terus mengawasi kedua sejoli yang tengah sibuk bersenda gurau. Manik jelangganya tak lepas dari si gadis, mengawasi setiap gerak-geriknya. Lisa, gadis itu tampak cantik dengan dress berwarna biru langit rambut panjangnya terurai bebas yang beberapa kali tersibak oleh hembusan angin siang ini. Jeon mendengus kesal, Lisa makin hari justru makin cantik dirinya tak di berikan kesempatan untuk menoleh ke yang lain.
Melihat Lisa yang tampak bahagia bersama Elang, Jeon mengepalkan tangannya erat-erat. " Masih gantengan gue banget cih. Dia kalah jauh di banding gue " cibirnya dengan tangan yang mengepal kuat. Melihat tangan Elang mengelus pucuk kepala si gadis dengan gerakan lembut membuat Jeon semakin kesal di buatnya.
Cowok bergigi kelinci itu akhirnya memilih melangkah untuk segera pulang dari pada membiarkan hatinya semakin panas melihat pemandangan manis di depan sana.
Lisa mengembangkan senyumnya " Makasih banyak lho untuk hari ini! Aku senang banget! " serunya bersemengat.
Elang mengangguk " Sama-sama princess, by the way sekarang aku udah boleh lihat lukisan kamu belum? "
Lisa mengangguk dia membalik kanvasnya kearah Elang. Cowok berwajah bak pangeran dari negeri dongeng itu terdiam cukup lama melihat lukisan si gadis. Pasalnya lukisan itu bercerita tentang bagaimana sosok gadis mungil itu tumbuh sekuat sekarang. Pada akhirnya senyum tipis Elang mengembang dengan mendaratnya tangan besar itu pada pucuk kepala Lisa " Makasih udah bertahan sampai sini ya? Hebat " ucapnya.
" Aku ga sehebat itu, udah deh jangan bikin melow ya. Bagus ga?! "
" Bagus banget! Di banding punyaku punya kamu jauh lebih bagus " ucap Elang dengan kekehan ringannya.
" Jangan merendah untuk meroket gitu dong " ucap Lisa dengan kekehan riangan di akhir kalimatnya.
" Lho? Beneran bagusan punya kamu banget Lisaaaaaaa "
" Punya kamu ga kalah bagus kok! Malah bagus banget lukisannya "
Elang mengudarakan tawanya kemudian mengangguk-angguk kecil " Iyain aja deh. Habis ini mau kemana lagi? " tanyanya setelah tawanya mereda.
