Chapter 36 : Gong Xi Fa Cai

547 42 10
                                    

Kediaman Wang, Shanghai, China

"Jadi kau adalah anak laki-laki yang memakai bucket hat animal, serta kacamata matahari kebesaran itu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi kau adalah anak laki-laki yang memakai bucket hat animal, serta kacamata matahari kebesaran itu?"

Saat ini, Tenten dan Neji tengah berada dihalaman depan kediaman keluarga Wang. Mereka berdua memilih untuk duduk dibawah pohon berdua, ketimbang ikut bergabung dengan keluarga Neji yang sedang bakar-bakar.

Mata Neji memicing "Jangan terlalu frontal juga!"

Tenten terkekeh "Memangnya kenapa? Benar 'kan kau adalah anak laki-laki manja yang menangis heboh karena tersesat? Selain itu, kau juga —mmphh."

Ucapan Tenten terhenti oleh bibir Neji yang saat ini menempel dengan bibirnya. Tenten memejamkan matanya saat bibir Neji mulai bergerak. Melumat, menghisap, bahkan sekarang lidah pria itu meminta akses untuk dapat masuk kedalam mulut Tenten.

Dengan senang hati, Tenten membuka mulutnya. Mereka saling membelit lidah satu sama lain, suara kecipak basah dari permainan keduanya terdengar begitu jelas.

Walaupun begitu, untungnya tidak ada yang melihat kegiatan mereka saat ini. Semuanya benar-benar sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Cukup lama ciuman itu berlangsung, sampai akhirnya terlepas karena keduanya sudah sama-sama merasa membutuhkan oksigen.

Nafas Tenten terengah-engah, wajahnya memerah. Sepertinya sebanyak apapun dia melakukannya dengan Neji, dia tetap tidak dapat menang dalam permainan ini.

Jangankan menang, mengimbangi saja rasanya sangat susah. Semuanya baru akan terjadi jika Neji mau mengalah.

"Jangan ungkit hal memalukan itu lagi, atau kau akan aku perkosa disini."

Tenten tidak gentar, dia malah berniat menggoda Neji kembali. Pikirnya, mana mungkin Neji benar-benar melakukannya disini. Sebab tidak jauh didepan mereka ada banyak anggota keluarganya.

"Ohho sayangnya aku tidak takut padamu, anak man—eh. Hei, hentikan. Neji! Iya, iya, aku tidak akan mengungkitnya lagi."

Tenten kalang kabut saat tangan besar Neji hendak membuka kancing pakaian Cheongsam nya, rupanya Neji memang tetaplah orang yang nekat.

(Cheongsam adalah pakaian tradisional China yang digunakan oleh wanita saat perayaan tahun baru imlek.)

Neji tersenyum puas melihat wanitanya kalang kabut. Diciumnya kening Tenten, lalu membawa tubuh mungil itu agar kembali berada dalam pelukannya.

Hening. Keduanya sama-sama menikmati pemandangan didepannya, sampai akhirnya Tenten kembali buka suara.

"Tapi serius, Neji. Kau terlihat lucu dengan bucket hat animal dan kacamata matahari kebesaran itu."

Neji hendak melepaskan pelukan mereka, namun urung karena Tenten semakin mengeratkan pelukannya, menenggelamkan wajahnya dalam pelukan Neji.

Pada akhirnya, Neji mengalah.

A Life Is Different✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang