🌳🥑 H A P P Y R E A D I N G 🥑🌳
°🌳🌳🌳°
I hope you will enjoy with my stroy
Don't forget to clik stars n coment
Thank you°🌳🌳🌳°
05. RAVEL-ALUNA.
Aluna terbangun dari tidurnya perempuan itu tidak mendapati Ravel, biasanya Ravel akan menunggunya bangun tapi sekarang lelaki itu tidak ada.
Aluna berjalan keluar kamar, mencari lelaki yang selalu bersamanya. Aluna turun dari tangga,dia berkeliling mansion dengan pakaian tidurnya hanya daster sebatas lutut tanpa lengan.
"Maaf, apa kau melihat tuan Ravel?" Tanya Aluna menggunakan bahasa baku.
"Tidak, saya tidak melihat tuan Ravel."
Aluna mengangguk mengucapkan terimakasih, dia bingung kemana mencari Ravel, tidak mungkin kan dia mengelilingi mansion seluas ini? Capek!
Aluna kembali ke kamar Ravel, dia mendudukan diri di atas kasur lelaki itu, kakinya dia ayunkan karena memang tempat tidur itu sangat tinggi. Dua jam Aluna menunggu tapi tidak ada tanda-tanda bahwa Ravel akan datang. Aluna beranjak membersihkan diri dan mengganti pakaiannya dengan pakaian maid, dia akan berkerja.
Bodo amat kalau Ravel akan marah nanti, salahkan dia kenapa pagi-pagi tidak ada dirumah! Kan Aluna mencarinya.
Aluna turun menuju dapur dia akan menyiapkan sarapan untuk tuan Farhan dan keluarganya yang lain. Aluna mulai memasak, meski ada beberapa koki yang sedang berbincang-bincang Aluna tetap diam.
"Hei, lihatlah si bodoh sedang memasak. Apakah tuan Ravel mengizinkannya?"
"Haha, sepertinya tuan Ravel sudah bosan dengannya atau tidak tuan Ravel sudah muak karena perempuan yang berpura-pura bodoh atau memang bodoh beneran?"
"Mungkin, aku saja sedikit kaget mengetahui bahwa Amber tidak kembali setelah melukainya, siapa dia? Dia hanya maid kan? Tapi kenapa tuan Ravel bertingkah seperti itu?"
"Mungkin gadis polos itu menggodanya dan memberikan tubuhnya kepada tuan Ravel, lihat saja mereka sering tidur berdua."
"Kau benar!"
"Kalian disini untuk bekerja atau menggosip?" Tegur Farhan.
"Aluna kembali kekamar Ravel, dia akan pulang sebentar lagi, dan kalian tunggu saja!"
Tanpa bantahan Aluna pergi dari dapur, jujur saja dia sakit hati mendengar perkataan mereka meski tidak terlalu mengerti apa yang mereka katakan.
"Kalian saya terima disini untuk menjadi maid! Bukan penggosip!" Ketus Farhan.
"M-maaf tuan," ujar kedua maid tersebut.
"Minta maaf kepada Aluna, kalian menyakiti hatinya jika Ravel tau saya tidak bisa menjamin kalau kalian akan hidup bahagia."
Setelah mengatakan itu Farhan memilih untuk menemui istirnya.
°🌳🌳🌳°
Ravel memasuki mansion Wiratama dengan langkah tegas, wajah lelaki itu memerah karena marah, Ravel berjalan menuju kamar dan pemandangan pertamanya adalah seorang gadis yang tegah meringkuk sambil terisak.
Ravel meletakkan tasnya sembarangan menghampiri Aluna yang sedang menangis segukan.
"Sayang kenapa hm?" Tanya Ravel kawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVEL-ALUNA [END]
Teen FictionAluna Rafa gadis cantik dengan mata indah, semasa hidupnya Aluna tak pernah keluar rumah, sekolahpun tidak. Aluna hanya diam dirumah, melakukan pekerjaan rumah. Hidupnya monoton, hanya makan, minum, melakukan pekerjaan rumah hanya itu. Dia tidak dip...