03.RAVEL-ALUNA

33.8K 3.7K 466
                                    

🌳🥑 H A P P Y R E A D I N G 🥑🌳

°🌳🌳🌳°

I hope you will enjoy with my stroy

Don't forget to clik stars n coment
Thank you

°🌳🌳🌳°

03. RAVEL-ALUNA.

"pacaran itu apa?"

Ravel menghela nafas, dia lupa kalau Aluna mirip seperti Ara bedanya Aluna sedikit dewasa.

"Pacaran itu adalah proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan," jelas Ravel kepada Aluna.

"Paham?" Tanya Ravel.

Dengan polos Aluna menjawab,"Enggak."

Ravel mengehela nafas pelan sedikit kesal tapi ini calon istrinya, kata Ravel.

Tok...tok...

"Masuk," teriak Ravel.

"Permisi pak 10 menit lagi bapak ada meeting," ujar sekertaris Ravel, Ana.

"Ya,kembali ketempat mu."

Sebelum kembali ke tempatnya Ana sempat menatap tajam Aluna yang di balas tatapan polos.

"Kamu kenapa?" Tanya Aluna.

Ravel berbalik menatap tajam sekertarisnya yang berdiri didepan pintu ruangannya dengan kikuk.

"Kembali ketempat mu sebelum saya pecat!" Tegas Ravel.

Dengan cepat Ana kembali ketempat kerjanya kan sayang di pecat gak ada pekerjaan terus gak bisa liat bos tampannya.

"Dia siapa?" Tanya Aluna.

"Setan."

"Gak boleh gitu," tegur Aluna.

"Iya enggak, aku mau keruang meeting dulu. Kamu disini aja mantep-mantep, jangan kemana-mana," tegas Ravel.

"Oke," sebelum pergi Ravel memberikan Ipad-nya lalu memutarkan film Disney Frozen.

Dua jam sudah Aluna menonton berarti sudah dua jam juga Ravel meeting, gadis itu bosan tapi dia tidak bisa keluar karena perintah dari Ravel.

Perintah adalah larangan, dan larangan harus di turuti.

"Luna bosen," gumamnya.

"Luna kangen ibu sama ayah, mereka marah gak ya tau kalo Luna keluar rumah?"

"Kalo mereka marah nanti gimana?Luna di kurung lagi?"

"Luna gak mau."

Luna terus berfikir tentang ibu dan ayahnya, dia menggigit bibir bawahnya tanda bahwa dia resah atau cemas.

Clek

Ravel membuka pintu ruang meeting nya, lalu menatap Aluna yang tampak resah. Ravel mendekat lalu mengusap pelan bibir Aluna membuat gadis itu tersentak.

"Eh," ujarnya.

"Kenapa bibirnya di gigit gitu?nanti sakit sayang," ujar Ravel pelan.

Aluna meringis. "Maaf."

"Iya gak papa, kamu kenapa?kok cemas gitu?" Tanya Ravel lembut.

Aluna memainkan jari-jari tangan bingung ingin berkata jujur atau tidak.

RAVEL-ALUNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang