Chapter 18 : Neji, teman-teman, dan masalalunya

438 57 22
                                    

"Sai, kapan Neji sampai finish? Kenapa lama sekali?"

Sai tidak langsung menjawab dia melirik jam tangannya untuk melihat sudah pukul berapa sekarang

"Pertandingan biasanya berjalan selama 30 menit, sekarang sudah 10 menit berlalu. Itu artinya, masih 20 menit lagi pertandingan berakhir" jelas Sai

Melihat Tenten yang sepertinya tengah mencemaskan Neji, Sai akhirnya berinisiatif untuk kembali mengalihkan perhatian Tenten "Apa kau tidak ingin bertanya lagi?"

"Bertanya apa?"

"Entahlah, siapa tahu ada hal yang ingin kau tahu tentang Neji"

"Apa, ya?" Tenten diam sejenak, memikirkan hal apa yang akan dia tanyakan pada Sai

Tidak lama kemudian Tenten mendapatkan hal yang selama ini ingin dia tanyakan, sepertinya sekarang ini adalah waktu yang pas karena Neji sedang tidak ada disekitar dia

"Sai, sebenarnya seperti apa Neji?"

Sai tersenyum puas saat pancingannya untuk membuat Tenten tidak terlalu harap-cemas menunggu Neji berhasil, dia juga sedikit senang saat mendengar pertanyaan yang Tenten ajukan padanya

"Neji, ya?" Sai menengadahkan kepalanya keatas guna mengenang sosok Neji yang selama ini dia dan teman-temannya kenal

"Neji itu pahlawan bagi kami. Dulu, kami semua termasuk Neji adalah remaja-remaja brandal yang kerjanya balapan, berjudi, ribut, dan mabuk-mabukan"

Sai menghembuskan nafasnya sesaat, kembali mengenang masalalu yang suram itu sedikit membuatnya tidak nyaman. Terlalu banyak dosa yang dia, Neji, dan teman-teman lainnya lakukan

Meskipun sekarang juga mereka masih selalu berbuat dosa, tapi setidaknya sekarang kehidupan mereka jauh lebih baik dari dulu

Sekarang mereka mempunyai istana megah tempat mereka tinggal, dan mempunyai pekerjaan sendiri. Berbeda dengan dulu

Dulu mereka hidup dengan modal berjudi, balapan, serta memalak orang lemah. Mereka bahkan tidak mempunyai tempat untuk tinggal yang tetap

Benar-benar persis seperti berandalan pada umumnya!

"Tapi, semua itu berakhir saat Neji berada dititik jenuhnya. Dia mengajak kami bekerja di perusahaan ayahnya. Selang beberapa tahun kemudian, Neji memulai bisnis bawah tanahnya. Dia membangun Kabukicho yang berada didaerah Shinjuku, tempat itu sukses menduduki peringkat ketiga sebagai tempat prostitusi terbaik didunia"

"Jadi, karena itu kau menyebut Neji pahlawan?"

"Tentu saja, kami semua adalah anak-anak yang mempunyai masalah hidup yang berbeda-beda"

Perkataan Sai barusan membuat Tenten sontak menatap tidak percaya kearahnya

Sai terkekeh saat menangkap dengan jelas raut tidak percaya dari Tenten "Kau tidak percaya?"

Tenten hanya dapat mengangguk malu seraya menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, ternyata dia tertangkap basah oleh Sai

"Aku dan Shikamaru dibuang oleh orangtua kami. Nagato, kedua orangtuanya meninggal dan meninggalkannya banyak utang. Untuk melunasi utangnya, dia harus rela bekerja sebagai pemuas nafsu para gay di bar tempat kami nongkrong dulu"

Sai mengusap lengannya, agak sangsi sebenarnya harus menceritakan masalah dimasalalu mereka, apalagi tentang masalalu Nagato

Tapi karena ini menyangkut tentang Tenten, jadi dia mau tidak mau harus membagi kisah mereka. Lagipula, Tenten juga nantinya akan jadi bagian dari mereka, 'kan?

A Life Is Different✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang