Chapter 12 : Orang Itu

562 57 18
                                    

Tenten melangkahkan kakinya dengan riang sampai akhirnya dia tersentak saat teringat satu hal. Saking terlalu fokusnya melihat-lihat mansion Neji yang sangat indah ini, dia sampai lupa mengingat setiap jalan yang dia lewati

Kami-sama bagaimana ini? Dia tersesat!

Tenten menolehkan kepalanya ke kanan-kiri dengan raut khawatirnya, mansion ini sangat besar dan ada banyak lorong yang tersambung kemana-mana. Apa dia bisa menemukan jalan untuk kembali ketempat Neji?

Pokoknya dia harus menemukan jalan keluar dari sini dan kembali masuk melalui pintu depan, hanya itu satu-satunya cara dia bisa kembali ketempat Neji

Jujur saja, didalam mansion ini dia hanya tahu jalan menuju aula, dapur, kamar Neji, dan yang terakhir adalah ruang kerja Neji. Itupun jika dia masuk kedalam mansion ini melalui pintu depan

"Dasar bodoh, dasar bodoh!" rutuk Tenten pada dirinya sendiri

Tidak lama kemudian terdengar suara langkah kaki mendekat, Tenten langsung was-was. Sekarang adalah malam hari, dan keadaan disini benar-benar sepi. Dia hanya bisa berdoa, semoga saja bukan orang jahat yang sedang mendekat kearahnya

Bingo! Ternyata keberuntungan sedang tidak berpihak padanya saat ini. Orang yang sedang mendekat kearahnya adalah pria yang dulu pernah menggodanya saat pertama kali makan bersama dengan teman-teman Neji

Apa kalian bisa menebak dia siapa?

"Nona cantik ini tersesat, ya?"

Tenten tidak menjawab, dia memundurkan kakinya seiring dengan mendekatnya orang itu

Entah kenapa melihat gelagat serta raut wajah yang ditampilkan pria itu, membuatnya kembali teringat beberapa pria hidung belang ditempat prostitusi madam Charlotte yang mencoba untuk menyetubuhinya

"Hei, jangan menghindar. Aku bukan orang yang jahat, si bajingan Neji lah orang yang patut kau takuti"

"S-siapa kau, tolong jangan mendekat"

"Aku Hidan, Hidan Jashin. Kau mau kutunjukkan jalan tidak?"

Yap, dia adalah Hidan

Mendengar pria yang bernama Hidan itu menawarkan untuk menunjukkan jalan, Tenten dengan spontan mengangguk

"Kalau begitu, berhenti. Jangan menjauh dariku, tidak jauh dari sini ada seekor singa lapar yang bisa mencabik-cabik tubuh indahmu"

Tenten sontak berhenti, dia tentu takut saat pria dihadapannya mengatakan jika disekitar sini ada singa lapar

Walaupun sebenarnya itu hanya bualan yang dibuat oleh Hidan, tapi ketidaktahuan Tenten tentang apa saja yang ada di mansion ini membuatnya percaya begitu saja

Lagipula, dia tidak punya pilihan lain. Pria ini mengatakan akan menunjukkan nya jalan jika dia berhenti menjauh. Jadi, lebih baik dia turuti saja. Daripada dia semakin tersesat dan malah bertemu dengan singa lapar

Tap... Tap... Tap...

Grep~

Hidan langsung memeluk tubuh Tenten dengan sangat erat tepat saat dia sudah berada dihadapan Tenten. Tenten yang terkejut hanya dapat diam tanpa berontak sedikitpun

"Jangan takut, aku bukan orang jahat" bisik Hidan. Bibirnya menyeringai penuh kemenangan saat merasakan anggukan kecil dari Tenten yang masih berada dalam pelukannya

Hidan melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Tenten menggunakan tangannya

"Aku mencintaimu, maukah kau ikut bersamaku? Kau akan terbebas dari bajingan seperti Neji jika ikut bersamaku"

A Life Is Different✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang