Prolog

1.3K 86 25
                                    

Dua pria yang memiliki rupa yang sama, tengah saling bersitegang satu sama lain disebuah ruangan keluarga. Ruangan dimana dulunya selalu tercipta moment hangat sebuah keluarga kecil yang harmonis, entah sejak kapan malah berubah menjadi saksi bisu perdebatan antara anak dan ayah

"Jika kau menyuruhku kesini hanya untuk membahas hal tidak penting seperti ini, aku menyesal telah membuang waktu berhargaku"

"Jangan selalu menilai semua urusan itu tidak penting, Neji!"

"Satu-satunya hal penting dalam hidupku adalah ibuku, dan kau telah membunuhnya brengsek!"

Plak~

Akhirnya, Hizashi kembali menampar anak semata wayangnya yang sudah sangat keterlaluan. Cukup sudah kesabarannya selama ini dalam menghadapi anak penurut, yang entah sejak kapan telah berubah menjadi anak yang berkepala batu seperti ini

Rasa sesal selalu ada dalam hatinya saat dia membentak, atau bahkan main tangan kepada Neji. Dia bukanlah tipe ayah yang tega menyakiti anak kandungnya, walaupun dia sedang berada dalam kondisi yang tersulut emosi sekalipun

Tapi tidak ada pilihan lain, sesekali dia harus memberikan sebuah pukulan telak yang mampu membuat putranya itu sadar akan perbuatannya selama ini

Neji tersenyum miring, dia menyeka darah yang mengalir disudut bibirnya dengan kasar lalu mendecih. Pandangan yang sarat akan kebencian dia layangkan kepada pria paruh baya, yang bahkan sudah tidak mau dia anggap sebagai ayah kandungnya lagi. Tanpa sepatah kata apapun, dia segera berdiri dan pergi meninggalkan ruangan ini

"Neji Hyuuga!"

Mendengar namanya dipanggil, Neji sontak berhenti, tapi dengan pandangan yang lurus kedepan. Dia seolah tidak sudi untuk sekedar menatap ayahnya lagi

"Aku serius dengan ucapanku, cepat cari wanita dan buatlah keturunan. Jika dalam jangka satu minggu kau tidak mendapatkan wanita, aku yang akan mencarikan untukmu. Ingat itu baik-baik!"

Neji mendengus, lalu kembali melangkahkan kakinya menjauh dari ruangan itu tanpa memberikan respon apapun kepada ayahnya. Dia benar-benar muak dengan semua hal yang berhubungan dengan orang itu

Masih untung dia mau datang kesini saat pria itu memintanya, walaupun dia tahu nantinya selalu berakhir dengan perdebatan seperti tadi

Hizashi hanya dapat tertunduk lesu saat tubuh anak semata wayangnya sudah menghilang dibalik pintu, dia yakin anak itu pasti akan langsung pergi dari sini. Padahal, dulu dia selalu berkata bahwa rumah ini adalah surga baginya

Kami-sama dia sungguh lelah menghadapi sikap anaknya yang semakin hari, semakin sulit untuk diatur

"Sayang, anak kita telah berubah"













___

Akhirnya aku bisa publish cerita ini🤗
Kira-kira ada apa nih dengan mereka? Kenapa Neji sangat membenci ayahnya? Bahkan dia sampai mengatakan jika ibunya dibunuh oleh ayahnya?

Vote dan coment jika ingin cerita ini dilanjut:)

NejiTen Lovers mana suaranya? Aku sangat merindukan kalian semua💕

A Life Is Different✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang