Chapter 15 : Masalalu Tenten

483 48 23
                                    

Aokigahara, Yamanashi, Japan

Lagi-lagi Tenten dibawa ke tempat yang sama oleh Neji, Tenten juga sudah dapat menebak ada siapa saja disana yang sudah menunggu kehadiran mereka berdua, serta apa yang akan terjadi selanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi-lagi Tenten dibawa ke tempat yang sama oleh Neji, Tenten juga sudah dapat menebak ada siapa saja disana yang sudah menunggu kehadiran mereka berdua, serta apa yang akan terjadi selanjutnya

Sebenarnya dia tidak ingin melakukan ini kepada paman dan bibinya yang telah membesarkan serta mengurusnya, tapi jika yang dikatakan oleh Neji semalam adalah sebuah kebenaran, maka dia tidak akan segan-segan untuk melakukannya

Dari dulu dia sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa jika suatu saat nanti dia mengetahui siapa orang yang telah membunuh kedua orangtuanya, dia akan membalas orang itu. Walaupun dulu tidak terlintas dipikirannya untuk balas membunuh orang tersebut, tapi tetap saja dia mempunyai sebuah dendam yang harus dituntaskan

Dendam itu kini bertambah kuat, entah kenapa akhir-akhir ini dia merasa tidak seperti dirinya. Dia lebih nakal kepada Neji, dan dia juga lebih emosional sama seperti tuannya

"Setelah sampai disana, kau tunggulah dibelakang mereka. Jangan coba-coba menerobos masuk sebelum aku memberikan izin, mengerti?"

Tenten mengangguk, dia kemudian keluar dari dalam mobil dan mengekori Neji dibelakang. Sesuai perintah, Tenten berhenti tepat dibelakang teman-teman Neji, sedangkan Neji sendiri langsung menerobos teman-temannya untuk menemui paman dan bibi Tenten

Neji berjalan dengan santai melewati para teman-temannya yang entah sudah berapa lama mengerumuni paman dan bibi Tenten yang sudah terikat dikursi

"Hei sialan! Berani sekali kau melakukan ini pada kami!" maki Zabuza

Neji tersenyum miring, dia menghisap dalam-dalam rokoknya lalu menghembuskan nafasnya yang mengeluarkan kepulan asap cukup banyak

"Beri aku alasan kenapa aku tidak berani melakukan ini pada kalian?" tanya Neji dengan nada mengejek dan alis yang terangkat sebelah

"Kau harusnya bersyukur karena dulu kami membiarkan Tenten hidup, bahkan kami juga membesarkannya" sahut Haku, istri Zabusa sekaligus bibi dari Tenten

(Note. Disini Haku gendernya cewek)

"Bukannya itu memang rencana kalian? Tidak membunuh Tenten dan membesarkannya agar kalian dapat menikmati warisan yang diberikan orangtua Tenten padanya?"

"Itu benar, lalu kenapa? Kau akan menghabisi kami?" Haku tertawa keras "Kau tidak ada hak untuk melakukan itu semua, kau hanya orang luar"

"Aku tahu, tapi aku membawa seseorang yang sangat berhak menghukum kalian atas segala perbuatan kalian" Neji menolehkan kepalanya kebelakang, dia mengisyaratkan teman-temannya untuk memberikan Tenten jalan

Setelah diberikan jalan oleh teman-teman Neji, Tenten segera berjalan kearah Neji dengan matanya yang merah, terdapat pancaran emosi serta kekecewaan dimata bulatnya terhadap paman dan bibi yang selama ini selalu dia sayangi

A Life Is Different✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang