Chapter 6 : Makan Siang🔞

1.1K 61 13
                                    

Rona merah sontak menjalari pipi chubby Tenten saat dirinya menyadari maksud dari perkataan Neji barusan, tapi sedetik kemudian wajahnya murung seketika, saat dia kembali teringat akan wanita yang mengaku sebagai calon istri Neji

Tenten menundukkan kepalanya dalam-dalam "Tuan, ini salah. Aku, a-aku merasa jadi wanita yang jahat. Aku tidak ingin menjadi orang ketiga dalam hubungan kalian"

Alis Neji sontak mengernyit saat mendengar ucapan membingungkan dari Tenten barusan "Apa maksudmu?"

"M-maaf, tuan. Sebaiknya kita jangan melakukan itu lagi"

Neji memegang dagu Tenten hingga membuat mata mereka saling bertemu "Kutanya sekali lagi, apa maksudmu"

"W-wanita tadi, aku tahu dia adalah calon istri tuan"

Ctak💢

Kernyitan di alis Neji seketika berubah menjadi kedutan. Apa-apaan ini! Bagaimana wanita ini bisa menyimpulkan bahwa Hotaru adalah calon istrinya?

Demi apapun yang ada di dunia ini, dia sangat-sangat-sangat tidak sudi menjadikan wanita itu sebagai calon istrinya

"Jangan membual"

"A-aku tidak membual, tuan. Dia sendiri yang mengatakannya padaku"

Hembusan nafas kasar keluar dari celah bibir Neji, dia benar-benar tidak habis pikir dengan wanita menjijikkan itu

Bisa-bisanya dia mengaku sebagai calon istrinya. Menjadikannya sebagai pacarpun dia tidak sudi, apalagi sebagai calon istri yang nantinya akan menjadi istrinya

"Dengar, jangan percaya dengan apa yang keluar dari mulutnya. Dia bukan siapa-siapaku, apalagi calon istri. Kau cukup percaya dengan apa yang keluar dari mulutku, mengerti?"

Tenten hanya dapat mengangguk patuh. Walaupun dia sedikit ragu, tapi dia dapat melihat pancaran keseriusan dari mata Neji saat mengucapkan kalimat tersebut

"Sekarang, letakan bento itu dimeja dan biarkan aku menikmati makan siangku dengan tenang"

Setelah Tenten meletakkan bento yang sedari tadi dipegang olehnya keatas meja kerja Neji, dia segera memangut bibir Tenten yang tepat berada dihadapannya

Lenguhan keluar dari celah bibir Tenten saat Neji semakin merapatkan tubuh mereka, dia juga menekankan area bawahnya yang mulai bereaksi pada sesuatu diantara selangkang Tenten

Cukup lama Neji menikmati bibir mungil itu, sampai akhirnya jajahan mulutnya berpindah pada leher Tenten yang penuh dengan ruam merah akibat ulahnya semalam. Berbeda dengan semalam, kali ini dia hanya memberikan lumatan-lumatan kecil pada leher Tenten

Sebelah tangannya yang tengah memeluk pinggang Tenten beralih kepada salah satu payudara besar Tenten, dia meremasnya pelan, membuat lenguhan Tenten kembali terdengar ditelinganya

Neji kembali memangut bibir Tenten, kedua tangannya kini dia gunakan untuk melepas celana jeans putih dan celana dalam yang dikenakan oleh Tenten

Setelah itu, Neji mengangkat tubuh Tenten. Dia mendudukkan tubuhnya dikursi kebesarannya, dengan Tenten yang duduk mengangkang diatasnya. Tangan Neji menyusup kedalam Hoodie Tenten, dia meraba punggung Tenten untuk menemukan pengait bra

Klik~ (anggap bunyi pengait bra)

Bra yang dikenakan oleh Tenten lepas seketika saat Neji membuka pengaitnya, dia kembali meremas payudara Tenten dengan sebelah tangannya. Sedangkan sebelah tangannya yang lain dia lingkarkan dipinggang Tenten, menjaga agar Tenten tidak jatuh

Saat tangannya yang sedang meremas payudara Tenten terasa basah, diapun menghentikan kegiatannya dan langsung menyingkap Hoodie Tenten. Bingo! Benar dugaannya, tangannya basah karena asi dari payudara Tenten keluar akibat remasannya barusan

A Life Is Different✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang