Chapter 14 : Zabuza Momochi

512 59 10
                                    

Hyuuga Group, Osaka, Japan

Seorang pria bertubuh besar dan kekar terlihat tengah memasuki Hyuuga Group, perusahaan terbesar di Osaka yang saat ini berada dibawah pimpinan Neji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria bertubuh besar dan kekar terlihat tengah memasuki Hyuuga Group, perusahaan terbesar di Osaka yang saat ini berada dibawah pimpinan Neji. Pria tersebut berhenti tepat didepan resepsionis

"Saya ingin bertemu dengan Neji Hyuuga"

"Apa anda sudah mempunyai janji dengannya?"

"Tidak, tapi aku ingin membicarakan hal penting padanya"

Resepsionis mengecek jadwal Neji hari ini terlebih dahulu, entah kebetulan atau tidak ternyata saat ini Neji sedang memiliki waktu senggang, walaupun hanya sebentar

Dia segera menelpon Neji jika ada seseorang yang ingin bertemu dengannya, setelah mendapatkan jawaban dari Neji, resepsionis tersebut segera mematikan sambungan teleponnya

"Tuan Neji berada dilantai 10, anda punya waktu paling lama 10 menit"

"Tck, belagu sekali bocah itu" gerutu pria tadi seraya melangkahkan kakinya menuju lift

.

Tok...Tok...Tok...

"Masuk"

Pintu ruangan Neji terbuka dan masuklah pria tadi, alis Neji sedikit mengernyit saat dirinya tidak mengenali pria ini sama sekali

Dilihat dari raut wajahnya, sepertinya pria ini bukanlah orang yang baik dan lagi firasatnya mengatakan hal yang tidak mengenakkan akan terjadi sebentar lagi. Tapi tentu hal itu tidak membuat Neji takut sama sekali

"Silahkan duduk"

Pria itu bersidekap dada "Aku tidak akan basa-basi bocah. Kudengar kau membeli keponakan ku, Tenten"

"Ya, lalu?"

"Dia selama ini hidup dengan bergantung padaku, aku menanggung biaya hidupnya dari dia kecil sampai dewasa. Berhubung sekarang dia sudah jadi milikmu, aku ingin kau ganti biaya yang telah ku keluarkan untuknya selama ini"

Neji menatap pria tersebut dengan tatapan penuh arti, seolah dia mengetahui sebuah fakta tentang pria yang mengaku paman dari Tenten ini

"Tapi kenapa keponakan anda ada ditempat prostitusi?"

"A-ah itu i-itu karena kami terlilit hutang. Ya, kami terlilit hutang"

"Hutang?"

"Ya, ayah dan ibu Tenten meninggal dengan hutangnya yang dimana-mana. Aku dan istriku banting tulang sana-sini karena harus membiayai Tenten dan melunasi hutang orangtuanya. Tapi itu semua tidak cukup, sampai akhirnya Tenten memutuskan menjual dirinya sendiri untuk melunasi hutang orangtuanya"

"Oh begitu, ya"

"Tapi utangnya benar-benar banyak, sampai sekarang pun masih belum lunas semua. Aku dan istriku masih harus membayar sisanya"

A Life Is Different✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang